TRIBUNTRAVEL.COM - Yogyakarta International Airport (YIA) dan Bandara Adisutjipto Yogyakarta akan beroperasi bersamaan.
Meski beroperasi berbarengan dan jaraknya cukup dekat, namun operasi kedua bandara tersebut dipastikan tidak akan saling bersinggungan.
Dikutip Tribun Travel dari Tribun Jogja, menurut General Manager AirNavigation (AirNav) Indonesia Cabang Yogyakarta, Nono Sunariyadi, hal tersebut dikarenakan lantaran kedua bandara memiliki instumen flight procedure (IFP) yang independen serta berbeda satu sama lain.
Inilah yang nantinya menjadi panduan prosedur standar bagi pesawat untuk lepas landas (take off) maupun mendarat (landing) di masing-masing bandara.
Khusus untuk Yogyakarta International Airport (YIA), arah terbang pesawat mengarah pada checkpoint baru berkode GUDEG.
Berada pada jarak 30 nautical mile (mil laut) di ke arah selatan, tepatnya di atas laut selatan dengan ketinggian 8.000 kaki.
Prosedur ini berlaku untuk proses take off maupun landing.
Tonton juga:
• Potret Landasan Pacu Yogyakarta International Airport, Pesawat Ini yang Pertama Kali Mendarat
• Beroperasi Mulai 29 April, Inilah Rute Penerbangan Pertama di Bandara Internasional Yogyakarta
Pesawat yang baru saja lepas landas dari YIA juga akan dipandu menuju titik tersebut sebelum menempuh rute ke arah tujuan.
Sementara itu, untuk landing dan take off tidak diarahkan ke sisi utara.
Karena terdapat deretan Perbukitan Menoreh dengan kontur area tidak merata sehingga berpotensi menimbulkan hazard (gangguan) untuk operasi pesawat yang terbang
rendah.
Hal ini sekaligus menjadi bentuk pemisahan dengan jalur terbang pesawat dari Adisucipto maupun jalur penerbangan aktif dari pesawat militer TNI AU.
Dengan begitu, sekalipun ada pesawat di YIA maupun Adisucipto terbang landas dalam waktu yang sama, mereka tidak akan saling bersinggungan di angkasa.
Selain dekat dengan bandara Adi Sucipto, gangguan juga mungkin ditimbulkan karena Lokasi yang berada di pinggir pantai.
Posisi Bandara YIA yang berada di tepi pantai, Nono menyebut memang ada potensi gangguan dari crosswind atau angin yang memiliki komponen tegak lurus
terhadap garis atau arah perjalanan.
Angin ini bisa mempengaruhi aerodinamika pesawat.
Namun, ia pun memastikan hal tersebut tidak akan menjadi masalah di Bandara YIA, khususnya bagi pesawat besar.
(TribunTravel.com/ Ayumiftakhul)