Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Wisata Religi Arab Saudi

6 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah, Nomor 4 Wajib Tahu

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jemaah salat sesaat setelah selesai beribadah di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Kamis (9/11/2017).

Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sinta Agustina

TRIBUNTRAVEL.COM - Al-Masjid an-Nabawi atau Masjid Nabawi merupakan salah satu destinasi yang kerap dikunjungi jemaah haji maupun umrah.

Berlokasi di pusat kota Madinah, Arab Saudi, Masjid Nabawi menjadi salah satu masjid terbesar di dunia.

Baca: Selain Mengunjungi Masjid Nabawi, Inilah 5 Hal yang Harus Dilakukan Saat Berwisata Religi di Madinah

Masjid Nabawi dulunya merupakan tempat tinggal Nabi Muhammad yang saat itu berpindah ke Madinah.

Tak heran jika di lingkungan masjid ini terdapat makam Nabi Muhammad atau yang disebut dengan al-rawdah.

Jemaah umrah asal Indonesia sedang berjalan di pelataran Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Sabtu (11/11/2017). (Tribun Travel/Sinta Agustina)

Sebelum berziarah ke al-rawdah, tentunya dianjurkan terlebih dahulu untuk beribadah di Masjid Nabawi.

Untuk itu, berikut enam hal yang harus diperhatikan sebelum beribadah di Masjid Nabawi berdasarkan perjalanan TribunTravel di Madinah pada 9-11 November 2017 lalu.

1. Dianjurkan datang lebih awal

Jadwal adzan di Masjid Nabawi sebenarnya tak jauh berbeda dari Indonesia, sehingga mudah untuk menyesuaikan.

Berdasarkan pengamatan TribunTravel, adzan subuh pada pukul 05.13, dzuhur 12.06, ashar 15.16, maghrib 17.39, dan isya 19.09.

Zulaikha, pemandu umrah dari Gema Arafah Tour and Travel, menjelaskan untuk dapat beribadah di dalam Masjid Nabawi, dianjurkan untuk berangkat lebih awal.

"Kalau telat sedikit terpaksa di pelataran," ujar Zulaikha kepada TribunTravel, Jumat (10/11/2017).

Jemaah yang beribadah di pelataran Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Kamis (9/11/2017). (Tribun Travel/Sinta Agustina)

2. Bawa kantong untuk alas kaki

Dengan luas mencapai lebih dari 230.000 m2, Masjid Nabawi memiliki puluhan pintu yang lokasinya tersebar.

Baca: Kuliner Arab - 5 Kudapan Khas Arab Saudi yang Manisnya Bikin Ketagihan, di Indonesia Belum Ada

Untuk memudahkan saat keluar-masuk masjid, bawalah kantong untuk tempat alas kaki.

Hal ini bertujuan agar tak menyulitkan saat keluar dari masjid jika melalui pintu yang berbeda saat masuk.

3. Bawa sajadah

Seperti yang ditulis di atas, dianjurkan berangkat lebih awal agar dapat beribadah di dalam masjid.

Jika terlambat, maka terpaksa beribadah di pelataran Masjid Nabawi di mana terdapat payung-payung raksasa.

Namun satu hal yang mesti diperhatikan: bawalah sajadah atau alas untuk sujud.

4. Dilarang membawa kamera

Peraturan untuk masuk ke area dalam Masjid Nabawi yaitu dilarang membawa masuk alat dokumentasi.

Untuk itu, kamera dengan jenis apapun wajib ditinggalkan di penginapan.

"Ada tempat penitipan barang, tapi ya kalau untuk barang-barang mahal nggak menjamin keamanannya," kata Zulaikha, yang sudah berkali-kali mengunjungi Masjid Nabawi.

Penjagaan masjid cukup ketat, karena di setiap pintu terdapat penjaga yang akan memeriksa isi tas.

5. Menjaga wudhu

Sebelum datang ke masjid, dianjurkan untuk berwudhu atau menyucikan diri terlebih dahulu.

Jika telah sampai di masjid, jagalah wudhu agar tidak batal.

Kenapa? Meskipun terdapat banyak tempat wudhu, namun lokasinya berjarak cukup jauh dari area masjid.

Pelataran Masjid Nabawi saat malam hari yang digunakan untuk beribadah oleh jemaah, Sabtu (11/11/2017). (Tribun Travel/Sinta Agustina)

6. Siap-siap minum air zam-zam

Di Masjid Nabawi, air zam-zam dibagikan secara cuma-cuma tanpa membayar sepeserpun.

"Air zam-zam di Masjid Nabawi itu yang ada di dalam masjid, kalau yang di luar (pelataran masjid, red) air biasa," jelas Zulaikha.

Pihak masjid bahkan sudah menyediakan gelas plastik untuk jemaah yang akan meminum air zam-zam.