Laporan Wartawan TribunTravel.com, Sinta Agustina
TRIBUNTRAVEL.COM - Berada di bagian tenggara Pulau Sulawesi, Sulawesi Tenggara memiliki luas daratan mencapai 38 ribu km2.
Beribukota provinsi di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara terdiri atas empat kabupaten.
Di antaranya Kabupaten Kendari, Kolaka, Muna, dan Buton.
Selain adat dan budaya yang beragam, Sulawesi Tenggara pun memiliki beragam bahasa.
Satu di antaranya adalah bahasa Cia-cia.
Dikutip TribunTravel.com dari Wikipedia, bahasa Cia-cia atau bahasa Buton Selatan merupakan bahasa Austronesia yang dituturkan di sekitar Kota Bau-bau.
Baru-baru ini dikabarkan penggunaan bahasa Cia-cia yang penulisannya menggunakan aksara Korea.
Huruf Hangeoul yang merupakan aksara Korea digunakan untuk penulisan bahasa Cia-cia karena penuturannya yang hampir sama.
Tak heran jika terdapat huruf Hangeoul yang tertulis di plang-plang, mulai dari plang sekolah hingga plang penanda jalan.
Dilansir TribunTravel.com dari hai-online.com, pada 2009, seorang profesor Korea yang bernama Chun Thai Yun melakukan penelitian terhadap suku-suku dan bahasa yang ada di Bau-bau.
Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan, bahasa Cia-cia ternyata memiliki penuturan yang sama dengan huruf Hangeoul.
Selanjutnya, peneliti dari Seoul National University tersebut mengajak Kota Bau-bau untuk menggunakan huruf Hangeoul sebagai huruf dari bahasa Cia-cia.
Padahal sebelumnya penduduk Kota Bau-bau menggunakan huruf Arab Gundul untuk penuturan bahasa Cia-cia.
Dilaporkan dari Wikipedia, Kota Bau-bau akhirnya memutuskan huruf Hangeoul dari Korea digunakan untuk menulis bahasa Cia-cia.
Baca tanpa iklan