Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Liburan ke Jerman? Simak 8 Hal Terlarang yang Pantang Kamu Lakukan di Negara Ini

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi traveling ke Jerman

TRIBUNTRAVEL.COM - Sebagai negara dengan tingkat kriminalitas rendah dan kesejahteraan tinggi, Jerman menjadi salah satu destinasi wisata menarik bagi para wisatawan dunia.

Kamu bisa menemukan aneka jenis wisata di negara ini mulai dari wisata sejarah, wisata budaya hingga wisata alam.

Dengan segala pesonanya wisata yang dimiliki membuat Pemerintah Jerman membuat beberapa larangan guna membuat menjaga keamanan dan ketertiban negara ini.

Nah, bagi kamu yang ingin liburan ke Jerman ada baiknya menyimak delapan hal terlarang yang pantang kamu lakukan di negara ini:

1. Larangan Membuat Keributan

Ilustrasi diam (pexels.com)

5 Tempat Wisata Belanja di Taipei, Surga Belanja di Taiwan yang Sayang untuk Dilewatkan

12 Negara Ini Punya Larangan yang Harus Dipatuhi Turis, Hal Biasa Bisa Jadi Tabu

Setiap warga di Jerman sangat menjaga ketentraman lingkungannya, tak terkecuali bagi para wisatawan.

Tonton juga: 

Kamu dilarang membuat keributan atau suara bising lainnya mulai pukul 10 malam hingga 6 pagi waktu setempat.

Jika kamu nekat membuat keributan, maka jangan kaget polisi akan datang menjemputmu.

2. Larangan memberi makan hewan

Ilustrasi (pexels.com)

Di Jerman tidak banyak ditemui hewan liar, dan jika ada sudah pasti dilindungi oleh undang-undang perlindungan hewan khusus.

Larangan memberi makan hewan ini juga berlaku bagi hewan peliharaan milik tetangga.

Memberi makan pada hewan peliharaan orang lain tanpa meminta ijin terlebih dahulu bisa kena tuntutan secara hukum.

3. Larangan mencuci mobil sembarangan

Ilustrasi mencuci mobil (pexels.com)

Mencuci mobil di halaman rumah memang lebih murah, tetapi berbeda dengan di Jerman, mencuci mobil sembarangan termasuk pencemaran lingkungan.

Sabun yang digunakan untuk mencuci mobil bisa berdampak buruk pada air tanah.

Perlindungan lingkungan merupakan isu yang sangat penting untuk Jerman.

4. Larangan menyebrang sembarangan

Ilustrasi menyeberang jalan (pexels.com)

Jerman sangat displin soal aturan lalu lintas.

Menyeberang jalan sembarangan adalah tindakan melanggar hukum, meski jalanan dalam keadaan sepi tanpa kendaraan, kamu tetap tidak boleh menyebrang seenakknya.

Karena jika kamu nekat melakukannya, kamu bisa berurusan dengan petugas kepolisian.

5. Dilarang berjalan di jalur sepeda

Ilustrasi (pexels.com)

Saat tiba di Jerman, kamu akan menjumpai rute khusus untuk pengendara sepeda dengan mudah.

Budaya menggunakan sepeda di Jerman sangat tinggi.

Sehingga sebaiknya hindari berjalan di jalur sepeda, karena ini merupakan tindakan ilegal dan tentunya berbahaya.

6. Larangan membuang botol bekas minuman

Botol minuman (attn.com)

Jika berbelanja minuman di restoran, baik menggunakan botol atau kaleng, kamu akan dikenakan biaya lebih mahal sekitar 25 sen.

Hal ini diterapkan agar pengunjung tidak membuang botol sembarangan.

Biasanya setiap restoran menerima penukaran botol bekas.

Meninggalkan botol di meja restoran atau taman bisa dikenakan denda dan dianggap melanggar hukum lho.

7. Hindari berbicara tentang perang atau Nazi

Ilustrasi perang (pexels.com)

Perang dan Nazi jadi isu sensitif di Jerman.

Bukan pelanggaran hukum berat sih, tapi membicarakan dua topik tersebut akan membuatmu dianggap tidak sopan oleh penduduk lokal.

Sebaiknya nikmati destinasi wisatanya saja, daripada membahas hal yang berat dan menyinggung perasaan tuan rumah.

8. Larangan menyanyikan bait pertama lagu kebangsaan Jerman

Bendera Jerman (pexels.com)

Bagi sebagian wisatawan mungkin tidak banyak yang tahu, jika ada larangan menyanyikan bait pertama lagu kebangsaan Jerman.

Deutschlandlied menjadi lagu kebangsaan sejak 1922.

Namun karena polemik politik pada saat itu, maka bait pertama yang berisikan "Germany, Germany, above everything," jadi lirik yang sangat sensitif sejak berakhirnya Perang Dunia II.

Sembilan Hari Gratis, Anies Baswedan Pastikan Tarif MRT Ditetapkan Sebelum Diresmikan

Wisman yang Kunjungi Yogyakarta Selama Januari Turun 25 Persen dari Bulan Desember

Cari Es Jadul di Jogja? Ini 5 Rekomendasinya, Ada Es Gabus hingga Es Dawet

(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)

Tags: