Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

4 Alasan Kenapa Pemakaian Celana Jeans Tidak Direkomendasikan Saat Naik Gunung

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pendaki gunung

TRIBUNTRAVEL.COM - Pernah melihat pendaki yang mendaki gunung mengenakan celana jeans?

Memang terlihat fashionable, namun pemakaian celana jeans tidak baik saat kegiatan mendaki.

Saking membahayakannya, celana jeans tidak direkomendasikan dipakai saat naik gunung.

Akun Instagram resmi Pecinta Alam Indonesia (PETA Indonesia), @peta.id, menuliskan informasi mengenai pemakaian celana jeans saat naik gunung.

"Boleh nggak sih memakai celana jeans ketika mendaki gunung?

Memakai celana jeans ketika mendaki tidak direkomendasikan Loh.. hmm,,, kenapa?" tulis akun Instagram @peta.id.

Berikut empat alasan kenapa jelana jeans sebaiknya tidak dipakai saat naik gunung.

1. Berat

Celana jeans memiliki bahan yang cukup berat saat dipacking masuk ke dalam tas atau keril.

Apalagi jika basah akan semakin berat dan sulit kering.

Tentunya berbeda dengan bahan celana quickdry atau parasut.

2. Risiko lecet lebih besar

Jika menggunakan celana jeans saat melakukan pendakian, risiko pangkal paha lecet akan lebih besar.

Celana jeans biasanya ketat dan berbahan cukup kasar.

3. Kedinginan

Pori-pori celana jeans cukup besar dibandingkan dengan celana gunung
berbahan quickdry atau parasut.

Karena pori-porinya besar, angin akan mudah masuk melewati celah pori-pori tersebut.

Sehingga jangan heran kalau merasa sangat kedinginan.

4. Berpotensi terkena hipotermia

Jika celana jeans basah, tentu badan akan terasa kedinginan.

Hal ini tentunya akan lebih berpotensi terkena hipotermia.

Paling tepat jika menggunakan celana berbahan polarĀ atau parasut, yang biasanya disebut dengan celana quickdry.

(TribunTravel.com/Sinta Agustina)