TRIBUNTRAVEL.COM - Ketika traveling, tentu itu menjadi kesempatan untuk mencoba hal-hal baru.
Terutama, pengalaman menjadi penduduk lokal dengan mencoba hal-hal tertentu.
Misalnya, road trip di Amerika Serikat atau Australia, makan bekicot di Paris, atau mengenakan sepatu clog di Belanda.
Bagi wisatawan, itu adalah deretan hal-hal yang wajib masuk bucket list.
Namun, penduduk lokal malah berpikir, "Mengapa turis mau dan rela repot-repot mencoba hal tersebut?"
Dikutip TribunTravel.com dari laman Daily Mail, perdebatan terbaru di forum online Quora membahas pertanyaan "What is a common form of torture that tourists subject themselves to in your country?" (Apa bentuk siksaan umum yang rela para turis coba sendiri di negaramu?).
Seorang bernama Roger Cole menjawab, itu adalah "Road trip lintas negara bagian Amerika Serikat."
Sebagai contoh, Florida.
"Jika kamu memutuskan road trip dan menyewa mobil di Miami, dalam delapan jam, kamu masih akan tetap berada di Florida."
Sementara seorang dari Australia, Yiannis Papadopoulos juga memberikan jawaban yang serupa, yakni road trip di Australia.
"Banyak orang yang tidak menyadari, jika mobil rusak di daerah pedalaman, kamu bisa saja mati."
"Satu-satunya cara kamu bisa bertahan hidup adalah jika ada mobil lain yang tentunya sangat jarang yang dapat membantumu."
Bagi seseorang dari Kroasia, Maja Burazin, jawaban untuk pertanyaan di utas Quora ini adalah wisatawan yang tak memiliki persiapan yang ingin hiking di negara tersebut.
"Jangan pernah melakukan hiking dengan menggunakan sandal jepit dan tidak membawa telepon seluler."
"Gunung di Kroasia sulit ditaklukkan dan berbahaya."
Di Belanda, kebiasaan turis yang ingin mencoba mengenakan sepatu clog membuat warga lokal merasa bingung.
Setidaknya, inilah yang dirasakan Wietse Terpstra seperti yang ditulis di utas tersebut.
Wietse menulis, "Saya memang melihat banyak orang di daerah perdesaan yang mengenakan clog, tetapi saya sendiri tidak pernah melakukannya."
"Ketika kamu tidak terbiasa, sepatu clog akan terasa sangat tidak nyaman."
Tak hanya kegiatan wisata, pilihan makanan yang ingin dicoba turis pun juga membuat warga lokal mengerutkan dahi.'
Hugo Durad-Mermet heran, mengapa para turis di Prancis memilih makan bekicot dan mengira itu adalah makanan khas Prancis.
Hugo mengatakan, "Bekicot bukanlah makanan tradisional Prancis."
"Makanan tradisional kami adalah croque monsieur, cassoulet, atau boeuf bourguignon."
"Lagian jika melihat bekicot itu, kamu pasti bakal mengembalikannya ke pelayan dan memilih makan di McDonald's."
Di India, melihat wisatawan makan street food bukanlah hal yang selalu berakhir baik.
Itulah yang dipikirkan Devangana Mandal.
Devangana menjelaskan, "Jangan pernah mencobanya."
"Street food di India rasanya sangat pedas dan tidak banyak wisatawan dari Barat yang bakal tahan."
"Selain itu, jika kamu minum air mineral botolan dan makan di pinggir jalan, itu bakal mengundang diare."
"Pastikan kamu makan di restoran yang terjamin kebersihannya."
Warga lokal Swiss, Daniel Schwarz Carigiet mengatakan di forum online tersebut, "Saya heran, banyak wisatawan yang nekat ingin makan fondue di Swiss saat musim panas."
"Kebiasaan turis makan fondue saat musim panas sambil minum air mineral dingin adalah hal yang disayangkan."
"Keju yang cair akan memadat di dalam perut para turis dan air mineral dingin hanya akan memperburuk pencernaan."
João Mergulhão dari Portugal menulis, "Kebiasaan turis yang berjemur di pantai Portugal saat puncak musim panas sampai kulit mereka terbakar matahari itu sudah bisa disebut siksaan."
Bagi penduduk lokal Spanyol, Joan Figuerola, ia heran kenapa wisatawan rela mengantre di tengah hari hanya untuk masuk Sagrada Familia di Barcelona.
"Sebab, saat musim panas, suhunya terasa seperti neraka, dan saat hampir bisa masuk gereja tersebut, rasanya itu sudah mendekati surga."
(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)