TRIBUNTRAVEL.COM - Berkunjung ke Jogja tidak cukup untuk satu hari saja.
Banyak objek wisata yang menarik dikunjungi, baik itu wisata atraksi permainan maupun wisata alam yang menyenangkan, seperti halnya di Stonehenge, yang berada di desa Petung, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman.
Beberapa tahun belakangan ini, Stonehenge mulai dikenal masyarakat dan ramai dikunjungi wisatawan.
Baca juga: Spot Trekking Viral, Cek Itinerary Deles Indah Bujet Rp 130 Ribuan Berangkat dari Jogja
Baca juga: Wisata Stone Park, Destinasi Terbaru di Purwakarta, Jawa Barat Buat Kemping Akhir Pekan
Stonehenge sendiri sebenernya merupakan salah satu tempat prasejarah di Inggris yang juga merupakan tempat wisata terkenal di dunia.
Stonehenge di Cangkringan Sleman tersebut nyatanya juga mampu menarik wisatawan dari berbagai luar daerah untuk berkunjung.
Menurut Sukemi, atau yang akrap disapa Pak Pendek, selaku Pengelola Stonehenge, tempat tersebut memang terinspirasi oleh Stonehenge yang berada di Inggris.
"Kami memang menata layout dan menyusun batuan buatan buatan ini karena terinspirasi dari Stonehenge yang berada di Inggris. Dengan alat berat kami menyusun batuan-batuan tersebut," kata Pria paruh baya tersebut.
Baca juga: Studio Alam Gamplong Moyudan Sleman Jogja, Spot Foto Keren Lokasi Syuting Film Bumi Manusia
Baca juga: Liburan Ala Eropa di Jogja: Agrowisata Bhumi Merapi Pakem, Sleman dengan Bangunan Mirip Santorini
Stonehenge di Cangkringan tersebut dibuka sebagai destinasi wisata baru pada akhir Januari 2017 lalu.
"Dulunya tempat ini merupakan tempat tinggal pribadi saya, akibat Erupsi dahsyat pada 2010 lalu, semuanya hangus terbakar oleh awan panas," ungkap Sukemi.
Pada tahun 2013 Lalu, ia dan warga sekitar segera berbenah dan memproses tempat tersebut sebagai tempat tujuan wisata, dan jadilah Stonehenge tersebut di tahun 2017.
"Proses Penggarapan Stonehenge ini memakan waktu sekitar empat tahun, karena kami menggarap lagi tempat ini benar-benar dari nol," tambah Sukemi.
Berada di lokasi Stonehenge tersebut anda akan merasakan udara dingin yang sejuk ,karena letaknya yang berada di kereng gunung Merapi.
Batuan besar setinggi 7 hingga 8 meter menjadi spot favorit bagi para pengunjung untuk berfoto.
Luas lokasi sekitar 500 meter X 1.500 meter tersebut, mempunyai hamparan rumput hijau yang dibuat melingkar.
Hamparan rumput hijau tersebut menambah suasan sekitar nampak mirip seperti Stonehenge yang berada di Inggris.
Para pengunjungpun dapat duduk bersantai di atas hamparan rumput hijau tersebut.
"Mumpung libur kuliah agak panjang saya dan teman-teman mencoba mengunjungi Stonehenge ini," jelasnya.
"Ternyata tempatnya sangat nyaman, apalagi duduk-duduk di atas rumput begini, bikin tambah betah berlama-lama disini", Ujar Arsento salah seorang pengunjung asal Semarang itu.
Menurut Sukemi, Jika hari libur tiba, jumlah pengunjung di Stonehenge Cangkringan tersebut bisa mencapai 300 hingga 400 orang perharinya.
Saat cuaca cerah di lokasi Stonehenge tersebut, anda dapat menyaksikan megahnya Merapi di pagi hari antara pukul 8 hingga 9, sebelum gunung api megah tersebut kembali tertutup kabut.
Di pagi hari anda juga dapat merasakan udara alam yang sejuk, serta kicauan-kicauan burung di pepohonan sekitar tempat tersebut, sebelum burung-burung itu pergi ke dalam hutan untuk mencari makan.
Di sekitar lokasi Stonehenge tersebut anda juga dapat memesan berbagai hidangan makanan dan minuman, yang terdapat di warung-warung sekitar.
Menu hidangan bakso yang lezat menjadi andalan tempat wisata tersebut.
Sukemi mengatakan bahwa, rencana kedepannya tempat ini akan dibuat tembok melingkar, menggunakan bahan dari batuan alam sisa erupsi merapi.
Agar nantinya bisa mempunyai kesan tersendiri bagi para pengunjung.
Baca juga: Goa Cemara Sanden Bantul Jogja: Surga Tersembunyi untuk Healing Akhir Pekan
Spot lampu untuk penerangan, serta berbagai macam jenis bunga yang ditanam melingkari Stonehenge tersebut juga menjadi rencana kedepannya.
Selain itu, Sukemi dan warga sekitar pengelola kawasan wisata tersebut, rencananya akan membuat sebuah paket tour wisata di sekitar lokasi Stonehenge.
Dimulai dari Warung Kopi Merapi lalu menuju wisata lava tour, kemudian menuju taman bunga, berlanjut ke Stonehenge dan berakhir di The Lost World Castle.
Taman bunga yang dimaksud baru dalam penggarapan.
"Saat ini baru dalam proses penyemaian bunga-bunganya, lalu akan berlanjut ke penataan layout taman," tambah Sukemi.
Pria ramah tersebut juga mengungkapkan bahwa nantinya pengunjung juga dapat melihat sapi-sapi yang dilepas di taman bunga yang terletak di sebelah utara Stonehenge tersebut.
Dengan biaya tiket masuk sebesar Rp 7.500 per orang, serta biaya parkir sebesar Rp 2000 untuk kendaraan roda dua dan Rp 5000 untuk kendaraan roda empat, kamu bisa menikmati suasana sejuk dan berfoto di Stonehenge mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.
Sukemi mengatakan bahwa lokasi Stonehenge tersebut, juga sering untuk singgah komunitas-komunitas touring, mulai dari touring motor hingga tour komunitas mobil Pajero Sport.
"Selain untuk singgah komunitas-komunitas touring, tempat ini paling sering digunakan untuk spot foto prewedding. Untuk biaya tempat foto prewedding sendiri dikenai biaya sebesar Rp 150.000," tambah Sukemi.
Untuk menuju ke lokasi wisata Stonehenge ini tidaklah sulit.
Dari Kota Yogyakarta anda bisa menuju Jalan Kaliurang hingga KM 17.
Lalu akan sampai di pertigaan Pakem atau Rumah Sakit Panti Nugroho, ambil kanan menuju ke arah timur jalan cangkringan.
Ikuti jalan beraspal hingga ke retribusi.
Dari retribusi, lurus sekitar 200 meter hingga pertigaan desa wisata petung, belok kekanan, ikuti jalan terjal berbatu kurang lebih 1,5 km anda akan sampai di lokasi Stonehenge yang berada di sebelah kiri jalan.
(Cynthia/TribunTravel) (TribunJogja)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.