Breaking News:

Rencana Wisata

Masjid Mama Kandangsapi Karangtengah Cianjur, Jawa Barat: Warisan Kayu Bambu Bersejarah

Masjid Mama Kandangsapi di Karangtengah, Cianjur, Jawa Barat, berdiri kokoh dari kayu dan bambu, jadi warisan bersejarah perjuangan ulama.

TRIBUN JABAR/FERRI AMIRIL MUKMININ
Masjid peninggalan Mama Kandang Sapi yang dibuat pada 1987 dan di belakangnya masjid yang dibangun sang cucu H Munandar berdiri megah. Foto diambil pada Selasa (20/6/2017). 

TRIBUNTRAVEL.COM - Cianjur, Jawa Barat, menyimpan banyak peninggalan sejarah yang bernilai tinggi. 

Salah satunya adalah Masjid Mama Kandangsapi yang berdiri di Kampung Kandangsapi, Desa Sindangasih, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. 

Baca juga: The Nice Funtastic Park, Wisata Hits di Sukaresmi Cianjur Jawa Barat

Masjid Mama Kandangsapi di Kampung Kandangsapi, Desa Sindangasih, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat
Masjid Mama Kandangsapi di Kampung Kandangsapi, Desa Sindangasih, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin)

Baca juga: Itinerary Bandung 1 Hari Naik Motor dari Cianjur, Wisata & Kuliner Seru dengan Bujet Rp 304 Ribu

Hingga kini, masjid yang terbuat dari kayu dan bambu ini masih berdiri kokoh meski sudah berusia lebih dari satu abad.

Bangunan sederhana ini bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga menjadi simbol perjuangan, dakwah, dan warisan spiritual dari KH Opo Mustopa atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mama Kandangsapi. 

Baca juga: Itinerary Cianjur 1 Hari dari Bandung, Wisata Romantis dengan Bujet Rp 430 Ribuan

Baca juga: Itinerary Cianjur 1 Hari dari Bogor Naik Motor, Solo Traveling Akhir Pekan dengan Bujet Rp 285 Ribu

Masjid ini terus dipelihara oleh keturunannya hingga sekarang dan menjadi destinasi religi yang tak hanya menarik wisatawan lokal, tetapi juga peneliti sejarah.

Saksi Sejarah Perjuangan di Masa Penjajahan

Masjid Mama Kandangsapi menyimpan banyak kisah perjuangan melawan penjajah. 

Satu peristiwa bersejarah yang hingga kini masih dikenang adalah saat Kampung Kandangsapi dihujani bom dari pesawat tempur Belanda. 

Kala itu, suasana kepanikan melanda para santri dan warga sekitar. Namun, berkat doa dan keyakinan kuat Mama Kandangsapi, kabut tebal tiba-tiba menyelimuti kawasan tersebut sehingga membuat pesawat musuh kehilangan arah dan kembali pulang.

Kisah ini menjadi bukti bagaimana masjid dan ulama pejuang memiliki peran penting dalam menjaga semangat perlawanan rakyat Cianjur

2 dari 4 halaman

Atas jasanya, pemerintah daerah pun mengabadikan nama KH Opo Mustopa sebagai nama jalan antara Maleber dan Kandang Sapi, yakni Jalan KH Opo Mustopa.

Baca juga: Update Harga Tiket Masuk Taman Bunga Nusantara per Juli 2025, Khusus Warga Cianjur Diskon 50 Persen

Jejak Pendidikan dan Dakwah Mama Kandangsapi

Mama Kandangsapi dikenal sebagai ulama kharismatik yang sederhana, santun, dan dekat dengan masyarakat. 

Lahir di Garut pada 1848, beliau menghabiskan masa mudanya untuk menimba ilmu dari berbagai ulama besar di Nusantara. 

Beberapa guru yang menjadi tempat beliau belajar antara lain Syekh Kholil di Bangkalan, Madura, Mama Guru Bale Rante di Cirebon, dan Mama Benda Gadung.

Metode dakwah yang diterapkan Mama Kandangsapi sangat menekankan pada tasawuf dan pengamalan kitab-kitab klasik. 
Hingga kini, tradisi pengajaran tersebut masih terjaga di pesantren peninggalannya. 

Beberapa bangunan pesantren pun tetap berdiri sebagai warisan sejarah yang terus dirawat oleh para keturunannya.

Hubungan Dekat dengan Soekarno

Salah satu catatan penting dalam sejarah Mama Kandangsapi adalah kedekatannya dengan Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno. 

Keduanya pernah sama-sama mondok di Bale Rante, Cirebon, sehingga menjalin persahabatan sejak muda.

3 dari 4 halaman

Kedekatan tersebut berlanjut ketika Soekarno sering memanggil Mama Kandangsapi ke istana untuk memberikan doa dan tausiah. 

Bung Karno percaya bahwa doa Mama Kandangsapi makbul, terutama ketika akan membekali para pejuang yang hendak berperang melawan penjajah.

Sebaliknya, Soekarno juga kerap berkunjung ke Cianjur untuk bersilaturahmi ke kediaman Mama Kandangsapi. 

Hubungan istimewa ini menunjukkan betapa besar pengaruh beliau tidak hanya di kalangan masyarakat Cianjur, tetapi juga di lingkaran nasional.

Semangat Perjuangan dan Dakwah

Di masa revolusi, tausiah Mama Kandangsapi selalu membakar semangat juang rakyat. 

Beliau senantiasa mengingatkan agar para pejuang memiliki hati yang teguh, tidak mudah gentar, dan selalu bersandar pada kekuatan doa. 
Banyak kisah yang menyebut doa beliau membuat pasukan penjajah kehilangan arah dan kebingungan menghadapi strategi rakyat.

Semangat perjuangan itu tak hanya menjadi bagian dari sejarah lokal, tetapi juga warisan spiritual yang hingga kini masih hidup di tengah masyarakat. 

Masjid Mama Kandangsapi pun kerap menjadi tempat ziarah, doa bersama, dan kegiatan keagamaan yang melibatkan banyak jamaah.

Bangunan Sederhana yang Sarat Makna

4 dari 4 halaman

Meski berdiri dengan bahan utama kayu dan bambu, masjid ini tetap terlihat kokoh. 

Arsitektur tradisionalnya menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang datang. 

Bentuk bangunannya yang sederhana justru menambah kesan historis dan sakral.

Di era modern seperti sekarang, keberadaan masjid ini seolah menjadi pengingat akan kesederhanaan sekaligus kekuatan iman yang diwariskan oleh para ulama terdahulu. 

Tak hanya warga lokal, banyak wisatawan dari luar daerah yang tertarik datang untuk melihat langsung keunikan masjid ini.

Destinasi Wisata Religi di Cianjur

Selain menjadi tempat ibadah, Masjid Mama Kandangsapi kini juga dikenal sebagai satu destinasi wisata religi di Cianjur

Pengunjung yang datang bisa melihat langsung peninggalan sejarah, mendengar kisah perjuangan, sekaligus merasakan nuansa religius dari masjid bersejarah ini.

Dinas Pariwisata Kabupaten Cianjur pun terus berupaya menjaga kelestarian masjid agar tetap menjadi daya tarik wisata. 

Keberadaan Masjid Mama Kandangsapi melengkapi deretan destinasi religi lain di Jawa Barat yang layak dikunjungi saat liburan akhir pekan.

Warisan Abadi

Keberadaan Masjid Mama Kandangsapi bukan hanya soal bangunan fisik, tetapi juga warisan spiritual, budaya, dan sejarah perjuangan bangsa. 

Ulama besar seperti KH Opo Mustopa telah memberikan teladan tentang kesederhanaan, keberanian, dan keikhlasan dalam berjuang.

Hingga kini, masjid bersejarah di Cianjur itu terus dijaga dan dirawat oleh keturunannya. 

Bagi masyarakat, masjid ini tetap menjadi pusat kegiatan keagamaan sekaligus simbol perjuangan melawan penjajahan.

Bagi wisatawan, Masjid Mama Kandangsapi bisa menjadi pilihan destinasi religi yang menawarkan pengalaman berbeda, mengingatkan pada sejarah panjang perjuangan rakyat Jawa Barat, sekaligus menyegarkan hati dengan suasana religius yang kental.

TribunTravel

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Jawa BaratCianjurKarangtengahMasjid Mama KandangsapiMataLokalTravel Beskap Farhana Nariswari Pondok Zidane Curug Citambur
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved