TRIBUNTRAVEL.COM - Tanjungpinang memang memiliki sederet tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Satu di antaranya yakni vihara 1.000 patung.

Destinasi wisata religi ini terbilang cukup populer dan menjadi favorit wisatawan.
Nama lengkapnya yakni Vihara Ksitigarbha Bodhisattva.
Baca juga: Teluk Tamiang di Kotabaru, Kalsel Suguhkan Pengalaman Wisata yang Berkesan, Intip Daya Tariknya
Lokasi sendiri berada di Tanjungpinang Timur, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
Vihara Ksitigarbha Bodhisattva merupakan salah satu vihara yang terbesar di Asia Tenggara.
Daya tarik utamanya yakni keberadaan ratusan patung yang berjajar rapi.
Tak heran bila Vihara Ksitigarbha Bodhisattva lebih dikenal dengan nama vihara 1.000 patung.
Total ada 500 patung dengan ekspresi wajah berbeda yang ada di vihara ini.
Baca juga: Itinerary Raja Ampat 4 Hari 3 Malam, Bisa Snorkeling Menakjubkan di Arborek
Bangunan vihara ini didominasi oleh warna abu-abu dengan arsitektur khas Tiongkok yang kental.
Pertama kali menginjakkan kaki di vihara ini, pengunjung akan disambut dengan megahnya gerbang masuk berukuran besar dengan ornamen khas Tiongkok.
Sekilas bentuknya mirip dengan tembok raksasa yang ada di China.

Terdapat sebuah patung Buddha setinggi lima meter yang menghiasi bagian depan vihara.
Lebih masuk ke dalam, pengunjung akan menjumpai ratusan patung berukuran cukup besar yang terletak di berbagai sudut vihara.
Patung-patung tersebut merupakan hasil seni pahat dari seniman China yang dikirim ke Indonesia.
Baca juga: Itinerary Pendakian Gunung Sumbing via Bowongso, Start dari Semarang Bujet Rp 200 Ribuan
Menurut cerita, para seniman yang mengerjakan patung tersebut adalah gadis-gadis yang masih perawan.
Bahannya terbuat dari batu granit yang dipahat dengan tangan.
Ukurannya terbilang cukup besar, lebih tinggi dari tubuh orang dewasa.
Rata-rata, tingginya adalah 1,8 meter.

Adapun yang tertinggi adalah 2 meter dan yang terendah adalah 1,7 meter.
Patung-patung tersebut konon merupakan patung murid Buddha atau yang disebut Arahat.
Baca juga: Itinerary Wisata Kuliner Samarinda 2 Hari 1 Malam, Kunjungi Kedai Sabindo hingga Nasi Kuning Ijay
Arahat sendiri merupakan sebutan untuk mereka yang sudah mencapai tingkat kesucian spiritual tertinggi dalam agama Buddha.
Menariknya lagi, seluruh patung Arahat di sini memiliki ekspresi yang berbeda-beda.
Hal ini lantaran patung Arahat merupakan gambaran dari berbagai sifat dan watak manusia, mulai dari bahagia, marah, sedih, dan lain sebagainya.
Tinggi rata-rata patung itu 1,8 meter, yang tertinggi dua meter, dan yang terpendek 1,7 meter. Dalam sejarah, patung lohan ini adalam merupakan dewa-dewi Buddha yang memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Vihara Ksitigarbha Bodhisattva dibangun pada tahun 2004.
Investasinya sendiri mencapai Rp 20 miliar.
Dana tersebut merupakan dana pembangunan dari para donatur.
Sebelumnya, vihara ini tidak dibuka untuk karena murni difungsikan sebagai tempat ibadah.
Namun, pada tahun 2017, vihara ini akhirnya diresmikan untuk dibuka secara umum.
Peresmian vihara yang digelar pada 10 Februari 2017 ini dihadiri oleh Gubernur Kepulauan Riau H Nurdin Basirun, Wali Kota Tanjungpinang, H Lis Darmansyah dan Ketua Pembina Yayasan Ling Shan Jin Yu Si, Bobby Jayanto.
Untuk mengunjungi vihara ini, pengunjung dikenai biaya sebesar Rp 5.000 saja.
Selain itu, pengunjung juga akan dikenai retribusi parkir.
Vihara ini buka untuk umum setiap pukul 08.00 hingga 17.00 WIB.
Baca juga: Info Lengkap Harga Tiket Masuk Obelix Hills Jogja, Intip Daya Tariknya
Vihara ini berjarak 14 Km dari pusat Kota Tanjungpinang.
Lokasinya bisa dicapai dengan kendaraan selama 20 menit dari pusat kota Tanjungpinang.
Untuk menuju kesana, pengunjung bisa masuk melalui simpang jalan Asia Afrika KM 14, Tanjungpinang.
(TRIBUNBATAM.ID/WIDI WAHYUNINGTYAS)(TribunTravel.com/mym)(TribunTravel.com/mym)
Artikel ini telah tayang di TribunBatam.id dengan judul SEJARAH dan Daya Tarik Vihara 1.000 Patung Tanjungpinang, Bernuansa Ornamen Khas Tiongkok
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.