Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

4 Pengaruh Mendengarkan Musik Pada Saat Kamu Mengemudi Mobil, Jangan Lupa Pilih Lagu dengan Bijak

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi mendengarkan musik sembari berkendara

TRIBUNTRAVEL.COM - Ketika mengemudi untuk traveling atau bepergian dari satu tempat ke tempat lain, musik merupakan satu hiburan bagi pengemudi maupun penumpang.

Namun, musik rupanya memiliki efek tertentu pada otak dan suasana hati saat kamu sedang menyetir.

Berikut ulasan singkatnya, sebagaimana dirangkum TribunTravel.com dari laman The Oddysey Online.

1. Musik dapat berbahaya saat mengemudi.

(express.co.uk)

Namun, hal ini hanya berkaitan dengan lagu-lagu yang bertema negatif atau mengingatkanmu terhadap hal yang tidak kamu suka.

Musik yang tidak kamu sukai memang sangat berpengaruh pada kemampuan mengemudimu.

Menurut sebuah penelitian di Inggris, lagu-lagu yang tidak disukai oleh peserta studi tersebut berdampak negatif terhadap kemampuan menyetir mereka.

Meski terdengar aneh, musik memang membutuhkan proses tertentu pada otak.

Jika kamu tidak suka lagunya, otak akan memberikan suasana hati yang buruk.

Jadi, sebisa mungkin hindari musik negatif atau musik yang tidak kamu suka saat menyetir.

2. Musik dapat memecah konsentrasi pengemudi.

Menyetir mobil tentu membutuhkan konsentrasi yang tinggi.

Konsentrasi merupakan hal paling utama agar kamu terhindar dari kecelakaan.

Nah, mendengarkan musik saat menyetir pun tidak selalu menjadi kebiasaan yang baik.

Contohnya, tempo dari suatu musik dapat mempengaruhi konsentrasimu di jalanan.

Musik dengan tempo yang cepat cenderung menyebabkan pengemudi untuk mengebut.

Otak cenderung mempengaruhimu supaya meningkatkan kecepatan dan menyesuaikan tempo musik yang kamu dengar.

Namun, bukan berarti musik dengan tempo yang lebih lambat bisa menjadi solusi.

Orang yang mendengarkan musik yang bertempo lambat saat menyetir juga cenderung menjadi terlalu santai.

Jadi, pilihlah musik dengan tempo antara lambat dan cepat.

Satu penelitian merekomendasikan, pilihlah musik yang memiliki 60 hingga 80 ketukan per menit saat mengemudi.

Jumlah ketukan ini hampir sama dengan denyutan jantung manusia.

3. Musik dapat membantu berkonsentrasi saat ada suara bising di sekitar.

(naijapr.com)

Meski mendengarkan musik dapat berpengaruh negatif saat mengemudi, ternyata masih ada dampak positifnya.

Contohnya, untuk kondisi lingkungan atau jalanan yang terlalu berisik yang pasti sangat mengganggu para pengemudi.

Untuk mengatasi kebisingan, pengemudi dapat mendengarkan musik dan mengalihkan perhatian dari kondisi bising yang bisa memicu stres.

Musik dapat melawan dampak negatif yang ditimbulkan oleh lingkungan sekitar dan membantu pengemudi lebih fokus.

Bunyi mesin pengebor jalanan, alat-alat konstruksi, maupun bisingnya kendaraan dan knalpot dapat membuat stres.

Namun, dengan musik pengemudi dapat mengalihkan perhatian dari kebisingan tersebut dan lebih fokus bernavigasi di jalanan.

4. Musik dapat meningkatkan refleks reaksi pengemudi di jalanan.

Waktu untuk bereaksi merupakan hal yang penting saat mengemudi.

Sebab faktanya, mengemudi selalu berkaitan tentang aksi dan reaksi.

Sehingga, pengemudi harus memiliki refleks bereaksi yang andal agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan di jalanan.

Mendengarkan beberapa jenis musik tertentu dapat meningkatkan refleks reaksi si pengemudi.

Contohnya, musik hard-rock yang digunakan dalam sebuah penelitian untuk melihat bagaimana musik tersebut mempengaruhi pengemudi.

Musik hard-rock meningkatkan peluang kecelakaan sekaligus meningkatkan waktu untuk bereaksi dalam menghadapi hal-hal di jalanan.

Tampaknya, musik hard-rock memang bisa berperan sebagai berkah sekaligus kutukan.

Jadi, mulai sekarang pilihlah musik yang tepat untuk didengarkan saat mengemudi dan perhatikan volumenya, serta ingatlah untuk selalu waspada saat di jalanan.

(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)