TRIBUNTRAVEL.COM - Banyak orang Jakarta sering kebingungan ketika ditanya soal tempat wisata di Ibu Kota.
Sebagian besar langsung mengingat Monas atau kawasan Kota Tua, padahal masih banyak destinasi menarik lainnya.
Baca juga: Jejak Raden Saleh di Masjid Jami Al-Mamur Cikini, Menteng, Jakarta Pusat

Baca juga: Itinerary Wisata Kuliner Seharian di Jakarta Pusat, Bujet Rp 510 Ribuan Termasuk Transportasi Lokal
Satu yang layak dikunjungi adalah Museum Nasional Indonesia, yang dikenal juga sebagai Museum Gajah.
Museum Nasional Indonesia menyimpan ribuan koleksi bersejarah yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia.
Baca juga: 5 Hotel Bintang 3 di Kemayoran Jakarta Pusat, Cocok untuk Staycation saat Libur Sekolah
Baca juga: Wisata Kuliner Jakarta Pusat Bareng Pasangan, Cek Itinerary 2 Hari 1 Malam Bujet Rp 1,1 Jutaan
Lokasinya berada di pusat kota, tepat di Jalan Medan Merdeka Barat, sehingga mudah dijangkau dengan berbagai moda transportasi.
Tidak hanya wisata edukasi, Museum Nasional Indonesia juga menawarkan spot foto, kegiatan budaya, hingga pameran tematik yang selalu berganti.
Museum Nasional Indonesia disebut-sebut sebagai satu museum termegah di Asia Tenggara.
Dengan standar internasional, Museum Nasional Indonesia menghadirkan pengalaman wisata yang memadukan sejarah, budaya, serta teknologi modern.
Tak heran bila setiap akhir pekan, Museum Nasional Indonesia selalu ramai oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
Baca juga: 5 Hotel Bintang 3 Terbaik di Menteng Jakarta Pusat untuk Staycation Akhir Pekan, Mulai Rp 145 Ribu
Arsitektur Megah dan Ikonik
Dari gerbang utama, pengunjung akan langsung disambut bangunan bergaya neo klasik yang memancarkan aura megah.
Keindahan arsitektur tersebut membuat banyak wisatawan penasaran untuk segera menjelajah ke dalamnya.
Di halaman depan, berdiri sebuah patung unik karya I Nyoman Nuarta yang berbentuk pusaran air.
Patung inilah yang kini menjadi spot selfie favorit, bahkan lebih populer daripada patung gajah dari Kerajaan Thailand yang sejak 1871 menjadi ikon museum.
Keberadaan kedua patung ini menambah daya tarik museum, menjadikannya bukan sekadar tempat belajar sejarah, tetapi juga lokasi foto yang instagramable.
Gedung A: Koleksi Arca dan Taman Arkeologi
Museum Nasional terbagi dalam beberapa gedung, salah satunya Gedung A.
Di dalamnya terdapat ruang pamer koleksi masa Hindu-Buddha, etnografi, hingga arca berusia ratusan tahun.
Satu koleksi paling mencuri perhatian adalah arca Bhairawa Buddha setinggi lebih dari empat meter yang hampir menyentuh langit-langit museum.
Selain itu, ada pula Taman Arkeologi yang berisi puluhan arca peninggalan Kerajaan Mataram, Singhasari, hingga Majapahit.
Arca-arca tersebut dipajang di taman terbuka berumput hijau dengan selasar yang rapi di sisi kanan dan kiri.
Suasana taman membuat pengunjung merasa seperti berada di situs sejarah terbuka.
Gedung B: Jelajah Sejarah Indonesia
Bergeser ke Gedung B, pengunjung akan menemukan empat lantai pameran yang dikemas dengan tema berbeda.
Lantai pertama mengangkat tema Manusia dan Lingkungan, dilanjutkan lantai kedua dengan tema Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Lantai ketiga menghadirkan tema Organisasi Sosial dan Pola Pemukiman, sedangkan lantai keempat menampilkan koleksi emas serta keramik kuno.
Koleksi di Gedung B tersusun rapi dalam etalase modern, lengkap dengan penjelasan informatif.
Diorama manusia purba, replika situs arkeologi, hingga perhiasan emas Nusantara bisa ditemukan di sini.
Pengunjung dapat naik eskalator atau lift untuk menjelajahi tiap lantai, sehingga lebih nyaman dan praktis.
Fasilitas Modern
Museum Nasional Indonesia kini hadir dengan berbagai fasilitas modern yang membuat pengalaman wisata semakin menyenangkan.
Tersedia kafe di Gedung B bagi pengunjung yang ingin beristirahat sejenak.
Di lantai dasar juga ada toko souvenir dengan aneka oleh-oleh khas museum, mulai dari replika mini arca hingga pernak-pernik etnik.
Selain koleksi permanen, Museum Nasional Indonesia juga rutin menghadirkan pameran sementara, pentas seni, hingga kegiatan budaya seperti membatik dan menari.
Dengan adanya program semacam ini, kunjungan ke museum tidak pernah terasa membosankan meski sudah pernah datang sebelumnya.

Lokasi dan Akses Transportasi
Museum Nasional Indonesia berada di Jalan Medan Merdeka Barat No.12, Gambir, Jakarta Pusat.
Lokasinya sangat strategis, tepat di seberang Monas.
Bagi pengguna Transjakarta, cukup turun di Halte Monas dan berjalan kaki menyeberang jalan.
Wisatawan yang menggunakan MRT dapat turun di Stasiun Bundaran HI, lalu melanjutkan perjalanan dengan bus Transjakarta menuju halte yang sama.
Akses menuju museum juga bisa menggunakan Commuter Line melalui Stasiun Tanah Abang atau Stasiun Kota, lalu melanjutkan perjalanan dengan mikrolet maupun bus City Tour.
Harga Tiket Museum Nasional Indonesia
Dewasa: Rp 25.000 per orang
Anak-anak: Rp 15.000 per orang
Wisatawan asing: Rp 50.000 per orang
Tiket ImersifA: Rp 35.000 (tambahan di luar tiket reguler)
Tiket Pameran Negeri Elok: Rp 40.000 – Rp 80.000 (harga bervariasi untuk WNI dan wisatawan asing)
Jam operasional museum dimulai dari 08.00 – 20.00 WIB, setiap Selasa hingga Minggu.
Museum tutup pada hari Senin serta libur nasional atau keagamaan.
Pesan tiket masuk dengan harga promo di sini
Wisata Edukatif di Jantung Jakarta
Berkunjung ke Museum Nasional Indonesia bukan hanya sekadar melihat benda kuno, tetapi juga perjalanan menyelami identitas bangsa.
Lebih dari 190.000 koleksi tersimpan di museum ini, mencakup sejarah, arkeologi, etnografi, hingga keramik.
Dengan konsep modern, Museum Nasional Indonesia berhasil menghapus stigma bahwa museum adalah tempat kuno dan membosankan.
Museum Nasional Indonesia menjadi pilihan tepat untuk wisata keluarga, edukasi pelajar, maupun pengalaman budaya bagi wisatawan mancanegara.
Menghabiskan waktu di sini berarti ikut menjaga, menghargai, sekaligus mengenali kekayaan sejarah Nusantara.
TribunTravel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.