TRIBUNTRAVEL.COM - Bagi penggemar film Hollywood seperti Captain Marvel tentunya sedang bergembira.
Pasalnya pada Rabu (6/3/2019) kemarin film ini sudah dirilis di Indonesia.
Jadwal tayang ini lebih dulu jika dibandingkan dengan di Amerika yang baru tayang tepat di Hari Perempuan Internasional yakni Jumat (8/3/2019).
Sebagai penggemar film hollywood tentu kamu sadar bukan, jika film hollywood selalu tayang terlebih dulu di Indonesia daripada di negara asal pembuatan filmnya yakni Amerika.
Tahukah kamu apa yang menjadi alasan film hollywood selalu tayang duluan di Indonesia?
Dilansir TribunTravel dari beberapa sumber, berikut fakta dibalik film Hollywood terbaru yang selalu tayang lebih dulu di Indonesia:
1. Indonesia masih rentan pembajakan film
Salah satu alasan utama yakni Indonesia termasuk negara yang rentan terhadap pembajakan.
Tonton juga:
Bukan tanpa bukti, ini terlihat dari bila suatu film beredar di luar negeri lebih dulu dapat dipastikan dalam hitungan hari kemudian pasti sudah beredar copy bajakannya di lapak penjual DVD ataupun situs nonton online gratis.
• Jangan Lewatkan, Hari Terakhir Promo TIX.ID Diskon 50 Persen Film Captain Marvel, Lihat Syaratnya
• 5 Lokasi Syuting Film Captain Marvel, Scene Mana yang Jadi Favoritmu?
• 6 Film Terbaik yang Dibintangi oleh Brie Larson Sebelum Menjadi Captain Marvel
2. Persaingan dengan film dari studio lain
Produksi film Hollywood setiap tahunnya bisa berjumlah ratusan, hal ini tentu bisa memungkinkan ada dua film besar yang rilis dalam waktu yang bersamaan.
Untuk menghindari hal tersebut, pihak distributor film memilih untuk menunda ataupun memajukan jadwal rilis filmnya di beberapa negara.
Bukan tanpa alasan untuk memilih menunda ataupun memajukan jadwal rilis, ini dikarenakan untuk satu film hollywood membutuhkan biaya produksi yang fantastis.
Sehingga mengadu dua film besar hanya akan membuat kedua produksi film merugi.
3. Mengurus isu penyensoran
Alasan ketika yakni untuk mengurus isu penyensoran, tidak semua adegan yang ditampilkan dalam film hollywood bisa diterima oleh semua negara.
Sehingga beberapa adegan yang dirasa kurang sesuai dengan budaya lokal akan mengalami proses pengeditan, misalnya pemotongan beberapa scene.
Dilansir dari cnnindonesia.com, hal ini diakui sendiri oleh mantan petinggi Paramount Pictures International, Andrew Cripps yang mengatakan film barat terbaru selalu dirilis di negara lain duluan agar mereka punya banyak waktu untuk menangani isu penyensoran, penerjemahan bahasa, dubbing, dan faktor lokal lainnya.
4. Melihat respon pasar
Alasan yang keempat yakni untuk melihat respon penontonnya.
Bila animo masyarakat besar dan penonton yang membeli tiket nonton jumlahnya sesuai dengan yang diharapkan, maka sebuah film bisa lanjut dirilis secara luas.
Karena sebagus apapun film Hollywood yang diproduksi, akan dilihat sukses atau tidaknya dari respon penontonnya.
Namun, jika film Hollywood yang diproduksi tersebut ternyata kurang diminati oleh penonton, maka produser film akan mengubah strategi pemasaran agar karyanya bisa diterima dan menarik minat penonton.
5. Hype Machine
Hampir 70 persen penghasilan Hollywood justru berasal dari luar Amerika.
Dua puluh tahun lalu penghasilan dari pasar internasional tak sampai setengah.
Karena itulah mereka tidak main-main dalam menjalankan strategi perilisan film.
Dengan merilis film terbaru di negara dengan populasi tinggi, seperti contohnya Indonesia lebih dulu, kehebohan pun diharapkan bisa tercipta dan 'menular' ke negara lainnya.
Strategi ini juga dikenal dengan nama Hype Machine.
Dengan kata lain, film yang laris di suatu tempat hampir bisa dipastikan membuat penonton di negara lain penasaran dan semakin mau berangkat ke bioskop.
Biasanya, jadwal rilis di negara lain bisa tiga pekan ataupun beberapa hari lebih dulu daripada di Amerika.
Itulah tadi fakta di balik Film Hollywood terbaru yang selalu dirilis lebih dulu di Indonesia.
• Hidangan Khas Prancis Selatan Ternyata Familiar dengan Lidah Indonesia
• Alami Delay di Bandara? Ini Hak dan Kompensasi Penumpang yang Bisa Didapatkan Ketika Pesawat Delay
• Pesan Tiket KAI Mudik Lebaran 2019 di Tokopedia Dapat Cashback Rp 45 Ribu
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)