Breaking News:

Mata Lokal Travel

Mengunjungi Museum Tsunami Aceh di Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh, Cek Jam Buka & HTM

Update lokasi, jam buka, dan harga tiket masuk Museum Tsunami Aceh di Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh.

|
Penulis: Nurul Intaniar
Editor: Nurul Intaniar
Rachmat04, CC BY-SA 3.0 , via Wikimedia Commons
Salah satu sudut wisata Museum Tsunami Aceh di Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Aceh. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Liburan ke Aceh rasanya kurang lengkap kalau belum mengunjungi Museum Tsunami Aceh.

Museum Tsunami Aceh merupakan tempat wisata bersejarah yang edukatif dan sangat menarik untuk dikunjungi.

Bukan museum biasa, Museum Tsunami Aceh ternyata menyimpan banyak cerita penuh makna yang bisa kamu pelajari - yakni tentang tsunami dahsyat yang melanda Aceh.

Museum Tsunami Aceh adalah tempat yang pas banget buat kamu yang ingin mengenang tentang gempa dan tsunami Aceh pada 26 Desember 2004 silam.

Baca juga: Megahnya Masjid At Taqwa di Kecamatan Babussalam, Aceh Tenggara, Aceh dengan Desain & Corak Unik

Dulu, gempa dan tsunami dahsyat melanda Aceh pada 07.58 WIB.

Museum Tsunami Aceh
Museum Tsunami Aceh (SERAMBI INDONESIA/M ANSHAR)

Gempa berkekuatan 9,3 skala Richter mengguncang Aceh yang memicu tsunami besar.

Bahkan gempa dahsyat itu menyapu semua wilayah pesisir Aceh.

Aceh menjadi salah satu daerah yang terkena dampak paling parah, bersama Sri Lanka, Thailand, dan India. 

Museum ini diresmikan pada tanggal 23 Febuari 2009 dan dirancang oleh Ridwan Kamil.

Baca juga: Uniknya Kerajinan Anyaman Rotan di Lhoknga, Aceh yang Patut Buat Oleh-oleh Liburan

Ridwan Kamil membuat desain yang memenangkan sayembara tingkat internasional pada tahun 2007 dalam rangka memperingati peristiwa tsunami tahun 2004.

2 dari 4 halaman

Namun, museum ini tidak hanya mengenang bencana, tetapi juga berfungsi sebagai pusat edukasi kebencanaan dan tempat evakuasi darurat sekaligus tujuan wisata masyarakat yang berkunjung ke Kota Banda Aceh.

Lokasi, Harga Tiket Masuk, dan Jam Buka Museum Tsunami Aceh

Museum Tsunami Aceh berlokasi di Jalan Sultan Iskandar Muda No 3, Gampongn Sukaramai, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Aceh.

Jaraknya hanya beberapa menit dari Masjid Baiturrahman, membuatnya mudah dijangkau.

Untuk masuk ke Museum Tsunami Aceh, terdapat biaya yang dikenakan yang nantinya akan menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD). 

Harga tiket untuk anak-anak, pelajar, dan mahasiswa sebesar Rp 3.000, Rp 5.000 untuk umum dan orang dewasa, serta Rp 15.000 untuk turis mancanegara.

Baca juga: Jadi Lokasi Cabang Olahraga Dayung PON 2024, Intip Pesona Waduk Keuliling di Aceh Besar, Aceh

Museum beroperasi setiap hari, kecuali Jumat, mulai pukul 09.00-16.00 WIB.


Tampak bangunan Museum Tsunami Aceh yang berada di Jl. Sultan Iskandar Muda No 3, Sukaramai, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh.
Tampak bangunan Museum Tsunami Aceh yang berada di Jl. Sultan Iskandar Muda No 3, Sukaramai, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh. (SERAMBINEWS.COM/GINA ZAHRINA)

Setelah membayar tiket, saat pertama kali masuk, perjalanan ini akan dimulai dari menyelusuri Lorong Tsunami, di mana atmosfer gelap dan suara gemuruh air mengiringi langkah kita, menggambarkan betapa dahsyatnya tsunami yang menghantam Aceh

Suasana di lorong ini terasa dramatis, seakan-akan kita berada di tengah-tengah bencana. 

Suara gemuruh air yang menggema di sepanjang lorong memberikan gambaran yang sangat jelas tentang kekuatan alam yang tak terelakkan, menghadirkan sensasi ketegangan yang mendalam.

3 dari 4 halaman

Setelah melewati lorong tersebut, kita akan tiba di Ruangan Renungan Hall, sebuah tempat yang menawarkan suasana lebih hening dan khusyuk. 

Di sini, para pengunjung dapat meluangkan waktu untuk merenung dan mengenang mereka yang menjadi korban dalam bencana tersebut.

Baca juga: Uniknya Air Terjun Jambur Lateng di Deleng Pokhkisen, Aceh Tenggara, Aceh, Ada 7 Tingkat

Di ruangan ini, kita akan disuguhkan dengan ilustrasi besar yang menggambarkan peristiwa tsunami, menciptakan suasana refleksi yang mendalam bagi pengunjung. 

Kesunyian yang tercipta di ruangan ini memberi ruang bagi setiap orang untuk menghormati dan mengenang mereka yang telah tiada.

Selanjutnya pengunjung diajak ke ruang Sumur Doa, sebuah tempat yang sunyi namun penuh haru. 

Di sini, dinding-dindingnya dipenuhi dengan nama-nama korban tsunami. 

Suasana yang redup dan sempit membuat kita merenungkan betapa banyaknya nyawa yang hilang. 

Namun, ada sedikit cahaya yang masuk dari langit-langit, seolah memberikan harapan di tengah kesedihan. 

Ini menjadi awal perjalanan emosional bagi siapa pun yang mengunjungi museum.

Penampakan salah satu sisi lorong tsunami di Museum Tsunami Aceh.
Penampakan salah satu sisi lorong tsunami di Museum Tsunami Aceh. (SerambiNews/Gina Zahrina)

Kemudian, pengunjung diajak masuk ke Ruangan Kebingungan, yang merepresentasikan kekacauan dan ketidakpastian yang dirasakan oleh masyarakat saat tsunami terjadi. 

4 dari 4 halaman

Lorong-lorong sempit dengan pencahayaan yang temaram benar-benar membuat kita merasakan bagaimana paniknya situasi saat itu. 
Ini adalah salah satu bagian museum yang paling menyentuh hati.

Baca juga: Harga Tiket Rafting di Jambo Adventure Camp Kecamatan Mane, Kabupaten Pidie, Aceh

Perjalanan berlanjut ke Jembatan Harapan, tempat yang penuh warna dan semangat. 

Di sini, bendera-bendera dari berbagai negara berkibar, melambangkan solidaritas global yang mendukung Aceh setelah tsunami. 

Bendera-bendera ini bukan sekadar simbol, tetapi juga bukti nyata bahwa di saat-saat sulit, dunia bisa bersatu untuk saling membantu.

Selanjutnya, kita akan sampai di Ruangan exhibition Gajah, yang menampilkan peran besar gajah-gajah Aceh dalam proses pemulihan pasca-bencana. 

Gajah-gajah ini membantu membersihkan puing-puing dan mengevakuasi korban.

Melalui berbagai ilustrasi dan pameran, kita dapat melihat betapa pentingnya peran hewan-hewan ini dalam upaya rehabilitasi Aceh.

Kemudian, kita akan mengunjungi area  Exhibition Picture, yang menampilkan foto-foto kehidupan masyarakat Aceh sebelum, saat, dan setelah tsunami terjadi. 

Setiap foto membawa kisah tentang perjuangan, ketangguhan, serta kebangkitan masyarakat Aceh, memberikan kita pandangan yang lebih mendalam tentang bagaimana mereka mampu bangkit dari reruntuhan dan membangun kembali kehidupan mereka.

Bagian terakhir dari tur ini adalah Pameran Tetap, yang menampilkan artefak-artefak serta visual terkait Gelombang Tsunami dan sisa-sisa pasca bencana. 

Di sini, kita akan melihat berbagai barang yang selamat dari bencana, seperti sepeda motor, jam, miniatur masjid, dan kapal apung. 

Semua benda ini menjadi saksi bisu dari kehancuran yang disebabkan oleh tsunami, namun juga menunjukkan semangat pantang menyerah masyarakat Aceh dalam membangun kembali kehidupan mereka.

Di akhir kunjungan, banyak pengunjung yang merasakan kesan mendalam. 

Seperti Syahrol dari Aceh Singkil, yang datang bersama keluarganya setelah mendengar cerita tentang museum ini dari teman-temannya.

"Saya dengar dari kawan-kawan bahwa museum ini penuh dengan sejarah, jadi saya ingin membawa anak-anak dan keluarga kemari," ujarnya.

Rata-rata pengunjung yang datang ke museum ini bersamaa keluarganya untuk memperlihatkan kepada anak-anak mereka tentang bagaimana Tsunami Aceh 2004 dulu sebagai bahan edukasi. 

Fajriadi yang juga pengunjung dari Lhoksukon, Aceh utara juga menambahkan, dengan adanya museum ini bisa menjadikan pembelajaran untuk kita semua.

Sumur Doa di Museum Tsunami Aceh.
Sumur Doa di Museum Tsunami Aceh. (SerambiNews/Gina Zahrina)

"Berada di sini membuat saya mengenang kembali bagaimana saudara-saudara kita mengalami bencana tsunami. Saya juga berharap museum ini bisa menjadi pelajaran berharga untuk kita semua ke depannya," pungkasnya.

Museum Tsunami Aceh tidak hanya bercerita tentang masa lalu, tetapi juga memancarkan semangat kebangkitan. 

Museum ini menjadi saksi bisu dari betapa kuatnya masyarakat Aceh dalam bangkit dari keterpurukan. 

Dengan koleksi artefak, visual, dan puing-puing yang membawa kita kembali ke masa bencana, museum ini mengajak kita merenungkan betapa kuatnya manusia dalam menghadapi dan bangkit dari tragedi.

Setiap sudut museum ini mengisahkan tentang kekuatan, solidaritas, dan kemanusiaan. 

Bagi mereka yang ingin memahami lebih dalam bagaimana alam bisa begitu dahsyat, namun manusia bisa bertahan dan kembali bangkit, Museum Tsunami Aceh adalah tempat yang tepat. 

Museum ini tidak hanya menjadi tempat untuk mengenang mereka yang telah gugur, tetapi juga sebagai tempat pembelajaran penting tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana.

Pada akhirnya, Museum Tsunami Aceh berdiri sebagai simbol penghormatan dan peringatan.

Setiap ruangannya mengingatkan kita akan kekuatan alam dan pentingnya kebersamaan, serta mengajarkan kita untuk selalu siap menghadapi tantangan masa depan.

Tonton juga:

Rekomendasi tempat sewa motor di Banda Aceh

Traveler, jika kamu masih ingin liburan di Banda Aceh tapi tidak membawa kendaraan bisa rental di tempat sewa motor.

Ada beberapa rekomendasi tempat sewa motor di Banda Aceh yang bisa kamu rental harian hingga mingguan.

Deretan tempat sewa motor di Banda Aceh ini memudahkanmu menjelajah tempat wisata hingga pusat oleh-oleh selama liburan.

Berikut rekomendasinya:

1. Fama Renmot

Ketika kamu sedang membutuhkan layanan trasnportasi kendaraan roda dua, Fama Renmot merupakan solusi yang tepat untuk kamu gunakan.

Fama Renmot beroperasi selama 24 jam, siap melayani kapanpun bagi siapa saja yang membutuhkan motor.

Lokasi Fama Renmot berada di Jalan Tgk. Chik Dipineung Raya, Pineung, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh.

Fama Renmot juga tawarkan tarif sewa dengan harga yang cukup terjangkau.

Dengan harga terjangkau membuat pengeluaran jauh lebih irit.

Tarif mulai Rp 50.000 dibandrol Fama Renmot untuk penyewaan per 24 jam.

Ada pelayanan yang dapat mempermudah konsumennya tanpa perlu datang ke kantor seperti, layanan antar jemput.

Terkait harga, syarat dan informasi lebih detailnya, silakan menghubungi langsung ke nomor 081260757848.

2. Rental Motor Banda Aceh

Ilustrasi parkir motor. Beberapa waktu lalu viral aksi juru parkir yang menata motor berdasarkan merek dan jenis kendaraan.
Ilustrasi unit kendaraan dengan kondisi terbaik, kamu dapat memesan ke tempat sewa motor di Banda Aceh. (Darren Chin-Yue / Pixabay)

Tepercaya dengan rating yang tinggi, Rental Motor Banda Aceh menjadi pilihan yang terbaik.

Kamu dapat menggunakan layanan Rental Motor Banda Aceh untuk keperluan harian hingga bulanan.

Ada banyak unit kendaraan yang dimiliki Rental Motor Banda Aceh.

Seluruh kendaraan Rental Motor Banda Aceh tentunya dalam kondisi layak pakai.

Lokasi Rental Motor Banda Aceh berada di Jalan Dharma, Laksana, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh.

Terkait informasi lebih lengkapynya, silakan hubungi nomor 082272801149.

3. Aceh Ground Transport

Rekomendasi tempat sewa motor di Banda Aceh selanjutnya ada, Aceh Ground Transport.

Aceh Ground Transport beroperasi mulai pukul 08.00 WIB - 23.00 WIB.

Untuk syarat, harga maupun ketentual lebih lengkapnya, silakan hubungi nomor 082369291220.

Atau, bisa datang ke lokasi kantornya langsung yang beralamatkan di Lampeuneurut Ujong Blang, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Tarif sewa motor Aceh Ground Transport dibandrol mulai Rp 65.000.

4. Jasaroda

Jam operasional Jasaroda, buka mulai pukul 08.00 WIB - 21.30 WIB.

Layani costumernya dengan beragam fasilitas, Jasaroda tempat sewa motor menjadi favorit bagi banyak orang.

Jasaroda berlokasi di Jalan Krueng Doe II No.10A, Lambhuk, Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh.

Unit kendaraan yang dimiliki Jasaroda pastinya bersih, terawat, prima dan layak digunakan.

Informasi terkait pemesanan, silakan hubungi ke nomor 082369291220.

Ilustrasi tempat sewa motor di Jambi dapat digunakan traveler untuk liburan yang mengasyikan.
Ilustrasi tempat sewa motor di Banda Aceh dapat digunakan untuk berboncengan . (Unsplash/Tron Le)

5. Rental Motor Qana’ah

Layanan sewa kendaraan roda dua Rental Motor Qana’ah tawarkan harga yang cukup terjangkau bisa kamu coba.

Tarif sewa yang diberikan Rental Motor Qana’ah mulai Rp 75.000 per harinya.

Untuk armada yang disewakan ada unit motor Beat dan Vario.

Syarat dan ketentuan lebih detailnya, silakan hubungi langsung ke nomor 081284500644.

Atau, bisa datang ke lokasi kantor Rental Motor Qana’ah yang berada di Jl. Geulumpang, Meunasah Papeun, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh.

6. Rental Motor Om Haji

Rental Motor Om Haji siap memfasilitasi dan melayani konsumennya yang membutuhkan kendaraan pribadi selama 24 jam.

Lokasi Rental Motor Om Haji beralamatkan di  Lambhuk, Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh.

Ada beragam pilihan unit dengan type yang bervariasi.

Kamu dapat memilih model sesuai selera maupun kebutuhan.

Untuk infromasi pemesanannya, dapat menghubungi langsung ke nomor 085360293574.

7. Fama Motor Rent

Menggunakan kendaraan bermotor untuk beraktivitas akan lebih mudah.

Terlebih lagi memnggunakan jasa Fama Motor Rent.

Tempat sewa Fama Motor Rent menawarkan beragam unit armada dengan kualitas terbaik.

Lokasi Fama Motor Rent beralamatkan di Jalan Tgk. Chik Dipineung Raya, Pineung, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh.

Terkait informasi lebih detailnya lagi, silakan hubungi  nomor 081260757848.

Mohon tetap berhati hati atas tindakan penipuan yang mengatas namakan sewa motor.

(SerambiNews/Gina Zahrina) (TribunTravel/nurulintaniar/kurniahuda)

Kumpulan artikel tempat wisata

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Museum Tsunami Aceh, Monumen Simbolis Pengingat Bencana yang Jadi Tujuan Wisata Edukasi Masyarakat

Selanjutnya
Tags:
AcehBanda AcehBaiturrahmanMuseum Tsunamitempat wisataharga tiket masukMataLokalTravel Khanduri Blang Rusli Bintang Suku Mante
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved