Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNTRAVEL.COM - Karena kematiannya yang tragis, kota Romawi kuno Pompeii dibiarkan dalam kondisi pelestarian yang luar biasa, dan hingga hari ini Pompeii berfungsi sebagai satu situs arkeologi paling penting di dunia.
Dari orang-orang yang diabadikan dalam abu vulkanik, hingga lukisan dinding yang tidak akan bertahan begitu lama jika tidak ada sarkofagus magma mereka, Pompeii telah memberi para ilmuwan wawasan yang belum pernah ada sebelumnya tentang kehidupan sehari-hari peradaban bersejarah ini.
Penggalian “termopolium” baru-baru ini menjadi upaya mengetahui lebih jauh cara masakan dan diet orang Romawi kuno yang binasa pada tahun 79 Masehi.
• Lagi! Gara-gara Gambar Ini, Korban Letusan Gunung Vesuvius di Kota Kuno Pompeii Mendadak Heboh
Dilansir TribunTravel.com dari laman thevintagenews.com, Thermopolia berada di jalanan Romawi, di mana menyediakan makanan yang sudah disiapkan sebelumnya dengan harga murah.
Thermopolia sendiri secara harfiah berarti "tempat di mana (sesuatu) panas dijual."
Thermopolia ditemukan pada Maret 2019 di sektor yang ditunjuk Regio V, yang terletak di sebelah utara situs arkeologi Pompeii di daerah yang belum dibuka untuk umum.
Berita penemuan pertama kali datang melalui Instagram, di mana itu dibagikan oleh Massimo Ossana, pengawas situs.
• Herculaneum, Tetangga Kurang Terkenal Pompeii yang Juga Jadi Korban Amukan Gunung Berapi
Menurut The Guardian, ada sekitar 150 sambungan makanan cepat saji thermopolia di kota Pompeii, yang berfungsi sebagai jalur kehidupan bagi kaum miskin yang sering tidak mampu memiliki dapur.
Sekitar 2.000 tahun yang lalu, menu sehari-hari yang mudah dibuat seperti roti dengan ikan asin, keju panggang, lentil, dan anggur pedas.
Meja dihiasi dengan lukisan yang menampilkan guci gerabah, yang dikenal sebagai dolia, yang digunakan untuk menyimpan bahan makanan seperti daging kering.
Fakta bahwa thermopolia ini dihiasi dengan sebuah fresco menyiratkan jika thermopolia kemungkinan besar dimiliki oleh orang kaya, karena dekorasi semacam itu dianggap sebagai barang mewah.
• Temuan Jasad Ini Buktikan Pompeii Kota yang Diazab Saat Warganya Melakukan Perbuatan Tidak Senonoh
Kelas atas Romawi biasanya menghindari dan sering mencemooh tempat-tempat seperti itu dan menganggapnya tidak layak.
Namun demikian, restoran cepat saji seperti ini sangat populer di Pompeii, serta pusat perdagangan besar lainnya di Dunia Lama.
Mereka adalah tempat pertemuan sosial yang ramai, dan sangat mirip kedai minuman, mereka sering menjadi tempat di mana transaksi bisnis dilakukan.
Penemuan thermopolia datang dalam serangkaian penggalian baru-baru ini di taman arkeologi Pompeii.
• Pompeii - Inilah Kota Maksiat yang Gambarkan Kehidupan Romawi Kuno, Temuannya Bikin Elus Dada
Pada Desember 2018, sisa-sisa seekor kuda dengan pelana yang terpelihara dengan baik ditemukan di area taman, serta lukisan dinding luar biasa lainnya yang digali pada bulan Februari 2019, di reruntuhan sebuah vila.
Lukisan ini menampilkan Narcissus, pemburu mitologis yang menjadi tergila-gila dengan bayangannya sendiri di genangan air.
Seiring dengan fresco, sisa-sisa manusia dari dua wanita dan tiga anak, semua berkerumun bersama pada saat-saat sebelum kematian mereka.
Penemuan kelompok kerangka ini mengingatkan kita sekali lagi tentang tragedi letusan Vesuvius, yang menewaskan lebih dari 2.000 orang dan membuat sebuah kota kuno selamanya membeku dalam waktu.
Selain Pompeii, kota-kota tetangga Herculaneum, Stabiae, Oplontis, dan Boscoreale juga sangat menderita akibat letusan yang merupakan satu bencana alam paling dikenal di dunia kuno.
• 6 Tanda pada Tubuh saat Alami Stres, Termasuk Terjadi Kerontokan Rambut dan Sulit Konsentrasi
• Promo Dunkin Donuts Tawarkan 6 Donat dan 1 Minuman dengan Rp 50 Ribu, Cek Syarat dan Ketentuannya
• Dianggap Pembawa Penyakit, Lalat di China Justru Diternakkan dan Laku Terjual Rp 21 Juta per Ton
• 8 Kue Terbaru Bertema Musim Semi yang Bisa Kamu Temukan di Gifu Jepang, Cocok untuk Oleh-oleh
• Jangan Sampai Salah! Begini Cara Mudah Menemukan Geisha saat Liburan ke Kyoto Jepang