Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Deretan Kasus Lion Air Sepanjang Februari-April 2019 yang Sempat Mencuri Perhatian Publik

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Maskapai penerbangan Lion Air

TRIBUNTRAVEL.COM - Maskapai Lion Air selama ini memang sering mencuri perhatian publik lantaran penerbangan yang seringkali mengalami penundaan (delay).

Namun lebih dari itu, sepanjang Februari-April 2019 ini, maskapai yang bermarkas di Jakarta tersebut ternyata juga mengalami sederet kasus.

Bahkan kasus yang menimpa Lion Air sempat mencuri perhatian publik.

Berikut TribunTravel merangkum sejumlah kasus Lion Air sepanjang Februari-April 2019:

LIHAT JUGA VIDEO BERIKUT:

1. Pesawat return to base setelah terbang selama 30 menit

Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-780 rute Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, menuju Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, Sulawesi Tengah, sempat mengalami return to base pada Selasa (12/2/2019).

Pesawat tersebut mengudara sesuai jadwal keberangkatan pukul 21.28 WITA.

Setelah terbang selama 30 menit, pesawat mengalami kerusakan mesin dan turbulensi saat terbang di atas perairan Selat Makassar.

Mengutip dari Kompas.com, pesawat seakan hilang tenaga dan itu terjadi beberapa kali.

Bahkan, pesawat sempat terbalik dan membuat penumpang histeris.

"Semua penumpang sudah histeris. Pesawat turbulensi seperti jatuh lalu terbang lagi, dan putar balik ke Makassar," ungkap salah satu penumpang bernama Arief.

2. Ditemukan binatang yang diduga kalajengking

Penumpang pesawat Lion Air JT-293 rute Pekanbaru-Jakarta digegerkan dengan kemunculan kalajengking di dalam pesawat, Jumat (15/2/2019).

Kalajengking ditemukan di bagasi kabin (head rack) sesaat setelah mendarat di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta belum lama ini.

Kalajengking di bagasi kabin pesawat Lion Air tujuan Pekanbaru-Jakarta (Tribun Medan)

Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan persnya menyebutkan operasional telah dijalankan sesuai standar prosedur (SOP).

Berdasarkan data catatan perawatan terjadwal pesawat registrasi PK-LPK, Lion Air sudah melaksanakan pengendalian hama dan binatang berupa fumigasi pada 19 Oktober 2018 dan pest control pada 6 Februari 2019.

Danang menambahkan, penerbangan Lion Air JT-293 pada Kamis (14/ 2/2019) telah dipersiapkan secara baik.

Pesawat Boeing 737-800NG registrasi PK-LPK sebelum dioperasikan sudah dicek lebih awal (pre-flight check) dan dinyatakan laik terbang (safe to flight).

3. Pesawat tergelincir

Pesawat Lion Air JT-714 rute Jakarta-Pontianak tergelincir di Bandara Supadio Pontianak pada Sabtu (16/2/2019) sekitar pukul 15.30 WIB.

Diwartakan Tribun Pontianak, saat tergelincir kondisi cuaca di Kota Pontianak, Kubu Raya dan sekitarnya sedang dilanda hujan dengan intensitas sedang sejak pukul 15.00 WIB.

Dalam keterangan resminya, Lion Air Group menyatakan pesawat mengalami landas pacu (over run) sesaat setelah mendarat.

"Seluruh penumpang dan kru sudah dievakuasi dengan keadaan selamat. Saat ini sudah berada di ruang terminal bandar udara untuk mendapatkan layanan terbaik," ungkap Danang.

4. Penumpang mengaku membawa bom

MT (50), salah seorang penumpang pesawat Lion Air JT-303 rute Medan-Jakarta, mengaku di dalam tasnya ada bom, Sabtu (20/4/2019).

Akibat ucapan MT, penerbangan pesawat tersebut sempat mengalami penundaan terbang.

Lion Air pun memberikan klarifikasi soal peristiwa ini.

Saat itu, salah satu awak kabin mengajukan pertanyaan sebanyak dua kali tentang barang bawaannya.

Lion Air (Instagram/@lionairgroup dan @akangaviation)

Pertanyaan tersebut merupakan standard security question berdasarkan hasil pengamatan atau profiling terhadap barang yang dibawa penumpang ke kabin.

Dengan kerja sama yang baik antara awak pesawat, petugas layanan di darat serta petugas keamanan, maka proses pemeriksaan dapat diselesaikan secara teliti, tepat, dan benar.

Mengutip dari Kompas.com, hasil pemeriksaan menyatakan tidak ditemukan barang bukti berupa bom dan benda lain mencurigakan di dalam bagasi atau barang bawaan MT yang dapat berpotensi membahayakan penerbangan.

Lion Air memastikan, pesawat dinyatakan aman (safe to flight) dan dapat diterbangkan kembali.

Penerbangan JT-303 akhirnya lepas landas dari Kualanamu pukul 13.20 WIB dari jadwal seharusnya pada 11.50 WIB.

5. Penumpang balita membawa barang bawaannya sendiri

Esa Sinaga Mesha, penumpang Lion Air rute Medan-Bandung, dalam akun Facebook-nya menuliskan kendala ketika maskapai tak mengizinkan barang bawaannya yang dianggap terlalu banyak pada Selasa (23/4/2019).

Sang penumpang sadar, maskapai membatasi jumlah beban bagasi maksimum 7 kg per orang.

Saat itu dalam rombongan Esa terdapat 4 orang dewasa dan 2 anak kecil yang turut ikut dalam perjalanan tersebut.

Mereka membawa total barang bawaan terdiri 6 tas dan dua kantong plastik yang berisi makanan dan air mineral.

Balita diduga membawa barang bawaannya sendiri (Kolase Sriwijaya Post)

Tak berselang lama, pihak Lion Air pun mempermasalahkan kantong plastik yang dibawa, Esa pun merelakan kantong plastik yang berisi makanan tersebut dan membuangnya.

Kemudian masalah muncul lagi ketika pihak maskapai Lion Air tak mengizinkan barang bawaan anak dibawa oleh orangtuanya.

Pihak Lion Air berkelit, masing-masing penumpang harus membawa barang bawaannya sendiri, termasuk anak yang berumur tiga tahun.

Namun, Lion Air membantah jika pihaknya meminta penumpang di bawah umur membawa sendiri barangnya menuju kabin pesawat.

Menurutnya, saat itu penumpang melaporkan tiga bagasi tercatat total 30 kilogram dan empat bagasi kabin.

Namun petugas menemukan (actual) sembilan barang bawaan oleh penumpang dimaksud.

Petugas menyampaikan permohonan maaf kemudian menginformasikan barang bawaan melebihi batas yang sudah ditentukan untuk dibawa ke dalam kabin.

Petugas Lion Air tidak meminta atau menyuruh penumpang kategori anak membawa bagasi sendiri.

Oleh karena itu, petugas menyarankan barang bawaan lainnya agar didaftarkan sebagai bagasi tercatat (dibagasikan) ke dalam kompartemen bagasi pesawat, namun penumpang menolak atas informasi yang disampaikan petugas.

6. Pilot diduga memukul petugas hotel

Pilot maskapai Lion Air berinisial AG diduga memukul pegawai hotel di Surabaya, Jawa Timur.

Kasus tersbeut beredar melalui video CCTV yang sempat viral di media sosial.

Pengunggah video menerangkan, penganiayaan itu terjadi karena pakaian tamu yang disetrika pegawai hotel kurang licin atau rapi.

Seorang pria yang diduga pilot tertangkap rekaman CCTV memukul petugas hotel (YouTube)

Dalam siaran pers yang diterima TribunTravel, Kamis (2/5/2019), Lion Air melaksanakan aturan perusahaan dengan tidak memberikan AG izin tugas terbang.

Selain itu, pihak Lion Air saat ini masih melakukan pengumpulan data, informasi, dan keterangan lainnya yang dibutuhkan untuk kepentingan investigasi.

Lion Air menyatakan, jika nanti AG terbukti bersalah setelah keputusan penyelidikan selesai, maka Lion Air akan memberikan sanksi tegas dengan memberhentikan AG dari perusahaan.

(TribunTravel.com/Sinta Agustina)