TRIBUNTRAVEL.COM - Gunung Rinjani menjadi salah satu 7 summits Indonesia bersama jajaran gunung lainnya, seperti Gunung Semeru dan Kerinci.
Dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut (mdpl), Gunung Rinjani memiliki beberapa jalur pendakian.

Di antaranya Sembalun, Senaru, Aik Berik, Timbanuh, Tete Batu, dan Torean.
Selain Sembalun dan Senaru yang populer, Jalur Torean juga cukup populer di kalangan pendaki.
Baca juga: Uniknya Pantai Kura-kura di Lombok Timur NTB, Sajikan Lanskap Batu Raksasa Mirip Tempurung
Umumnya, para pendaki akan naik dari Sembalun atau Senaru, lalu turun melewati Jalur Torean.
Jalur Torean sendiri terletak di Desa Loloan, Kecamatan Bayan, Kecamatan Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).
LIHAT JUGA:
Jalur Torean cenderung lebih sepi dan jarang dilalui, namun tak kalah memesona.
Torean sering disebut sebagai "Jurassic Park-nya Rinjani" oleh para pendaki.
Julukan ini tidak berlebihan, sebab jalur ini menyajikan lanskap alam yang hijau, liar, dan masih sangat alami.
Berikut beberapa daya tarik Jalur Torean Gunung Rinjani:
1. Hutan Tropis yang Asri
Torean menghadirkan pemandangan hutan tropis yang masih perawan, penuh dengan pepohonan rindang serta flora dan fauna endemik yang membuat perjalanan terasa seperti ekspedisi ke alam liar.
2. Sungai-Sungai yang Mengalir Jernih
Selama perjalanan, pendaki akan menjumpai aliran sungai yang jernih dan menyegarkan, menjadi momen penyegar di tengah perjalanan panjang.
Baca juga: Berkunjung ke Pantai Telawas di Lombok Tengah NTB, Punya Pulau-pulau Kecil Mirip Raja Ampat
3. Air Terjun Penimbungan
Salah satu titik paling ikonik adalah Air Terjun Penimbungan.
Air terjun ini menjulang hingga sekitar 100 meter dan menjadi latar foto favorit para pendaki.
4. Pemandangan Alam Spektakuler
Gunung, lembah, serta langit biru terbentang luas sepanjang jalur.
Hamparan padang rumput pun turut memperindah jalur yang dilalui.

5. Sumber Air Banyu Urip
Sumber mata air alami yang satu ini menyediakan air dingin dan segar, sangat membantu untuk mengisi ulang tenaga di tengah pendakian.
Selain daya tarik tersebut, Jalur Torean juga menawarkan beberapa spot menarik yang dapat ditemukan pendaki.
Di antaranya:
1. Sungai Kokok Putih: sungai berbatu di dasar lembah, dikelilingi tebing hijau yang megah.
2. Jembatan Kayu: untuk menyeberangi sungai sebelum kembali ke jalur utama.
3. Danau Segara Anak: danau kawah yang berada di ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut, menjadi tujuan akhir yang menakjubkan.
Baca juga: Merasakan Sensasi Pijit Alami di Wisata Pancor Datok Desa Aik Dewa, Lombok Timur, NTB
Meski demikian, Jalur Torean memiliki medan yang bisa dibilang cukup sulit.
Jalur sempit dengan kemiringan antara 45 hingga 60 derajat menjadi tantangan tersendiri.
Ditambah dengan keberadaan jurang curam sedalam hingga 100 meter di sisi kiri dan kanan.
Dibanding jalur lainnya, Torean memang tergolong lebih ekstrem.
Selain jalur yang curam, ada bagian-bagian yang mengharuskan pendaki menuruni anak tangga nyaris vertikal, menyeberangi sungai kering, dan bahkan harus berpegangan pada tali untuk melewati jalur sempit dan terjal.

Jalur ini seringkali membuat antrean karena sempitnya jalan dan sulitnya medan.
Untuk mendaki Gunung Rinjani, siapkanlah waktu selama 4 hari 3 malam
TribunTravel merekomendasikan untuk naik lewat Jalur Sembalun hingga sampai ke Plawangan Sembalun.
Kemudian istirahat untuk persiapan summit attack menuju puncak Gunung Rinjani.
Baca juga: Daya Tarik dan Cara Menuju Pulau Paserang di Sumbawa Barat NTB yang Cocok Buat Healing
Perjalanan summit attack akan melewati jalur sangat curam dan berpasir yang disebut Letter E dengan durasi 6-7 jam.
Perjalanan turun dari puncak menuju Plawangan II biasanya lebih cepat, sekira 5 jam.
Selanjutnya bisa turun ke Danau Segara Anak untuk istirahat dan bersantai, dilanjutkan turun keesokan harinya lewat Jalur Torean.
(TribunLombok.com/Laelatunniam)(TribunTravel.com/SA)
Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Bak Jurassic Park, Berani Coba? Ini Jalur Pendakian Paling Ekstrem di Rinjani.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.