Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Parfum sampai Makanan Kaleng, 6 Produk Sehari-hari Ini Ternyata Bisa Buat Berat Badan Naik

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi parfum.

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum

TRIBUNTRAVEL.COM - Tahukah kamu tak hanya makanan saja yang membuat berat badan cepat naik?

Barang-barang yang biasa kamu gunakan juga bisa menambah berat badan.

Bagaimana bisa peralatan sehari-hari mampu menambah ukuran pinggangmu?

Penelitian baru yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan European Society of Endocrinology 2018 menunjukkan kandungan di dalam barang-barang ini yang menjadi alasannya.

"Obesogen adalah bahan kimia yang mengubah fisiologi tubuh yang dapat menambah berat badan," kata Bruce Blumberg, PhD, profesor perkembangan dan biologi sel di Universitas California, Irvine, dan penulis The Obesogen Effect.

"Obesogen dapat bertindak langsung pada sel-sel lemak dengan memproduksi sel-sel lemak yang lebih banyak dan lebih besar, dengan mengubah pengaturan nafsu makan dan kenyang, serta mengubah titik set metabolisme."

Penelitian terbaru yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan European Society of Endocrinology 2018 menunjukkan banyak barang rumah tangga biasa mungkin mengandung obesogenic.

Dari wadah penyimpanan makanan, peralatan masak, produk perawatan pribadi dan banyak lagi.

Dilansir TribunTravel.com dari laman rd.com, inilah 6 barang sehari-hari yang mempengaruhi kenaikan berat badan.

1. Makanan kaleng

(New Africa/Shutterstock)

Bisphenol A (BPA), bahan kimia yang digunakan dalam banyak produk, termasuk lapisan di bagian dalam beberapa produk kaleng.

"BPA telah terbukti menyebabkan perlemakan hati, serta peningkatan lemak perut dan intoleransi glukosa pada hewan," kata Blumberg.

Beberapa perusahaan mengklaim tak lagi menggunakan BPA melainkan bahan kimia lain.

Meski demikian, bahan kimia pengganti yang digunakan ternyata memiliki efek yang sama dengan BPA.

"Studi awal menunjukkan bahan kimia pengganti, seperti BPF dan BPS, memiliki aktivitas yang sama dengan BPA," ia menjelaskan.

"Dengan demikian, label 'BPA-free' memiliki sedikit makna."

Diskusi BPA sebagai obesogen telah menjadi kontroversi, dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC)menyatakan lebih banyak penelitian diperlukan untuk memahami efek paparan terhadapnya.

Namun, dalam studi peninjauan baru-baru ini, para ilmuwan mencatat semakin banyak bukti yang ada untuk menghubungkan paparan BPA dengan peningkatan risiko obesitas.

2. Parfum

Parfum (Faraz Hyder Jafri / Shutterstock)

Oborogen yang umum ditemukan adalah dietil ftalat (DEP), yang sering digunakan dalam parfum.

Meskipun Administrasi Makanan & Obat AS (FDA) mencatat DEP aman digunakan dalam produk kosmetik, kamu dapat memutuskan sendiri jika mengurangi paparan khusus ini.

Sebuah penelitian di Pediatric Research menunjukkan paparan DEP dalam kandungan tertentu memiliki risiko obesitas yang tinggi jika digunakan dalam jangka waktu panjang.

3. Pengharum ruangan

Pengharum ruangan (Africa Studio / Shutterstock)

Meski berbau menyegarkan, pengharum udara juga dapat mengandung DEP.

"Beberapa phthalates telah diklasifikasikan sebagai karsinogen dan telah terbukti menjadi obesogenic dalam penelitian pada hewan dan terkait dengan obesitas pada manusia," kata Blumberg.

4. Peralatan masak anti-lengket

Peralatan masak (LightField Studios/Shutterstock)

Zat Perfluoroalkyl (PFAs) adalah hal lain yang harus diwaspadai.

Zat ini umum dalam peralatan masak anti lengket tertentu.

"Bahan kimia ini telah dikaitkan dengan berbagai macam efek kesehatan yang merugikan, termasuk obesitas," kata Blumberg.

5. Lotion badan

Lotion (Michaelpuche / Shutterstock)

“Parabens adalah kelas obesogen yang diketahui dapat mengganggu hormon dengan meniru estrogen,” kata Blumberg.

“Zat ini digunakan sebagai pengawet dalam banyak produk perawatan pribadi dan kecantikan. Sebagian besar dikenal atau diduga obesogens.”

6. Kertas dari kasir pusat perbelanjaan

Kertas tanda terima (Hadrian / Shutterstock)

Pikirkan dua kali tentang menyimpan kertas tanda.

Kertas penerimaan kasir biasanya dicetak di atas kertas termal, yang secara khusus mampu mengubah warna setelah terpapar panas.

Tulisan pada kertas ini yang mungkin mengandung BPA.