TRIBUNTRAVEL.COM - Kepulauan Karimunjawa di Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, selain kaya akan pesona wisata bawah laut, juga memiliki Taman Nasional Tracking Mangrove.
Pemandangannya apik, dengan varian pohon mangrove yang ditawarkan juga beragam.
"Taman Nasional Karimunjawa Tracking Mangrove memiliki perbedaan dibanding lainnya, sebab kawasan ini alami dan bukan buatan," jelasnya.
Hal tersebut dapat dilihat dari susunan pohon mangrove.
Semakin dekat dengan pantai, maka akar pohon mangrove akan besar dan kokoh untuk memecah ombak.
Berbeda dengan pohon mangrove yang dekat dengan daratan, cenderung akarnya tunggang dan tidak banyak bagiannya laiknya pada mangrove pemecah ombak.
Kepada rombongan 'Live In Karimunjawa' oleh Disporapar Jawa Tengah, 4-6 September 2018, Iwan menuturkan bahwa biasanya wisata ini menjadi rujukan penelitian atau bahan pendidikan.
Panjang lintasan atau tracking mangrove di sini adalah sekitar 1,3 kilometer dengan tinggi 80 sentimeter dan lebar 150 sentimeter.
Selain itu, terdapat pula menara pandang dengan tinggi 8 meter yang memanjakan wisatawan melihat sekeliling Taman Nasional itu.
Dari atas nampak jelas tumbuhan mangrove yang begitu lebat.
Di sini, terdapat sekitar 45 jenis mangrove.
Tiket masuk hari biasa untuk wisatawan lokal sebesar Rp 10 ribu dan Rp 12,5 ribu saat weekend.
Sedangkan untuk wisatawan asing sebesar Rp 155 ribu dan Rp 230 ribu saat weekend.
Hal tersebut pula yang disoroti para pelaku wisata, biaya yang terlalu jauh beda antara lokal dan mancanegara.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Keunikan Mangrove di Pulau Karimunjawa Menjadi Rujukan Penelitian Ilmiah.