TRIBUNTRAVEL.COM - Gunung Kemukus dulu terkenal dengan tempat ritual dengan praktik seks terselubung.
Sejak beberapa tahun lalu, peziarah menjalani ritual berhubungan intim dengan yang bukan pasangannya.
Konon, hal tersebut dilakukan agar mendapat berkah dari Pangeran Samudra yang dimakamkan di Gunung Kemukus.
Namun, stigma itu seolah sudah sirna pada tahun 2022.
Sebab, Gunung Kemukus makin dipercantik, sehingga makin instagramable dan dikunjungi banyak wisatawan.
Baca juga: Itinerary Sragen 3 Hari 2 Malam Naik Motor dari Jogja dengan Bujet Bawah Rp 1 Juta
Kini, Gunung Kemukus menjadi salah satu destinasi wisata andalan di Sragen.
Adapun lokasi Gunung Kemukus terletak di Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
LIHAT JUGA:
Berada di ketinggian sekitar 300 meter di atas permukaan laut, tempat ini tak hanya menyuguhkan panorama alam yang indah, tetapi juga nilai sejarah dan religi yang kuat.
Revitalisasi besar-besaran dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sejak tahun 2020 hingga akhir 2021.
Baca juga: Oleh-oleh Kerupuk Trowolo Khas Sragen, Jawa Tengah, Camilan Sehat dari Singkong
Harga Tiket Masuk Gunung Kemukus
Tiket masuk ke Gunung Kemukus cukup terjangkau.
Pada hari biasa (weekdays), pengunjung cukup membayar Rp 5.000 per orang.
Sementara untuk akhir pekan Rp 6.000 per orang.
Harga berbeda berlaku saat malam Jumat Pon dan Jumat Kliwon menjadi Rp 10.000 per orang.
Salah satu daya tarik utama Gunung Kemukus adalah makam Pangeran Samudra.
Setiap tanggal 1 Suro (kalender Jawa) atau 1 Muharram (kalender Hijriah), masyarakat menggelar ritual Larap Slambu, yaitu prosesi pencucian dan penggantian kain penutup makam (slambu).
Air cucian dan potongan kain slambu dipercaya memiliki berkah, sehingga diperebutkan oleh para peziarah.
Legenda Gunung Kemukus tidak bisa dilepaskan dari sosok Pangeran Samudra, putra Prabu Brawijaya V, raja terakhir Majapahit, dari seorang selir.
Baca juga: Jejak Petilasan Sunan Geseng, Murid Sunan Kalijaga di Desa Musuk, Sambirejo, Sragen, Jawa Tengah
Saat pengaruh Islam mulai menguat lewat Kesultanan Demak Bintoro yang didirikan Raden Patah (kerabat Pangeran Samudra), sang Pangeran memutuskan mendalami ajaran Islam di bawah bimbingan Sunan Kalijogo.
Setelah belajar di Demak, Pangeran Samudra diutus untuk menyebarkan ajaran Islam sekaligus menyambung kembali hubungan dengan kerabat Majapahit yang tersebar.
Dalam perjalanan dakwahnya, beliau bertemu dengan tokoh-tokoh penting seperti Kyai Ageng Gugur dan Kyai Kamaliman.
Namun, dalam perjalanan pulang ke Demak, kesehatan Pangeran Samudra memburuk hingga akhirnya wafat di wilayah dekat Dukuh Doyong, Kecamatan Miri.
Sesuai perintah Sultan Demak, jenazahnya dimakamkan di sebuah bukit yang kini dikenal sebagai Gunung Kemukus.
Konon, puncak bukit ini kerap diselimuti kabut putih seperti kukusan nasi, sehingga dinamakan “Kemukus”.
Kisah Gunung Kemukus juga lekat dengan sosok R.Ay. Ontrowulan, selir raja yang setia mendampingi Pangeran Samudra.
Baca juga: 5 Hotel Murah di Sragen, Jawa Tengah Rp 70 Ribuan per Malam, Bisa Akses WiFi Gratis
Setelah mendengar wafatnya sang Pangeran, beliau datang ke Gunung Kemukus, memeluk pusara kekasihnya dengan penuh duka.
Kemudian, Ontrowulan memilih menetap di sana hingga akhir hayatnya.
Air sendang tempat beliau bersuci kini dikenal dengan nama Sendang Ontrowulan, yang airnya tak pernah surut meskipun musim kemarau.
Perjalanan dakwah Pangeran Samudra tidak hanya meninggalkan situs sejarah, tetapi juga pesan moral yang masih relevan hingga kini.
Nasihatnya yang terkenal mengajarkan tentang kesungguhan hati dalam mencapai tujuan dan pentingnya cinta kepada Allah SWT.
(TribunSolo.com)(TribunTravel.com/SA)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Asal-usul Gunung Kemukus yang Kini jadi Wisata Hits Sragen, Kisah Pangeran Samudra dan Ontrowulan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.