TRIBUNTRAVEL.COM - Menumpahkan kopi secara tidak sengaja tentu tidak menyenangkan karena akan menimbulkan bercak noda yang membekas.
Namun seorang seniman asal Jerman, Stefan Kuhnigk mempunyai kemampuan unik yakni membuat lukisan monster dari bercak kopi yang tumpah yang ia namakan "Coffee Monsters".
Coffee Monsters buatan Stefan inipun terlihat sangat lucu dan menggemaskan.
Pertama kalinya Stefan membuat lukisan dari bercak bekas kopinya berasal dari secangkir espresso hitamnya yang tidak sengaja tumpah dan menimbulkan bekas di selembar kertas.
TONTON JUGA :
• Pembaharuan Sistem Pendakian Gunung Merbabu, dari Pembatasan Kuota hingga Bisa Booking Online
• Tinggal Dua Hari Lagi, Dufan Beri Diskon Annual Pass Gratis Setahun Cuma Rp 299 Ribu
• Melihat Keindahan Taman Bidadari, Destinasi Baru di Magelang yang Penuh Hamparan Bunga Warna-warni
Kemudian ia menatap berkas bekas kopi espresso tumpahnya dan seolah-olah bekas kopi tersebut berkata kepada dia "Gambarkan aku, gambarkan aku, gambarkan aku!".
Jadi dia melakukan hal itu, dan menciptakan Coffee Monster pertamanya.
Pada hari berikutnya, dia mengingat kembali kecelakaan kecil yang menantangnya untuk menjadi kreatif, dan memutuskan dia bisa meniru kopi yang tumpah setiap hari sebagai latihan kreativitas.
Ketika Stefan mulai menggunakan sendok untuk menumpahkan kopi di atas kertas setiap hari, rekan-rekannya memandangnya seolah-olah dia gila.
Tetapi mereka tidak tahu tentang karya seni yang tersembunyi di noda-noda kopi acak itu.
Hingga saat ini, Stefan Kuhnigk telah menciptakan hampir 600 Coffee Monsters yang menggemaskan, serta kisah belakang yang memesona bagi mereka masing-masing.
Mereka mungkin terlihat berbentuk seperti monster, tetapi mereka adalah jenis monster imut.
Monster-monster dari bercak kopi ini cenderung memiliki senyum di wajah mereka, karena mereka memiliki peran yang sangat penting yakni membuat orang bahagia.
Proses kreatif di balik pembuatan Coffee Monsters cukup mudah, Stefan menumpahkan beberapa minuman pada selembar kertas kemudian membiarkannya kering selama 4 hingga 6 jam.
Setelah itu Stefan menggunakan pensil untuk menggambar di sekitar bentuk acak.