Breaking News:

Mata Lokal Travel

Dari Kawasan Esek-esek, Bawah Jembatan TASL Disulap Jadi Taman Ramah Turis RTH Siak Lawo

Bawah Jembatan TASL di Siak, Riau dulunya merupakan kawasan esek-esek tetapi kini disulap menjadi taman ramah turis RTH Siak Lawo.

Dok Tribun Pekanbaru
Suasana RTH Siak Lawo Kabupaten Siak, Rabu (22/12/2021). 

TRIBUNTRAVEL.COM - Tepian sungai Siak tepat di bawah Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah (TASL), kelurahan Kampung Rempak, Kecamatan Siak, Kabupaten Siak Riau kini berubah wajah.

Kawasan tersebut ditata ulang hingga menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang mulai ramai dikunjungi wisatawan. 

Baca juga: Itinerary Bandung 2 Hari 1 Malam: Bujet Rp 1,2 Juta Berdua, Kereta PP, Hotel & Wisata Instagenic

Baca juga: Itinerary Banyumas 1 Hari dari Purbalingga: Bujet Rp 355 Ribu Berdua, New Small World & Curug Bayan

Kawasan ini diberi nama RTH Tengku Agung/Siak Lawo. RTH telah diresmikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, Rabu (22/12/2021).

Peresmian ini sekaligus penutupan kegiatan forest art Taman Nasional Zamrud yang ditaja puluhan NGO lingkungan. 

Menyambut kedatangan Siti Nurbaya, Siak Lawo'>RTH Siak Lawo ini disolek Pemkab Siak sejak sehari sebelumnya.

Koridor jalan dibersihkan, tanaman dirapikan dan lampu-lampunya dibenahi. Banyak masyarakat yang takjub, pasalnya tempat yang dulunya terkenal sebagai tempat esek-esek tersebut menjelma menjadi pendestrian yang menakjubkan. 

Tempat ini berpadu padan dengan Taman Tengku Agung, yang baru dibangun pada 2019 lalu.

Baca juga: 4 Tempat Nongkrong Dekat Stadion Kridosono Jogja, Suasana Nyaman di Tengah Kota

Jika Taman Tengku Agung dibenahi di bagian depan, tepi jalan Panglima Jimbam, RTH ini berada di sisi tepian sungai. Tepat di bawah tiang menara jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah.

“Dulu di sini ini digunakan untuk tempat pacaran, semak, gelap dan sampah berserakan. Jika ada teman-teman datang ke sini, itu image nya sangat negatif,” kata Wulan, warga Siak yang berkunjung ke RTH tersebut.

Saban malam, petugas Satpol PP harus menghalau pasangan muda-mudi yang berpacaran di kawasan ini.

2 dari 4 halaman

Tidak sedikit pula yang tertangkap dan mereka di gelandang ke kantor Satpol PP.

Mereka harus membuat surat pernyataan untuk tidak berpacaran lagi di kawasan tepian sungai itu.

Bahkan ada orang-orang yang memanjat menara jembatan hingga puncak melalui tangga darurat. Satpol PP juga harus mengingatkannya.

“Bila ada razia dari Satpol PP, orang-orang yang berpacaran di sini berhamburan, berlarian ke mana -mana. Mereka kejar-kejaran dengan petugas Satpol PP, tak peduli berlari di semak-semak,” kata Warni, warga Kampung Rempak.

Baca juga: Itinerary Tektok Gunung Papandayan untuk Rombongan 4 Orang, Segini Bujetnya

Setelah Taman Tengku Agung selesai dibangun, kawasan ini mulai dikunjungi warga.

Namun di sisi tepian sungainya masih terasa aroma negatifnya.

Pada 2021 ini, Dinas PU Tarukim membenahi sisi tepian sungainya hingga penampakan kawasan ini berubah total. 

“Sekarang menjadi Ruang Terbuka Hijau dengan berbagai pembenahan yang kita lakukan,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang dan Permukiman (PU Tarukim) Irving Kahar Arifin. 

Ia menceritakan, kawasan ini tidak hanya menjadi RTH dengan keindahan taman dan kerapian pendestrian semata.

Pihaknya membangun lift di dinding tiang menara jembatan. Pengunjung bisa naik ke puncak menara jembatan melalui lift tersebut.

3 dari 4 halaman

“Nanti pengunjung membeli tiket di tempat ticketing yang sudah dibangun di depan tiang menara jembatan. Berapa harga tiket masuk itu nanti ada kajiannya,” kata Irving. 

Selain itu, untuk lebih memanjakan pengunjung, pihaknya juga sudah membangun fasilitas coffee shop di sisi kanan tiang jembatan. Bangunan fasilitas coffee shopnya tersebut dilengkapi rooftop dan lampu-lampu yang menambah eksotis kawasan itu.

Di rooftop itu, pengunjung akan melihat kapal-kapal tongkang lalu di sungai Siak sambil menyeruput secangkir kopi. 

Baca juga: Monumen Tanah Kritis, Jumantono Karanganyar Jawa Tengah, Saksi Perubahan Tanah Tandus ke Subur

“Mudah-mudahan setelah peresmian nanti, bisa dibenahi manajemennya untuk wisatawan. Januari nanti sudah buka untuk umum,” kata dia. 

Pemkab Siak juga akan melanjutkan pembangunan akses jalan dan plataran parkir di tahun 2022. Di samping RTH ini juga akan dibangun sarana permainan anak. 

Lokasi yang semula dipandang jelek kini berubah menjadi kawasan terbaik di Siak.

Betapa tidak, dari kawasan RTH ini bisa melihat sunset di sungai Siak. Kawasan ini lepas pandang dan seluas mata memandang, dengan tamparan halus angin sepoi-sepoi.

Bupati Siak Alfedri mengatakan, pembangunan Siak Lawo'>RTH Siak Lawo tersebut sebagai penunjang program Siak Hijau .

Kawasan ini dimaksimalkan untuk kepentingan publik.

“Pelestarian lingkungan dapat dilaksanakan, UMKM bertumbuh karena banyak pengunjung yang datang, kemudian dari sisi sosialnya berubah, semula ada iamge negatif di kawasan ini saat ini image itu sudah berubah,” kata Alfedri. 

4 dari 4 halaman

Bupati Siak Alfedri mempunyai komitmen yang tinggi untuk melestarikan lingkungan. Komitmen itu ia wujudkan dengan program Siak Hijau, saat ini sedang dilaksanakan.

Program itu tidak hanya pada pembangunan RTH dan penanaman pohon semata, melainkan kebijakan untuk berpihak kepada lingkungan. 

(TribunTravel.com)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
RTH Siak LawoSiakRiauMataLokalTravel
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved