TRIBUNTRAVEL.COM - Fenomena empat matahari terlihat di Kepulauan Riau sempat membuat heboh dunia maya. Fenomena tersebut bernama sun dog. Yuk intip fakta menarik tentang sun dog.
Beberapa waktu yang lalu, dunia maya sempat dihebohkan dengan fenomena alam yang langka.
Yakni, fenomena di mana jumlah matahari terlihat lebih dari satu di Kepulauan Riau.
Tepatnya, ada empat matahari yang terlihat dan membuat warga Kepulauan Riau merasa kebingungan karena belum pernah melihat hal semacam ini.
Namun, sebenarnya terjadinya fenomena alam yang aneh ini memiliki alasan yang bisa dijelaskan secara ilmiah.
Mengutip laman bobo.grid.id, fenomena matahari terlihat lebih dari satu ini disebut 'sun dog.'
Fenomena sun dog terjadi ketika pantulan sinar matahari menerobos awan yang mengandung banyak kristal es atau disebut juga awan sirus.
Jadi sebenarnya matahari tetap ada satu, hanya saja awan sirus tadi memantulkan cahaya matahari, seolah-olah matahari memiliki beberapa kembaran.
Fenomena sun dog pun biasanya hanya terjadi di negara yang bersuhu dingin, seperti Rusia, Austria, Kanada, dan Mongolia.
Inilah sebabnya, sun dog yang ada di Kepulauan Riau beberapa waktu yang lalu terbilang sangat istimewa.
Sebagaimana fenomena alam lainnya yang unik, sun dog punya beberapa fakta yang menarik untuk dibahas.
Kali ini, TribunTravel.com merangkum lima fakta tentang fenomena sun dog dari laman techeblog.com.
1. Terbentuknya sun dog.
Sundog umumnya terbentuk oleh pembiasan cahaya dari kristal es berbentuk heksagonal mirip piringan pada awan cirrus yang tinggi dan dingin.
Atau selama cuaca yang sangat dingin, kristal es yang disebut debu berlian ini melayang-layang di udara pada ketinggian yang rendah.
Kristal ini bertindak seperti prisma, membelokkan cahaya yang melewatinya dengan defleksi minimal 22 derajat.
Jika kristal es di awan ini berorientasi secara acak, akan tampak cincin melingkar utuh dan mengelilingi matahari yang disebut 'halo.'
2. Warna sun dog.
Sundog berwarna merah di bagian terdekatnya dengan matahari.
Lebih jauh keluar, tingkat warna bervariasi mulai dari oranye ke biru.
Namun, warna-warna ini saling tumpang tindih dan begitu banyak yang diredam, tidak pernah murni atau tersaturasi.
Warna-warna sun dog akhirnya bergabung menjadi lingkaran parhelic putih jika warna yang terakhir yang terlihat.
3. Juga terjadi di planet lain selain bumi.
Ada kemungkinan untuk memprediksi pembentukan sun dog di planet dan bulan lain.
Planet Mars mungkin memiliki sun dog yang muncul akibat es dari air dan es dari CO2.
Pada planet gas raksasa, seperti Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus, kristal-kristal lain di atmosfer dapat membentuk awan amonia, metana, juga zat lainnya dapat menghasilkan lingkaran cahaya dengan empat atau lebih sun dog.
4. Asal nama sun dog.
Dalam buku Abram Palmer tahun 1882, Folk-etymology: A Dictionary of Verbal Corruptions Or Words Perverted in Form Or Meaning, by False Derivation Or Mistaken Analogy, fenomena sun dog didefinisikan sebagai berikut.
"Fenomena matahari-matahari palsu yang kadang-kadang hadir atau membayangi matahari yang asli saat dilihat melalui kabut (parhelions)."
"Di Norfolk, sun dog adalah titik cahaya yang berada di dekat matahari, dan water dog adalah awan berair yang ringan."
"Istilah 'dog' (anjing) di sini tidak diragukan lagi adalah kata yang sama seperti 'dag', 'dew' (embun) atau 'mist' kabut; sama seperti yang ada pada istilah hujan pada bahasa Inggris Anglia Timur, 'a little dag of rain' yang berarti hujan ringan dan singkat."
5. Aristoteles
Aristoteles (Meteorologi III.2, 372a14) mencatat, "Dua 'mock suns' (matahari palsu) terbit dengan matahari yang asli dan mengikutinya sepanjang hari sampai matahari terbenam."
Dia mengatakan, 'mock suns' selalu ada di bagian samping, tidak pernah di atas atau di bawah.
Serta paling sering terjadi saat matahari terbit atau terbenam, sangat jarang pada tengah hari.
(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)
Baca tanpa iklan