TRIBUNTRAVEL.COM - Pulau Bakut merupakan sebuah pulau di Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan.
Nah, Pulau Bakut sudah ditetapkan sebagai Taman Wisata Alam sejak 2003 lho.

Wajar saja bila Pulau Bakut menjadi salah satu destinasi wisata alam yang patut dikunjungi.
Pulau Bakut dikenal menawarkan pengalaman wisata yang unik dan edukatif.
Baca juga: Kunjungi Pantai Selat Baru di Bengkalis Riau, Nikmati Suasana Pesisir hingga Menyantap Seafood
Lokasinya juga strategis lantaran berada di tengah Sungai Barito.
Akses yang ditempuh untuk menuju Pulau Bakut juga cukup menarik.
Sebab, pengunjung tinggal menuju ke bawah Jembatan Barito.
Jembatan Barito sendiri merupakan jembatan yang menghubungkan Kalimantan Selatan dengan Kalimantan Tengah.
Kawasan Pulau Bakut dengan luas sekitar 15,58 hektar (Ha) ini merupakan habitat bagi Bekantan (Nasalis larvatus), primata endemik Kalimantan yang juga menjadi maskot Provinsi Kalsel.
Baca juga: Menikmati Keindahan Alam dan Aktivitas Seru di The Ranch Ciater, Subang, Cek Harga Tiket Masuknya
Bekantan, merupakan spesies yang dilindungi dan termasuk dalam daftar spesies prioritas yang terancam punah.
Pulau Bakut juga memiliki ekosistem hutan mangrove dan keanekaragaman hayati.
Di kawasan ini juga ada berbagai jenis burung, hutan mangrove yang penting menjaga keseimbangan lingkungan dan pastinya, tempat tinggal fauna unik.

Tidak hanya sebagai lokasi wisata edukatif,tidak jarang Pulau Bakut dijadikan tempat untuk penelitian.
Bila ingin menuju TWA Pulau Bakut, pengunjung dapat mengaksesnya dari dua jalur.
Sebelum Jembatan Barito dengan mengambil jalur kiri, kalau dari arah Banjarmasin dapat menyebrang melalui Kelotok atau perahu bermotor dari bawah jembatan, dengan biaya tarif Rp 100.000 pulang-pergi maksimal penumpang enam orang, begitu pula jika naik sendirian.
Baca juga: Pulau Laga di Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara dengan Keindahan Bawah Laut Menakjubkan
Disarankan untuk pergi rombongan agar menghemat biaya.
Namun, ada alternatif lain. Pengunjung dapat melintasi Jembatan Barito, apabila dari arah Banjarmasin menuju Kapuas, kemudian mengambil jalur kanan dan dilanjutkan menuju bawah jembatan.
Di sini juga ada lokasi penyebrangan menggunakan kelotok besar untuk menuju pintu masuk TWA Pulau Bakut dengan biaya kini Rp 20.000 per orang untuk pulang-pergi dan tersedia parkir mobil ataupun sepeda motor.

“Kini harga penyebrangan Rp 20.000 per orang, itu biaya sudah pulang-pergi bagi wisatawan. Kami melayani setiap hari,” kata Samsul, salah satu Juragan atau juru mudi Kelotok ini.
Setelah sampai di depan pintu masuk Pulau Bakut, pengunjung menuju tempat penjagaan untuk membeli tiket/karcis masuk.
Pulau Bakut menjadi tujuan edukasi bagi keluarga dan penelitian.
Pulau Bakut yang dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalsel, bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokjarwis) ini, memiliki aneka ragam Flora dan Fauna.
Baca juga: Pantai Kedonganan, Wisata Favorit di Selatan Bali yang Tawarkan Lanskap Pasir Putih
Dari ekosistem Mangrove, pohon bakau, api-api, ketapang kencana, bintaro dan pohon lainnya. Fauna, seperti satwa Bekantan dan burung.
Tidak jarang, wisatawan yang berkunjung ingin melihat secara langsung dan menikmati suasana alam yang berada di bawah Jembatan Barito ini.
Seperti, keluarga Rido dan Faza ini. Warga Banjarbaru ini sengaja datang ke TWA Pulau Bakut untuk melihat pemandangan alam dan Bekantan.
Faza mengaku melihat dari sebuah video yang viral tentang Bekantan, kebetulan akuinya, belum pernah melihat secara langsung.
“Ini kebetulan lagi liburan bersama keluarga, ber tiga, kebetulan juga weekend. Kamk baru pertama kali berkunjung. Pengennya mengedukasi sapat pengalaman baru,” kata keluarga Faza dan Rido.
Kalau tadi tujuan sebagai liburan. Beda lagi dengan pemuda-pemuda dari Mahasiswa Banjarmasin ini.
Pulau Bakut yang sering dijadikan lokasi penelitian ini, menjadi salah satu lokasi tujuannya.
Mereka, ialah Tyo, Wili, dan Nazwan dari Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM). Kunjungan dilakukan ketiganya untuk menyelesaikan salah satu tugas akhir, tentang pengantar lingkungan lahan basah.
Baca juga: Melihat Daya Tarik Desa Wisata Tiworiwu di Kecamatan Jerebuu, Kabupaten Ngada, NTT
“Diminta melihat pemanfaatan lahan basah di sekitar Banjarmasin, kami memilihnya ke Pulau Bakut. Apalagi disini daerah Konservasi Bekantan, sehingga melihat langsung aktivitasnya secara langsung sekaligus penelitian,” terang ketiganya.
Meski begitu, ketiga mahasiswa ini sepakat agar wisata alam Pulau Bakut lebih banyak dan sering di promosikan melalui Media Sosial (Medsos) agar lebih banyak pengunjung.
Sebagai informasi, Pulau Bakut berlokasi di KecamatanAnjir Muara, Barito Kuala, Kalimantan Selatan.
(Banjarmasinpost.co.id/Adiyat Ikhsan)
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Wisata Kalsel: Ada Fauna Unik, Ini Daya Pikat Taman Wisata Alam Pulau Bakut Batola dan Wisata Kalsel: Pengunjung Kangen Suasana Bawah Jembatan Barito di Kawasan Alam Pulau Bakut Batola
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.