Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Ada Suhu Panas Ekstrem hingga Ancaman Api pada Ladang Gas Alam, 3 Gurun Paling Berbahaya di Dunia

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gurun Sahara

TRIBUNTRAVEL.COM - Gurun merupakan satu bentang alam yang misterius sekaligus berbahaya di dunia.

Suhu yang ekstrem, spesies binatang atau tumbuhan yang berbahaya, sedikitnya sumber air, hingga ketersediaan bahan makanan yang minim menjadi faktor yang membuat gurun berbahaya.

Bahkan, gurun menjadi tempat di muka Bumi yang sulit bagi makhluk hidup untuk bertahan hidup.

Berikut TribunTravel.com telah merangkum tiga gurun paling berbahaya di dunia dari laman listamaze.com.

1. Gurun Atacama

Gurun Atacama (Chile Travel)

Gurun Atacama sejauh ini dianggap sebagai gurun paling berbahaya di dunia.

Gurun ini adalah tempat yang paling kering di dunia.

Hampir mustahil rasanya untuk menemukan tetesan air di sudut-sudut Gurun Atacama.

Terletak di Amerika Selatan, padang pasir ini tidak mendapat curah hujan sama sekali antara tahun 1570 dan 1971.

Selain itu, Gurun Atacama telah dianggap sebagai hyperaridity (kekeringan ekstrem) selama lebih dari 200 tahun terakhir.

Curah hujan tingkat sedang sempat muncul pada tahun 2015 dan membantu beberapa tanaman dan bunga kembali berkembang.

Kondisi atmosfer dan cuaca di Gurun Atacama bahkan sebanding dengan Mars, dan kadang-kadang lebih buruk.

Saat ini, Gurun Atacama digunakan untuk menguji prasyarat untuk misi Mars oleh NASA.

2. Gurun Sahara

Gurun Sahara (Wikipedia)

Gurun Sahara dianggap sebagai gurun pasir terbesar ketiga di dunia setelah Antartika.

Gelombang panas di padang pasir ini bisa membuat kondisi tubuh siapa pun drop dalam hitungan detik.

Gurun Sahara bahkan hampir menyamai luas wilayah Amerika Serikat, dengan luas 9.200.000 kilometer persegi.

Gurun Sahara mengalami begitu panas yang begitu ekstrem sampai-sampai beberapa spesies mengalami evolusi melalui periode tertentu.

3. Gurun Karakum

Kawah api di Gurun Karakum (vknagrani.com)

Gurun Karakum, yang terletak di Asia Tengah memiliki luas 350.000 kilometer persegi.

Gurun ini juga dikenal sebagai "Kara-Kum", yang menempati lebih dari 70 persen wilayah Turkmenistan.

Gurun Karakum hanya menerima curah hujan antara 70 dan 150 mm per tahun.

Selain itu, Gurun Karakum juga dijuluki "Gerbang Neraka" sebagai akibat dari terbakarnya cekungan cadangan minyak di bawah tanah.

Kawah terbentuk saat ladang gas alam tersebut runtuh dan mulai terbakar.

Karena keberadaan gas metana di kawah, api masih terus berlanjut selama 40 tahun terakhir.

Rongga bawah tanah dengan gas-gas berbahaya mungkin bisa menyebar di tempat-tempat terdekat hingga membuat penduduk setempat diselimuti kekhawatiran.

(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)