Breaking News:

Ditinggal Teman, Turis Indonesia Terjebak di Hutan Mangrove Thailand, Begini Kronologinya

Seorang turis Indonesia yang ditinggalkan di hutan Mangrove Thailand oleh teman seperjalanannya.

StockSnap /Pixabay
Ilustrasi seorang wanita tersesat di hutan mangrove. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang turis asal Indonesia baru-baru ini mengalami pengalaman tak terlupakan saat ditinggalkan oleh teman perjalanannya di tengah hutan mangrove di Thailand

Peristiwa ini terjadi pada hari Minggu di kawasan hutan mangrove yang terletak di subdistrik Bang Ya Phraek, distrik Mueang, Samut Sakhon, Thailand. 

Baca juga: 5 Photo Booth Hits di Bangkok Thailand, Hasil Fotonya Unik, Ada Sculpture hingga Wanee Film

Ilustrasi hutan mangrove
Ilustrasi hutan mangrove (Heriyanto harepa, CC BY-SA 4.0 , via Wikimedia Commons)

Baca juga: Panduan Naik MRT di Bangkok Thailand, Cara Mudah Jelajahi Tempat Wisata Terbaik di Sekitar Stasiun

Drama ini akhirnya berujung pada upaya penyelamatan yang melibatkan berbagai instansi setempat.

Dilansir dari nationthailand, sekitar pukul 9 pagi, tim penyelamat gabungan yang terdiri dari polisi, tim SAR, dan staf Pusat Penelitian Sumber Daya Laut dan Pesisir (Teluk Atas Thailand) tiba di lokasi untuk melakukan operasi penyelamatan setelah menerima panggilan darurat. 

Baca juga: Panduan Transportasi di Thailand Buat Pemula, Pilih Sesuai Bujet dan Tujuan

Baca juga: 8 Tempat Wisata Hits di Chanthaburi Thailand, dari Pantai Chao Lao hingga Ao Khung Kraben

Dalam upaya mencari keberadaan turis tersebut, petugas menyalakan sirene dan berteriak untuk menarik perhatiannya. 

Setelah beberapa saat, mereka mendengar suara minta tolong dan segera menuju arah tersebut.

Wanita yang diketahui sebagai turis asal Indonesia ini ditemukan dalam kondisi yang cukup memprihatinkan. 

Tubuhnya dipenuhi noda lumpur, dan ia mengalami beberapa luka kecil akibat terkena duri tanaman mangrove. 

Meski lelah dan trauma, ia sangat berterima kasih kepada petugas yang menolongnya dan segera mengisahkan kejadian yang menimpanya.

Kepada petugas, turis Indonesia ini mengungkapkan bahwa ia tengah berwisata di Thailand bersama teman prianya yang berasal dari Jerman.

2 dari 4 halaman

Namun, perjalanan mereka berubah drastis setelah temannya menerima telepon dari istrinya yang tinggal di Thailand

Melalui panggilan tersebut, diketahui bahwa istrinya menjual rumah yang pernah dibelikan oleh pria tersebut. 

Hal ini memicu kemarahan teman prianya hingga ia melampiaskan amarahnya pada teman perjalanannya, meminta wanita tersebut keluar dari mobil dan meninggalkannya di tengah hutan mangrove.

Wanita tersebut kemudian berusaha untuk mencari pertolongan, menghubungi beberapa instansi untuk meminta bantuan. 

Meski merasa ketakutan dan tidak tahu arah, akhirnya bantuan datang dan ia berhasil diselamatkan dalam kondisi selamat.

Meskipun kejadian tersebut membuatnya terkejut, turis Indonesia ini memilih untuk tidak mengajukan laporan resmi terhadap teman perjalanannya. 

Ia hanya meminta bantuan petugas untuk diantarkan ke bandara agar bisa segera kembali ke Indonesia dan mengakhiri perjalanan yang penuh drama ini. 

Sebelum mengantar turis tersebut ke Bandara Suvarnabhumi, polisi membawanya terlebih dahulu ke kantor polisi di subdistrik Tha Chalom untuk membuat laporan singkat mengenai insiden tersebut.

Meskipun turis Indonesia ini menolak untuk mengajukan keluhan resmi, pihak kepolisian setempat menyatakan bahwa mereka akan mengambil langkah hukum terhadap pria Jerman yang meninggalkannya di hutan. 

Berdasarkan hukum Thailand, tindakan meninggalkan seseorang dalam keadaan berbahaya bisa dianggap sebagai pelanggaran serius yang membahayakan nyawa orang lain.

Baca juga: 10 Klub Malam Hits di Bangkok Thailand, Route 66 Nightclub hingga Fucshia

3 dari 4 halaman

Lainnya - Monyet di Thailand menjadi perbincangan baru-baru ini.

Bukan tanpa alasan, monyet di Thailand ini menjadi buronan polisi.

Monyet yang berkeliaran di Lopburi, Thailand
Monyet yang berkeliaran di Lopburi, Thailand (Flickr/jbarcena)

Ya, kamu tak salah dengar, monyet di kawasan Lopburi Thailand menjadi buronan polisi karena aksinya.

Di Lopburi, monyet menjadi buronan polisi karena berulang kali mencuri pakaian dalam dari toko pakaian setempat.

Dilansir dari thesmartlocal, pemilik toko yang berusia 62 tahun mengatakan bahwa dia harus berhenti menjual pakaian dalam karena banyaknya pencurian.

Bagian dari upaya berkelanjutan untuk mengumpulkan monyet di Lopburi

Setelah insiden terbaru monyet Lopburi yang menendang seorang wanita, polisi mulai menangkap monyet-monyet kota.

Tentu saja, ini termasuk pencuri pakaian dalam yang sangat nakal juga.

Dini hari tanggal 2 April 2024, polisi datang ke toko pakaian untuk mencoba menangkap pencuri tersebut.

Namun, monyet itu melihat polisi mendekat dan segera naik ke gedung untuk bersembunyi.

4 dari 4 halaman

Polisi menunggu kesempatan, sementara monyet sesekali mencuri pandang dari tempat persembunyiannya.

Sayangnya, polisi menghentikan aktivitas penangkapan monyet pada sore hari.

Harga buronan untuk penangkapan monyet ini juga dinaikkan dari ฿300 menjadi ฿500 atau dari Rp 129 ribu menjadi Rp 215 ribu.

Sebuah teka-teki bagi kota Lopburi

Meskipun monyet Lopburi tidak diragukan lagi mendatangkan banyak keuntungan bagi pariwisata, kejenakaan mereka akhir-akhir ini terlalu berlebihan bagi penduduk setempat.

Kami berharap situasi ini dapat diselesaikan secara damai dan tanpa membahayakan manusia atau monyet yang terlibat.

Ambar/TribunTravel 

Selanjutnya
Tags:
ThailandTuris Indonesiahutan mangrove Milk Bun Mew Suppasit
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved