Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Mengenal 4 Tradisi Minum Teh dari Beberapa Negara di Dunia, Mulai Iran hingga Jepang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Meski bukan minuman yang tak asing lagi, ternyata ada beberapa tradisi unik dalam minum teh di beberapa negara, seperti Iran, Jepang, atau Pakistan.

TRIBUNTRAVEL.COM - Di sejumlah negara, seperti Iran, Jepang, Argentina, dan Pakistan, teh tak sekadar jadi minuman, tetapi juga menjadi bagian tak terpisahkan dari budayanya. Yuk intip apa saja tradisi minum teh di negara-negara tersebut.

Teh merupakan satu sajian minuman paling legendaris di dunia.

Bagi masyarakat Indonesia, teh bisa diminum dalam berbagai kesempatan.

Mulai dari es teh saat cuaca panas maupun teh hangat saat menjamu tamu di rumah.

Di sejumlah negara di dunia, ada tradisi khusus dalam menyajikan teh.

Bisa dibilang, teh di beberapa negara tersebut tak sekadar minuman tetapi juga bagian yang tak terpisahkan dari budayanya.

Kali ini TribunTravel.com merangkum lima tradisi minum teh di dunia dari laman mentalfloss.com.

1. Argentina

Jika di India ada tradisi chai, negara yang berada di Amerika Selatan ini memiliki 'yerba mate' (dibaca ma-tay).

Yerba mate merupakan teh herbal yang terbuat dari bahan herbal.

Terkadang, yerba mate juga disebut 'minumannya para dewa' dan menjadi satu bagian dari makanan pokok masyarakat Argentina.

Yerba mate disiapkan dalam pot kecil atau labu kalabaza kering dan diminum melalui sedotan khusus yang disebut bombilla.

Dalam tradisi yerba mate, perangkat penyeduh ini akan diisi kembali dengan air panas sembari digilirkan dari orang yang satu ke yang lain dalam sebuah perkumpulan.

Sehingga semua orang akan kebagian teh dan dengan begitu semakin akrab.

Namun, mengatakan "terima kasih" saat proses tradisi minum teh ini berlangsung dipandang sebagai penolakan terhadap teh dan bisa dianggap sebagai penghinaan serius.

Satu tindakan yang juga dipandang menghina adalah mengaduk minuman dengan bombilla.

Sebab ini bisa dianggap meragukan kemampuan pembuat teh atau tuan rumah.

Secara tradisional, yerba mate disajikan tanpa pemanis, tetapi generasi yang lebih muda biasanya menambahkan gula atau madu.

2. Jepang

Seperti China, Jepang juga memiliki upacara minum teh yang sangat mendetail.

Upacara minum teh di Jepang disebut Chanoyu, Sado, atau Ocha.

Para pembuat teh dalam proses upacara ini biasanya bergerak secara hati-hati.

Gerakan mereka juga diatur sedemikian rupa untuk memperhatikan dan mempertimbangkan sudut pandang tamu yang dilayani.

Upacara minum teh di Jepang dilaksanakan dalam sejumlah tingkatan.

Mulai dari persiapan rumah sampai proses bagaimana tamu diundang ke dalamnya, urutan di mana peralatan dibawa ke dalam ruangan, pemanasan alat-alat penyajian teh, pembuatan teh yang sebenarnya, hingga proses pembersihan.

Detail upacara minum teh juga bervariasi tergantung pada hari dan musim.

Namun, teh hijau bubuk atau Matcha adalah campuran yang disukai.

Biasanya matcha disajikan dengan manisan untuk melawan rasa pahitnya.

3. Pakistan

Teh adalah minuman umum dan bagian dari kesopanan yang diberikan kepada para tamu di seluruh Pakistan.

Sebagai bagian dari budaya Kashmir, Noon Chai adalah perpaduan teh spesial yang mencakup campuran pistachio, almond, garam, susu, dan rempah-rempah seperti kapulaga, kayu manis, dan adas bintang.

Noon Chai sangat mudah untuk dikenali karena warna merah jambu yang khas, yang dapat ditingkatkan dengan sedikit baking soda.

Disajikan pada acara-acara khusus, Noon Chai biasanya dinikmati dengan kue-kue seperti sheermaal, kandir tchot, bakarkhani, dan kulcha.

Sementara, sajian teh yang lebih santai untuk dinikmati adalah Doodh Pati atau teh susu, yang tidak ditambah air.

4. Iran

Setelah populer di India dan China, teh pun menyebar hingga ke Jalur Sutra dan Timur Tengah pada abad ke-15.

Hal ini memicu munculnya rumah-rumah teh yang dikenal sebagai chaikhaneh.

Namun, baru pada abad ke-20 orang Iran mulai menanam teh hitam mereka sendiri.

Sehingga membuat teh menjadi minuman nasional.

Teh juga disajikan untuk menyambut para tamu dan merupakan elemen penting dalam kehidupan sosial.

Sebuah nampan perak biasanya digunakan dalam menyajikan teh, disertai permen batu kuning terang yang disebut nabat.

Kehadiran teh sangat lekat dengan kehidupan orang Iran, sampai-sampai ketel di rumah hampir selalu dipanaskan di atas kompor sepanjang hari.

Alih-alih mencampur gula untuk melawan rasa pahit, kamu dianjurkan untuk menempatkan gula batu di antara gigi depan sembari menyeruput teh.

(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)