TRIBUNTRAVEL.COM - Jepang dikenal sebagai negara yang aman, bersih, dan tertib.
Banyak wisatawan merasa nyaman saat berkunjung ke Jepang.
Baca juga: Festival Jepang Nihon No Matsuri 2025 Hadir di Gajah Mada Plaza, Meriahkan Libur Sekolah Anak
Baca juga: Bujet Rp 10 Jutaan, Cek Itinerary Jepang 3 Hari 2 Malam Include Tiket Pesawat dan Hotel
Namun, jangan salah! Meskipun tingkat kriminalitasnya rendah, bukan berarti Jepang sepenuhnya bebas dari bahaya.
Mulai dari bencana alam hingga penipuan di distrik malam, ada sejumlah hal yang sebaiknya kamu hindari agar tidak tersandung masalah selama berada di Jepang.
Dilansir dari gaijinpot, berikut ini adalah 10 hal berbahaya yang sebaiknya tidak kamu lakukan saat berada di Jepang, lengkap dengan alasannya.
Baca juga: Gua Rane: Bunker Pertahanan Jepang di Nagekeo NTT, Berdiri Sejak 1943
1. Mendaki Gunung Fuji di Luar Musim Pendakian

Baca juga: Itinerary Jepang 3 Hari 2 Malam dengan Bujet Mulai Rp 10 Jutaan, Sudah Include Tiket Pesawat & Hotel
Mendaki Gunung Fuji adalah impian banyak wisatawan.
Namun jika kamu melakukannya di luar musim resmi (Juli–awal September), risikonya sangat tinggi.
Cuaca bisa berubah ekstrem, jalur tak terawat, dan pos pendakian tutup.
Pada 2023 saja, tercatat lebih dari 3.500 orang hilang, terluka, atau harus diselamatkan saat mendaki gunung di Jepang.
Walau penyelamatan di Jepang umumnya gratis, beberapa wali kota sudah mengusulkan agar biaya ditanggung sendiri oleh pendaki yang nekat naik di luar musim.
Jadi, lebih baik mendaki saat musim yang dianjurkan atau siapkan perlengkapan ekstra jika kamu pendaki profesional.
2. Mengikuti Rayuan Calo Jalanan di Kawasan Hiburan

Baca juga: Harga Tiket Masuk Lobang Jepang Bukittinggi 2025, Cek Info Terbarunya
Distrik seperti Kabukicho (Shinjuku) dan Roppongi dikenal ramai, tapi juga jadi ladang subur untuk calo atau penarik tamu.
Mereka akan mendekatimu dengan iming-iming bar eksklusif atau layanan pijat “khusus.”
Sayangnya, banyak dari mereka mengarah ke tempat yang memeras pelanggan.
Kamu bisa dikenai biaya masuk yang tidak masuk akal, minuman dicampur zat tertentu, hingga dipaksa membayar jutaan yen.
Apalagi jika kamu sendirian dan terlihat bingung atau mabuk.
Hindari ajakan mencurigakan dan jangan ikuti siapa pun ke tempat yang belum kamu kenal.
3. Masuk ke Bottakuri Bar

Bentuk penipuan lain yang sering terjadi di Jepang adalah bottakuri bar.
Dari luar, tempat ini tampak seperti bar biasa.
Namun di dalamnya, pelanggan akan dikenai berbagai biaya tersembunyi: mulai dari “ongkos duduk,” “biaya hiburan,” hingga tagihan minuman yang melambung tinggi.
Bar semacam ini sering memanfaatkan ketidaktahuan turis.
Jika kamu ingin bersenang-senang di malam hari, pastikan datang ke tempat yang direkomendasikan dan jelas transparansi harganya.
Hindari tempat yang menawarkan promo terlalu bagus untuk jadi kenyataan.
4. Membawa atau Menggunakan Narkoba

Jepang memiliki hukum narkotika yang sangat ketat.
Memiliki ganja, kokain, hingga jamur psikedelik bisa membuatmu dipenjara hingga tujuh tahun.
Jika kedapatan menyelundupkan atau memperdagangkan, ancaman hukuman bisa mencapai penjara seumur hidup.
Bahkan jika kamu hanya kedapatan positif mengonsumsi narkoba di luar Jepang, pihak imigrasi tetap bisa menahan dan mendeportasimu.
Obat resep seperti Adderall juga ilegal di Jepang.
Jadi, pastikan kamu mengecek terlebih dahulu peraturan obat yang dibolehkan dibawa masuk.
5. Berkunjung Saat Musim Panas Tanpa Persiapan

Musim panas di Jepang tidak main-main.
Panas ekstrem dan kelembaban tinggi sering menyebabkan heatstroke.
Pada Juli 2023, hampir 50.000 orang mengalami serangan panas dan butuh penanganan medis.
Meski musim panas identik dengan festival dan kembang api, kamu harus ekstra waspada.
Gunakan pakaian ringan, topi, dan minum air yang cukup.
Hindari aktivitas luar ruangan saat siang bolong, terutama jika tubuhmu belum terbiasa dengan suhu ekstrem.
6. Mendaki atau Bermain Ski di Luar Jalur

Alam Jepang memang indah, tapi bukan berarti tanpa risiko.
Pada 2024, terjadi lebih dari 2.900 kecelakaan di gunung, termasuk 300 orang yang meninggal atau hilang.
Banyak kejadian disebabkan kelelahan, tersesat, atau jatuh dari tebing.
Terlebih lagi, populasi beruang yang meningkat juga menjadi ancaman nyata.
Di tahun 2023, tercatat lebih dari 200 kasus serangan beruang—angka tertinggi sepanjang sejarah Jepang.
Maka dari itu, selalu ikuti jalur resmi dan beri tahu orang lain tentang rute pendakianmu.
7. Mengabaikan Arus Laut di Pantai

Pantai di Jepang memang menggoda, apalagi di Okinawa atau Shonan.
Namun arus laut di Jepang bisa berbahaya, terutama rip current yang tampak tenang tapi bisa menyeretmu menjauh dari pantai.
Selalu berenang di area yang dijaga penjaga pantai dan hindari berenang sendirian.
Jika terjebak arus, jangan panik. Berenanglah menyamping, bukan melawan arus, sampai kamu bisa keluar dari arus tersebut.
8. Menjelajah Bangunan Terbengkalai (Haikyo)

Haikyo atau urban exploration semakin populer, terutama di kalangan pencinta fotografi.
Namun menjelajah hotel kosong, rumah sakit terbengkalai, atau gedung tua sangat berbahaya.
Banyak bangunan sudah lapuk, atap bocor, dan struktur tidak stabil.
Selain risiko fisik, kamu juga bisa dituduh melanggar hukum karena sebagian besar bangunan haikyo adalah properti pribadi.
Kalau kamu tertangkap, bisa-bisa dikenai denda atau ditahan polisi.
9. Memulai Perkelahian

Di Jepang, perkelahian bukan cuma urusan fisik.
Aturan hukum sangat ketat.
Bahkan jika kamu hanya membela diri, kamu bisa ditangkap dan ditahan hingga 23 hari tanpa dakwaan formal.
Jika kamu terlihat agresif, berteriak atau mendorong orang lain di depan umum, jangan heran jika polisi bertindak.
Apalagi jika kamu turis, hukum bisa lebih keras terhadap warga asing.
Hindari konfrontasi sebisa mungkin, meskipun kamu merasa benar.
10. Tidak Siap Menghadapi Gempa Bumi

Jepang berada di Cincin Api Pasifik, menjadikannya salah satu negara paling rawan gempa di dunia.
Walau sebagian besar gempa tidak terasa, sesekali muncul gempa besar seperti yang terjadi di Semenanjung Noto pada 2024.
Pemerintah Jepang memperkirakan kemungkinan besar akan terjadi gempa dahsyat dalam 30 tahun ke depan.
Karena itu, pastikan kamu tahu apa yang harus dilakukan saat gempa. Unduh panduan darurat resmi dan pelajari prosedur evakuasi.
Kesiapan bisa menyelamatkan nyawa.
Meskipun Jepang terkenal aman, berbagai risiko tetap mengintai jika kamu tak waspada.
Liburan seharusnya menjadi momen menyenangkan, bukan malah berakhir di rumah sakit, kantor polisi, atau lokasi penyelamatan.
Dengan menghindari 10 hal berbahaya di atas, kamu bisa menikmati Jepang dengan tenang dan nyaman.
Jaga keselamatan, hormati aturan lokal, dan rencanakan perjalananmu dengan bijak.
Liburan seru bukan berarti harus nekat!
Ambar/TribunTravel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.