TRIBUNTRAVEL.COM - Kebahagiaan bukan hanya sekedar tertawa, itulah yang akan kamu temukan jika kamu pergi ke Bhutan.
Kebahagiaan adalah kebutuhan yang sangat serius bagi warga di negara ini.
Begitu serius, sehingga mereka membentuk Komisi Kebahagiaan Nasional (GNH) untuk memastikan segala sesuatu yang dilakukan negara berkontribusi pada kesejahteraan dan kebahagiaan rakyatnya secara keseluruhan.
Target GNH juga diabadikan dalam Konstitusi negara sehingga ketika kamu bertanya kepada orang Bhutan, "apakah mereka benar-benar bahagia?" sebagian besar akan mengatakan "ya."
Dirangkum TribunTravel dari laman AsiaOne.com, Minggu (24/3/20190, berikut beberapa pelajaran menarik tentang kebahagiaan yang bisa ditemukan di Bhutan jika kamu tinggal di sanan.
1. Uang bukan segalanya
Menjadi negara kaya bukan misi utama Bhutan.
Pada tahun 70-an, Raja Keempat Bhutan, Yang Mulia Jigme Singye Wangchuck mengatakan bahwa "Kebahagiaan Nasional lebih penting daripada Produk Domestik".
Dengan itu, orang Bhutan mulai mengejar tujuan nasional ini.
Bhutan berhati-hati dalam langkah-langkah yang mereka ambil untuk pembangunan.
Keputusan dan kebijakan harus mematuhi pedoman GNH tentang pelestarian budaya, perlindungan lingkungan, tata kelola yang baik, dan pembangunan sosial-ekonomi yang berkelanjutan.
• Penelitan Terbaru: Aplikasi Ponsel Kini Bisa Membantu Menaklukkan Phobia Ketinggian
• Gletser Everest Mencair Akibat Global Warming, Ratusan Jasad Pendaki yang Terkubur Bermunculan
• 10 Desain Produk Ini Membuat Orang Tertarik Memebeli Karena Kemasannya Unik dan Lucu
2. Sukses bukan diukur dari bisnis yang menguntungkan
Di Bhutan, ada banyak usaha kecil yang didirikan untuk memberdayakan atau membantu orang yang terpinggirkan.
Perusahaan-perusahaan ini berkontribusi pada banyak bidang, dari pengelolaan limbah, hingga pembangunan pedesaan, dan untuk memberdayakan perempuan.
Inisiatif-inisiatif ini menunjukkan bahwa orang-orang Bhutan tidak bermaksud mencari untung, tetapi untuk membantu sesama warga negara mereka.
Nazhoen Pelri Eco-Friendly Initiative misalnya,
Pabrik daur ulang kertas limbah pertama di Bhutan ini memproduksi rata-rata 20.000 nampan telur per minggu dari bahan limbah dan mempekerjakan pemuda yang terjerat narkoba untuk mengembalikan mereka ke masyarakat.
3. Rasa persaudaraan yang baik
Populasi di Bhutan cukup kecil yaitu sekitar 735.000 orang.
Dengan populasi kecil ini, komunitas saling berhubungan erat di mana setiap orang saling kenal.
4. Dekat dengan alam
Bhutan sebagian besar terdiri dari hutan dan gunung yang masih segar alami.
Melestarikan dan melindungi lingkungan sangat penting bagi Bhutan sehingga diamanatkan dalam Konstitusi bahwa setidaknya 60 persen dari Bhutan harus ditutupi oleh hutan untuk selamanya.
• 3 Destinasi di Bali Ini Buatmu Merasa Berada di Jepang, Ada Hutan Bambu hingga Taman Jinja
• Rekomendasi 7 Kuliner Enak untuk Sarapan di Surabaya, Ada Soto Ayam Legendaris Cak Har
• 6 Menu Praktis dan Sehat untuk Sarapan ala Bule, Bisa Dibuat Sendiri di Rumah
5. Tingginya rasa memiliki dan tidak ada perbedaan
Setiap orang Bhutan bangga dari mana pun mereka berasal.
Mereka memuja Raja mereka, menjaga budaya dan tradisi bersama dan mereka bangga dengan fakta bahwa mereka tidak pernah dijajah oleh kekuatan eksternal.
6. Menjunjung tinggi kesederhanaan
Pelajaran paling penting yang bisa dipelajari jika tinggal di Bhutan adalah bagaimana menjalani kehidupan sederhana, kehidupan yang jauh dari kelebihan makanan lezat, kemudahan dan kenyamanan sistem transportasi yang terhubung dengan baik, dan akses air setiap kali menghidupkan keran.
TribunTravel.com/rizkytyas