TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler, di Mojokerto ada tempat wisata antimainstream yang bisa kamu kunjungi, khususnya pencinta kopi.
Bukan coffee shop, melainkan perkebunan kopi.
Ya, di Mojokerto ada destinasi unik yang namanya Perkebunan Kopi Arabika.
Lokasinya bisa kamu temukan di Desa Wisata Ketapanrame, tepatnya di Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Baca juga: Berapa Tarif Camping di Symphony Rinjani Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat?
Sesuai dengan namanya, Perkebunan Kopi Arabika ini adalah kebun kopi dengan jenis arabika.

Di sana dikenal sebagai salah satu tempat penghasil kopi jenis arabika terbaik.
Kamu pencinta kopi pasti akan sangat senang jika mengunjunginya.
Mayoritas jenis kopi yang dikembangkan di wilayah Trawas adalah arabika, dengan ketinggian +1.100 Mdpl (Meter di atas permukaan laut).
Kepala Desa Ketapanrame, Zainul Arifin mengatakan, perkebunan kopi di desanya berada di kawasan Perhutani dengan total seluas 67 hektare.
Mayoritas jenis kopi yang ditanam adalah kopi arabika 90 persen dan sisanya robusta.
Baca juga: Panduan Rute Menuju Pantai Sondana, Wisata Bahari di Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara
"Ketinggian kita (Desa Ketapanrame) di atas 800-1.000 Mdpl, sehingga cocoknya memang ditanam kopi jenis arabika," jelasnya, Minggu (6/10/2024).
Perkebunan kopi memanfaatkan lahan melalui perjanjian kerja sama (PKS) dengan Perhutani. Jika dikelola secara benar, lahan seluas 67 hektare sekian dapat menghasilkan 100 ton kopi.
"Ketapanrame bisa menyuplai, memproduksi satu tahun sekitar 100 ton. Kalau itu (kebun kopi) dikelola dengan baik, karena untuk lahan satu hektare bisa menghasilkan kurang lebih 1,1 hingga 1,2 ton," bebernya.
Menurutnya, lokasi lahan perkebunan kopi berada cukup jauh dari permukiman warga, sehingga perawatannya belum maksimal.
"Karena itu, lokasi yang kita tanam itu di lereng Gunung Welirang, dengan permukiman agak jauh sehingga perawatan belum intens dan hasilnya kurang maksimal," cetusnya.
Baca juga: Suasana Syahdu dan Tenang, Kunjungi Pantai Sapa di Minahasa Selatan, Sulut untuk Piknik Akhir Pekan
Hasil panen kopi arabika sekitar 50 ton per tahun.

Produk kopi Ketapanrame dipasarkan di sejumlah wilayah, seperti Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Solo, Yogyakarta dan Jakarta.
Harga kopi Ketapanrame di pasar lokal (eceran) lebih bagus, ketimbang dijual di pasar luar negeri yang melalui sistem borongan di atas 20 ton.
Kisaran harga green bean atau biji kopi mentah produk Ketapanrame, untuk jenis robusta di angka 90-100 ribu per kilogram dan arabika sekitar 120-130 ribu/per kilogram.
"Harga pasar lokal lebih bagus, dari pada kita jual ke luar negeri. Karena ada juga permintaan di atas 20 ton, tapi harganya lebih murah dibandingkan kalau kita jual eceran di pasar lokal," ujar Zainul Arifin.
Baca juga: Pantai Tanjung Silar di Bolaang Mongondow Timur, Sulut Punya Pemandangan Unik Mirip Navagio Yunani
Dia mengatakan, warga Desa Ketapanrame yang menanam kopi sebanyak 280 petani.
Adapun lahan kerja sama pemdes dengan Perhutani total seluas 77 hektare, di antaranya sembilan hektare tanaman porang dan 67 hektare sekian untuk tanaman kopi.
Pengembangan perkebunan kopi dari segi produk maupun wisata juga masih terkendala fasilitas pendukung.
"Masih banyak kendala, termasuk fasilitas yang masih terbatas hanya wisata edukasi kopi, untuk fasilitas wisata lainnya masih dalam tahap persiapan," kata Zainul Arifin.
Ia mengungkapkan, pihaknya terus berkomitmen untuk mengembangkan perkebunan kopi menjadi potensi wisata, yang dampaknya meningkatkan perekonomian masyarakat.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Taman Bunga Celosia 2024, Banyak Wahana Baru yang Menantang untuk Dicoba
"Termasuk yang masih dalam persiapan adalah penambahan item kerja sama (PKS), dengan Perum Perhutani. Terkait camping ground dan tracking pendakian dan pembangunan sarana pendukung wisata," pungkasnya.
Ketua LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) Ketapanrame, Mudai berharap, pengembangan perkebunan kopi di seluruh sektor dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani.
"Hanya satu, pemasaran yang kurang. Harapan kami kesejahteraan petani kopi, khususnya kelompok pemasaran," tandasnya.
Untuk diketahui, Desa Ketapanrame adalah desa wisata terbaik yang meraih Anugerah Wisata Desa Indonesia (ADWI 2023), dari Kemenparekraf RI.
Wisata di Desa Ketapanrame, meliputi Air Terjun Dlundung, Taman Ghanjaran, Wisata Sawah Sumber Gempong, perkebunan kopi dengan pengembangan jelajah hutan.
Bahkan Wakil Presiden RI terpilih, Gibran Rakabuming Raka dalam debat di Pilpres 2024 lalu, pernah menyinggung langsung tentang Desa Ketapanrame yang sukses mengembangkan desa wisata, dengan memberdayakan masyarakat setempat, sehingga menjadi desa percontohan nasional.
Bahkan Desa Ketapanrame juga didapuk sebagai desa terbaik ke-1 dalam kategori Desa Mandiri di ajang Desa Wisata Nusantara 2023.
Pengembangan Desa Wisata Ketapanrame, tak lepas dari dukungan Pemkab Mojokerto serta gagasan ide kreatif dari Kades Zainul Arifin yang menjabat tiga periode.
Tonton juga:
Rekomendasi hotel murah di Mojokerto
Buat kamu yang ingin liburan ke kolam renang dan masih mau menjelajahi tempat wisata lain, ada baiknya menginap di hotel murah.
Ada beberapa rekomendasi hotel murah di Mojokerto yang cocok buat bermalam.
Dengan menginap di hotel murah Mojokerto, kamu bisa mengirit bujet liburan.
Berikut rekomendasinya:
Baca juga: Wisata Batu Tubing Cuma Rp 50 Ribu, Destinasi Baru di Temas, Batu, Kota Batu, Jawa Timur
1. OYO 425 Mojokerto Guesthouse
OYO 425 Mojokerto Guesthouse memiliki WiFi gratis dan kamar ber-AC dengan kamar mandi pribadi.
Di hotel, setiap kamar memiliki lemari pakaian.
Di OYO 425 Mojokerto Guesthouse, semua kamar memiliki meja kerja dan TV layar datar.
OYO 425 Mojokerto Guesthouse berlokasi di Jl. Benteng Pancasila, Mergelo, Meri, Magersari, Jawa Timur.
Tarif menginap mulai Rp 154.182 per malam.
2. OYO 91865 Sidomulyo Kost Syariah
OYO 91865 Sidomulyo Kost Syariah menawarkan akomodasi bintang 2 dengan beragam fasilitas.
Selain memiliki kamar mandi bersama, kamar di hotel juga menawarkan WiFi gratis.
OYO 91865 Sidomulyo Kost Syariah berlokasi di Mentikan, Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Jawa Timur.
Tarif menginap di OYO 91865 Sidomulyo Kost Syariah mulai Rp 76.449 per malam.
3. RedDoorz near Sunrise Mall Mojokerto
RedDoorz near Sunrise Mall Mojokerto memiliki kamar ber-AC dengan kamar mandi pribadi.
Di hotel, setiap kamar memiliki meja kerja dan TV layar datar.
Di RedDoorz near Sunrise Mall Mojokerto, semua kamar memiliki seprai dan handuk.
Tarif menginap di RedDoorz near Sunrise Mall Mojokerto mulai Rp 168.529 per malam.
RedDoorz near Sunrise Mall Mojokerto berlokasi di Jalan Raya Ijen, No.53, Wates, Kecamatan Magersari, Mojokerto, Jawa Timur.
4. Mojokerto Classic Homestay
Mojokerto Classic Homestay menawarkan kamar dengan AC dan kamar mandi pribadi.
Fasilitas yang ditawarkan di akomodasi adalah lounge bersama, resepsionis 24 jam, dan WiFi gratis di seluruh area akomodasi.
Di hotel, kamar dilengkapi meja kerja, TV layar datar, kamar mandi pribadi, seprai, dan handuk.
Mojokerto Classic Homestay berlokasi di Jl Jayanegara no 59, Mojokerto, Jawa Timur.
Tarif menginap mulai Rp 263.532 per malam.
(TribunJatim/mohammadromadoni) (TribunTravel/nurulintaniar/sintaagustina)
Kumpulan artikel tempat wisata
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Menilik Perkebunan Kopi Arabika di Desa Wisata Ketapanrame Trawas Mojokerto Peraih ADWI 2023
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.