Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Gunung Karangetang di Sulawesi Utara Meluncurkan Awan Panas, 112 Jiwa Dievakuasi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puncak gunung api Karangetang di Pulau Siau, Sulawesi Utara.

TRIBUNTRAVEL.COM - Aktivitas vulkanik Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Tagulandang Biaro, Provinsi Sulawesi Utara masih tinggi 112 jiwa dievakuasi.

Melansir dari akun Instagram Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB @Sutopo_PN bahwa Gunung Karangetan meluncurkan awan panas pada 4 Februari 2019 pada pukul 17.30 WITA.

Oleh karena itu sebanyak 112 jiwa dievakuasi.

Evakuasi ini dengan rincian 16 KK/54 jiwa mengungsi ke Gereja GMIST Nazareth Niangbangeng.

Sedangkan 17 KK atau 58 jiwa lainnya mengungsi ke Kantor Kampung Batu Bulan.

"Luncuran awan panas Gunung Karangetang pada 4/2/2019 pukul 17.30 WITA. 33 KK atau 112 jiwa mengungsi, dengan rincian sbb:
6 KK / 54 Jiwa mengungsi ke Greja GMIST Nazareth Niambangeng.
17 KK / 58 Jiwa mengungsi ke Kantor Kampung Batubulan," tulis Sutopo

Aktivitas Gunung Karangetang di Sulawesi Utara Terus Meningkat

Diwartakan oleh Kompas.com, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro Bob Wuaten mengatakan status Gunung Karangetang masih dalam status siaga.

Hal ini disebabkan karena aktivitas vulkanik yang masih tinggi, guguran lava pijar di Kali Malebuhe dan Kali Batuare sudah sejauh 2.800 dari kawah 2,.

Pos Pengamatan Gunung Karangetang mencatat, secara visual gunung jelas hingga kabut 0-II.

Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah.

Sedangkan, di kawah 2 mengeluarkan asap putih sedang lebih kurang 50 meter, embusan asap kelabu tebal ini terlihat samar-samar.

Untuk kegempaan di Gunung Karangetang sudah terjadi guguran 19 kali, amplitudo 3-4 milimeter, durasi 30-55 detik.

Kondisi Terkini Erupsi Gunung Soputan di Sulawesi Utara, Telah Terjadi 3 Kali Erupsi Susulan

Embusan berjumlah 16, amplitudo 6-52 milimeter, durasi 20-60 detik. Hybrid atau fase banyak, jumlah 2, amplitudo 10 milimeter, S-P 0 detik, durasi 15-20 detik.

Kemudian, juga terjadi tektonik jauh, jumlah 2, amplitudo 27-47 milimeter, S-P 15-25 detik, durasi 60-110 detik.

Sedangkan tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo 0,25 milimeter (dominan 0,25 milimeter).

Halaman
12