Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Di Bali Kunjungan Obama ke Jatiluwih, Inilah Kelebihan Sawah Ini Ketimbang Lainnya

Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Amerika Serikat ke-44 Barack Obama sesaat setelah tiba di Jatuluwih, Kabupaten Tabanan, Bali. Obama dan rombongan memilih berwisata ke Jatiluwih dalam salah satu agenda liburannya di Bali.

TRIBUNTRAVEL.COM - Saat Presiden Amerika Serikat ke-44 Barack Obama diberitakan menginap di Ubud, Bali dalam rangka liburan bersama keluarga, banyak orang termasuk media yang memprediksi mereka akan berkunjung ke Tegalalang.

Sawah yang tertelak di Desa Ceking, Kabupaten Gianyar ini memang menjadi satu lokasi wisata tersohor.

Letaknya yang hanya 20 menit berkendara dari pusat Ubud menjadikan Tegalalang destinasi yang sering dikunjungi wisatawan khususnya yang bermalam di Ubud.

Namun alih-alih ke Tegalalang, Obama dan keluarga justru bertolak 40 kilometer untuk mengunjungi sawah dengan subak (sistem irigasi tradisional Bali) di Jatiluwih, Kabupaten Tabanan.

Apa perbedaan sebenarnya antara Jatiluwih dan Tegalalang?

"Beda sekali, kalau Tegalalang yang ada di Ceking itu luasnya enam hektar dan bagus kalau dilihat dari seberang jalan," kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata I Gde Pitana, Selasa (27/6/2017).

(asiawebdirect.com)

Menurut Pitana yang juga penulis buku Subak: Sistem Irigasi Tradisional di Bali terbitan tahun 1994, Tegalalang selama ini hanya dijadikan obyek berfoto oleh para wisatawan.

Sementara di Jatiluwih, ada lebih dari 600 hektar sawah dengan pemandangan yang sangat indah.

Namun bukan hanya fisik yang menjadi keistimewaan sawah di Jatiluwih.

Subak Jatiluwih termasuk sebagai warisan budaya tak benda UNESCO.

(asiawebdirect.com)

"Wisatawan ke Jatiluwih itu untuk mendalami apa itu subak, organisasi yang ada, dan pendalaman local wisdom (kearifan lokal)."

"Wisatawan yang ke Jatiluwih ingin experience tourism, bukan sekadar foto-foto saja," kata Pitana.

Subak Jatiluwih dimajukan sebagai warisan budaya tak benda UNESCO.

Alasannya, menurut Pitana, ada empat unsur penting yakni keaslian, estetika, varietas padi lokal yang ditanam, dan pelestarian ritual tradisional khas Bali yang masih bertahan hingga kini.

Berita ini sudah terbit di Kompas.com dengan judul Mengapa Obama ke Sawah di Jatiluwih, Bukan Tegalalang?