TRIBUNTRAVEL.COM - Di tengah kesibukan Jakarta, Maison Sougetsu hadir sebagai tempat yang menawarkan pengalaman budaya Jepang melalui ragam dessert khas.
Maison Sougetsu tidak hanya menyajikan hidangan penutup yang lezat, tetapi juga membawa suasana Jepang lewat setiap potongan wagashi yang lembut dan menggugah selera.
Baca juga: 5 Tempat Wisata di PIK Jakarta Buat Liburan Akhir Pekan, Pantjoran hingga Cove At Batavia

Baca juga: Tawarkan Sensasi Bak Pulau Pribadi, Intip Daya Tarik Pulau Dolphin di Kepulauan Seribu, Jakarta
Kisah di balik kehadiran wagashi dan yogashi ini adalah hasil kerja keras Chef Josef dan istrinya, Aya Takagi, yang memiliki dedikasi besar terhadap seni kuliner Jepang.
Chef Josef, bersama Aya, telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mengasah keterampilan dalam pembuatan dessert khas Jepang.
Baca juga: 4 Hotel Murah Dekat Monas Jakarta, Nginap Cuma Rp 100 Ribuan, Wifi Gratis
Baca juga: Daftar Tiket Pesawat Bali-Jakarta Mulai Rp 1 Jutaan, Cek Rutenya di Sini
Dalam perjalanan belajar mereka ke Jepang, Chef Josef mendalami seni pembuatan yogashi di bawah bimbingan chef terkemuka.
Resep-resep yang mereka bawa kembali ke Jakarta adalah perpaduan autentisitas Jepang dan keahlian tangan mereka sendiri, menciptakan karya seni kuliner yang memukau.
Di Maison Sougetsu, setiap wagashi dan yogashi dibuat dengan cermat, menampilkan keindahan filosofi Jepang yang penuh ketekunan dan kesederhanaan.
Baca juga: 5 Tempat Wisata Populer di Jakarta Selatan, Jelajahi Tebet Eco Park hingga Pondok Indah Waterpark

Kombinasi bahan-bahan alami yang dipilih dengan teliti menyuguhkan harmoni rasa yang menyenangkan di setiap gigitan.
Wagashi dan yogashi di Maison Sougetsu bukan sekadar makanan, melainkan karya seni yang menyentuh hati.
Bagi pencinta dessert Jepang, Maison Sougetsu adalah destinasi untuk merasakan keaslian wagashi yang mungkin sulit ditemukan di tempat lain.
Di sana, setiap potongan dessert mencerminkan keindahan Jepang yang sederhana namun memikat, menghadirkan perjalanan cita rasa yang penuh makna.
Maison Sougetsu bukan sekadar tempat makan, tetapi juga sebuah pengalaman untuk menikmati budaya dan keindahan Jepang melalui setiap sajian wagashi dan yogashi yang autentik.
Lainnya - Pertama kali liburan ke Jepang?
Jangan lupa mencoba kuliner khas Jepang.
Kuliner khas Jepang yang masuk daftar ini terkenal dengan rasanya yang enak.
Dilansir dari gaijinpot, berikut deretan makanan khas Jepang yang wajib kamu coba saat pertama kali liburan ke sana.
1. Sukiyaki dan shabu-shabu

Perbedaan utama antara keduanya adalah sukiyaki dimasak dengan kuah manis dan asin dengan rasa yang kuat, sedangkan shabu-shabu adalah daging yang direbus dalam kuah bening berbahan dasar rumput laut.
Keduanya merupakan makanan yang cukup berkelas di Jepang, terutama karena jumlah daging yang dikonsumsi.
Wilayah Kanto dan Kansai memiliki versi sukiyaki yang bersaing dengan bahan dan proses memasak yang berbeda-beda, tetapi kamu dapat menemukannya hampir di semua tempat di Jepang.
Meskipun restoran shabu-shabu pertama kali didirikan di Osaka, kamu dapat menemukan banyak tempat yang menawarkannya di seluruh negeri, mulai dari restoran murah hingga restoran berbintang Michelin seperti Imafuku di Tokyo.
2. Katsudon

Dibuat dengan nasi, bawang bombay, potongan daging babi goreng ( tonkatsu), dan telur yang dituangkan di atasnya, ini adalah makanan rumahan khas Jepang.
Sudah menjadi tradisi bagi pelajar Jepang untuk memakannya pada malam sebelum ujian karena “katsu” juga berarti menang.
Baru-baru ini, katsudon menjadi lebih akrab bagi pemirsa barat karena popularitas anime figure-skating, Yuri on Ice , dan obsesi karakter utamanya terhadap hidangan tersebut.
Restoran khusus Tonkatsu hampir selalu menawarkan beragam katsudon serta hidangan tonkatsu biasa (potongan daging yang disajikan dengan irisan kubis dan saus ala barbekyu).
Katsudon berisi saus sangat populer di Fukui, namun kamu bisa menemukannya hampir di mana saja.
Miso Katsu Yabaton di Nagoya merupakan makanan khas daerah.
Ada juga Katsuya, jaringan restoran cepat saji populer di mana kamu memesan melalui mesin tiket dan menyantap semuanya di konter yang dipenuhi pebisnis yang melakukan hal yang sama.
3. Omurice

Bagaimana telur dan nasi bisa begitu mengenyangkan?
Omurice (versi singkat katakana dari “telur dadar dan nasi”) biasanya dicampur dengan saus tomat, diisi dengan ayam, nasi, dan sayuran, dan dirangkai dengan telur dadar sederhana.
Meskipun biasanya makanan buatan sendiri, ada banyak restoran yang menyajikan omurice pada menunya atau mengkhususkan diri pada makanan paling serbaguna ini.
Variasi favoritnya mencakup saus demi-glace sebagai pengganti saus tomat dan gaya Okinawa dengan nasi taco.
Kamu akan melihat omurice di sebagian besar menu restoran serba guna, dan juga merupakan fitur sarapan populer di kafe-kafe retro Jepang.
Ini setara dengan spageti dan bakso yang disukai banyak orang.
4. Anago (belut conger)

Miyajima di Prefektur Hiroshima terkenal dengan hidangan anago-nya yang lezat.
Kamu juga dapat menemukan anago di sebagian besar toko sushi di seluruh Jepang.
Biasanya disajikan dengan saus manis sebagai pengganti wasabi.
5. Karaage (ayam goreng)

Secara teknis disebut tori no karaage, resep dasarnya adalah paha ayam empuk tanpa tulang, direndam dalam saus, dan digoreng.
Hampir semua orang di Jepang tahu cara membuatnya di rumah, namun mereka hampir selalu memesannya saat minum di izakaya (pub Jepang).
Chicken nanban adalah karaage versi selatan yang cerah.
Disajikan dengan saus tartar dan tersedia di seluruh negeri, namun paling terkenal di Miyazaki, tempat asal hidangan tersebut.
Ambar/TribunTravel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.