Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Museum Radya Pustaka - Inilah Cara Museum Tertua di Indonesia Selamatkan Naskah Kuno Abad 18

Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengunjung di Museum Radya Pustaka yang merupakan museum tertua di Indonesia yang berada di Kota Solo.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani

TRIBUNTRAVEL.COM - Museum Radya Pustaka merupakan museum tertua di Indonesia yang berada di Kota Solo.

Museum ini menyimpan banyak koleksi-koleksi kuno seperti arca, prasasti, senjata kuno, dan berbagai benda lainnya.

Rupanya, museum punya cara tersendiri untuk menyelamatkan berbagai manuskrip kuno agar tetap awet.

Ketua Komite Museum Radya Pustaka, Purnomo Subagyo menjelaskan cara pengawetan manuskrip tersebut dengan digitalisasi.

"Untuk menyelamatkan manuskrip yang sudah lama, kami punya program digitalisasi transkrip," katanya.

"Jadi naskah-naskah lama itu supaya kontennya bisa terselamatkan itu dialihkan ke digital," ujarnya.


TRIBUN SOLO/Eka Fitriani

Purnomo mengatakan, terdapat 400 lebih naskah di Museum Radya Pustaka dan 10 persen naskah telah diselamatkan dengan cara dimajukan ke digital.

"Jadi nanti orang mau membaca tidak harus melihat fisiknya namun lewat komputer. Begitu juga naskah Jawa ke Latin," katanya.

"Idealnya penyelamatan naskah lama yang pada abad ke-18 dengan cara digitalisasi. Dari bahasa Jawa ke Indonesia, dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris," ujarnya.

Purnomo mengatakan, museum jarang menerima atau mencari koleksi.

Selain manuskrip, museum Radya Pustaka juga menyimpan bermacam koleksi.


TRIBUN SOLO/Eka Fitriani

Di antaranya aneka wayang, aneka logam berharga, berbagai jenis keramik, serta perpustakaan yang berisi buku-buku berbahasa Belanda dan Jawa, serta berbagai koleksi lainnya.

Konsultasi Hari Baik

Selain tempat menyimpan berbagai benda kuno, ternyata Museum Radya Pustaka juga jadi tempat masyarakat Solo berkonsultasi mencari hari baik.

Halaman
12