Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Manfaat Kesehatan Berjalan Tanpa Alas Kaki, Termasuk Menunda Penuaan Kulit

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Manfaat kesehatan berjalan tanpa alas kaki

TRIBUNTRAVEL.COM - Kapan terakhir kali kamu berjalan tanpa alas kaki di rumput?

Mungkin ketika kamu masih kecil untuk belajar berjalan.

Biasanya, balita belajar berjalan tanpa alas kaki dengan tujuan meningkatkan proprioception mereka (kesadaran akan pergerakan tubuh) ketika mereka bersentuhan langsung dengan lingkungan.

TONTON JUGA

Berjalan tanpa alas kaki atau yang dikenal 'membumi' berarti berjalan tanpa alas kaki di atas rumput, tanah atau pasir.

Berjalan tanpa alas kaki memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa, termasuk memperbaiki tidur, menurunkan peradangan dan meningkatkan antioksidan.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat, kontak fisik dengan pasokan elektron yang sangat besar di permukaan bumi memiliki dampak positif pada kesehatan.

Dirangkum TribunTravel dari laman Boldsky.com, Senin (8/4/2019) berikut manfaat kesehatan berjalan tanpa alas kaki.

1. Mengurangi risiko penyakit jantung

ILUSTRASI serangan jantung. (shutterstock)

4 Tips Pilih Alas Kaki yang Nyaman untuk Traveling, Perhatikan Desain dan Bantalannya

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Alternative dan Complementary Medicine, 'membumi' mengurangi viskositas darah, faktor risiko utama penyakit kardiovaskular.

Studi ini menemukan, berjalan tanpa alas kaki meningkatkan muatan permukaan pada sel darah merah sehingga mengurangi viskositas dan penggumpalan darah.

Berjalan tanpa alas kaki adalah salah satu cara paling sederhana untuk mencegah penyakit jantung.

2. Meningkatkan kualitas tidur

Ilustrasi tidur lebih dari 8 jam. (thesleepjudge.com)

Terinspirasi Alas Kaki Astronot, NASA x Vans Old Skool Berkolaborasi Hadirkan Sepatu Unik

Berjalan tanpa alas kaki membuat mengurangi kadar kortisol selama kita tidur, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Alternative and Complementary Medicine.

Penelitian ini dilakukan pada 12 orang yang mengeluh sakit, sulit tidur, dan stres.

Halaman
12