TRIBUNTRAVEL.COM - Pilot pesawat dari Myanmar Airlines berhasil mendaratkan pesawat tanpa roda depan dan menyelamatkan 89 orang yang berada di dalamnya.
Insiden pendaratan darurat pesawat tersebut terjadi pada Minggu (12/5/2019) di Bandara Internasional Mandalay sekitar pukul 09.09 waktu setempat.
Mandalay merupakan kota yang populer di kalangan wisatawan asing.
Dari sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan awalnya pesawat terlihat akan mendarat dengan keadaan normal di landasan.
TONTON JUGA :
• Pilot Lion Air yang Pukul Pegawai Hotel di Surabaya Resmi Ditahan Polisi
• Pilot Laporkan Keadaan Darurat saat Terbang, Pesawat Air France Mendarat Darurat di Iran
• Pilot yang Diduga Lakukan Pemukulan Terhadap Pegawai Hotel Tidak Diizinkan Terbang oleh Lion Air
Namun, suasana berubah menjadi mencekam ketika terlihat hidung pesawat menabrak landasan dan pesawat berhenti.
Dilansir oleh Tribun Travel dari ABC News, diketahui bahwa roda depan pesawat tidak berhasil dikeluarkan dengan normal ketika hampir mencapai landasan.
Wakil Direktur Jenderal Departemen Penerbangan Sipil Myanmar, Ye Htut Aung, mengatakan pilot mencoba berulang kali untuk mengeluarkan roda depan pesawat, baik melalui sistem komputer maupun secara manual.
Namun, roda bagian depan pesawat gagal untuk diaktifkan.
Mereka berupaya keras dua kali dengan terbang berkeliling dua kali dan meminta memeriksa apakah roda keluar atau tidak.
Otoritas penerbangan Myanmar menyimpulkan telah terjadi kesalahan teknis yang menyebabkan roda pesawat sulit dibuka, sehingga mereka harus mendarat dengan roda belakang.
Beruntung sang pilot bisa mendaratkannya dengan terampil dan tidak ada korban jiwa atas pendaratan darurat tanpa roda depan tersebut.
Myanmar National Airlines kini mengirim ahll ke Mandalay untuk meninjau pesawat.
Seorang penumpang, Soe Moe mengungkapkan bahwa saat mendarat terdapat asap dari kabin pesawat yang keluar, dan semua penumpang baik-baik saja.
Diketahui bahwa insiden pada Minggu terjadi selang beberapa hari dari peristiwa pendaratan pesawat Biman Bangladesh Airlines di bandara Yangon pada Rabu lalu.
Pendaratan darurat tersebut menyebabkan 11 penumpang terluka.
Musim hujan yang terjadi di Myanmar memang sebelumnya pernah menjadi masalah bagi penerbangan baik penerbangan komersial dan militer.
Daily Mail mencatat, sebuah pesawat militer jatuh ke Laut Andaman pada 2017 denga membawa 122 orang.
Peristiwa itu menjadi salah satu kecelakaan penerbangan paling mematikan Myanmar.
Cuaca buruk diklaim sebagai penyebab kecelakaan.
Pada 2015, sebuah pesawat penumpang milik Air Bagan juga tergelincir dari landasan akibat cuaca buruk dan hujan lebat.
• Ribuan Pilot Mogok Kerja, Maskapai SAS Batalkan 1.213 Penerbangan
• Pilot dan Karyawan Garuda Indonesia Bantah Akan Lakukan Aksi Mogok Kerja
• Inilah Alasan Kenapa Disediakan Menu Makanan Berbeda untuk 2 Pilot dalam 1 Penerbangan
• Terdampar di Landasan Pacu Selama 8 Jam, Pilot Air Canada ini Traktir Penumpanngnya dengan Pizza
(TribunTravel.com/GigihPrayitno)
Baca tanpa iklan