Breaking News:

Mata Lokal Travel

Menilik Benda Cagar Budaya dan Peninggalan Sejarah di Museum Glagah Wangi, Demak, Jateng

Museum Glagah Wangi menyimpan benda cagar budaya dan peninggalan sejarah dari kerajaan terdahulu yang diketahui bernama Kasultanan Bintoro Demak.

|
Penulis: Sinta Agustina
Editor: Sinta Agustina
pariwisata.demakkab.go.id
Museum Glagah Wangi menyimpan benda cagar budaya dan peninggalan sejarah dari kerajaan terdahulu yang diketahui bernama Kasultanan Bintoro Demak. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Kabupaten Demak memiliki museum benda cagar budaya dan peninggalan sejarah yang patut dikunjungi.

Namanya Museum Glagah Wangi.

Seorang pengunjung melihat-lihat replika Masjid Agung Demak di Museum Glagah Wangi, Kabupaten Demak, Jumat (11/2/2022). (TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV)
Seorang pengunjung melihat-lihat replika Masjid Agung Demak di Museum Glagah Wangi, Kabupaten Demak, Jumat (11/2/2022). Museum Glagah Wangi menyimpan benda cagar budaya dan peninggalan sejarah dari kerajaan terdahulu yang diketahui bernama Kasultanan Bintoro Demak. (TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV) 

Museum Glagah Wangi berada di Jalan Sultan Fatah No 53, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Di museum itu terdapat benda-benda kuno yang sering ditemukan oleh warga di wilayah Kota Wali.

Baca juga: Makam Sunan Kalijaga dan 3 Tempat Wisata Religi di Demak untuk Dikunjungi saat Ramadhan

Sebagian dari benda-benda itu diyakini memberikan informasi tentang sejarah Kabupaten Demak atau kerajaan terdahulu yang diketahui bernama Kasultanan Bintoro Demak.

“Di sini terdapat benda-benda yang merepresentasikan agama Islam, Hindu dan Buddha, dan juga kebudayaan Tiongkok,” ujar Muh Sudadi, seorang penjaga Museum Glagah Wangi ketika ditemui, Jumat (11/2/2022).

LIHAT JUGA:

Satu di antara benda yang diyakini peninggalan Kerajaan Demak yaitu serpihan piring yang konon katanya dipecahkan oleh Arya Panangsang, Raja Demak atau Sultan Demak V.

Diceritakan dalam sejarah bahwa saat itu Arya Penangsang, yang berkuasa pada pertengahan abad ke-16, tengah berkonflik dengan Jaka Tingkir.

Baca juga: Menilik Koleksi Bersejarah Museum Glagah Wangi di Kauman, Bintoro, Demak, Jawa Tengah

Selain pecahan piring, terdapat juga wayang kulit yang diciptakan Sunan Kalijaga.

2 dari 4 halaman

Foto-foto atau lukisan para pemimpin Demak terdahulu juga terpampang di sana.

Tampak juga maket Masjid Agung Demak lengkap dengan menaranya.

Museum Glagah Wangi.
Museum Glagah Wangi. Museum Glagah Wangi menyimpan benda cagar budaya dan peninggalan sejarah dari kerajaan terdahulu yang diketahui bernama Kasultanan Bintoro Demak. (pariwisata.demakkab.go.id)

Sementara itu, peninggalan sebelum masa Kerajaan Demak atau masa Hindu-Buddha juga disimpan di sana.

Di antaranya Arca Dewa Siwa, replika lambang Surya Majapahit, boneka Ganesha, bata kuno yang diperkirakan dibangun di permukiman zaman dahulu.

Mengenai bebatuan, di museum juga terdapat saringan air yang terbuat dari batu.

“Fungsinya untuk menjernihkan air yang keruh pakai saringan tersebut,” jelasnya.

Terdapat dua tumpukan batu pada saringan air tersebut.

Satu batu berada di atas sebagai penyaring air keruh.

Baca juga: Mudik Lebaran 2023, Ketahui Tarif Tol Semarang-Demak Seksi II Ruas Sayung-Demak Golongan I-IV

Kemudian batu satunya berada di bawah sebagai penampung air yang sudah disaring dan siap untuk diminum.

Benda-benda bernuansa Tiongkok kuno juga terpampang di museum itu, misalnya guci, piring bergambar naga, dan koin-koin dipercaya sejak zaman Dinasti Han.

3 dari 4 halaman

Salah seorang pengunjung, Ravi C (29), mengatakan bahwa ia senang sesuai melihat-lihat benda-benda bersejarah di sana.

“Saya baru kali pertama datang ke sini. Saya tertarik dengan sejarah pada kebudayaan Jawa kuno karena banyak seni nya dan sangat banyak hal-hal yang dicari maknanya dan berguna pada masa kini untuk kemajuan zaman,” ujarnya.

Ilustrasi solo traveling.
Ilustrasi solo traveling. Museum Glagah Wangi menyimpan benda cagar budaya dan peninggalan sejarah dari kerajaan terdahulu yang diketahui bernama Kasultanan Bintoro Demak. (Cristina Gottardi/Unsplash)

Museum Glagah wangi adalah bagian dari UPTD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak.

Bangunan itu juga dijadikan Cagar Budaya, karena termasuk bangunan kuno dengan lantai gladag yang terbuat

dari kayu jati tebal serta atap bangunan yang terbuat dari sirap.

Museum Glagah Wangi buka pada hari dan jam kerja, biasanya mulai pagi sudah dibuka dan mulai tutup pada sekitar pukul 15.00 WIB. 

Baca juga: Watu Lempit di Mranggen, Demak, Jawa Tengah Jadi Spot Favorit Bermain Air, Cek Harga Tiket Masuknya

Rekomendasi Hotel Murah di Demak

Sebelum liburan ke Demak, jangan lupa untuk memesan hotel murah buat menginap.

Ada sejumlah pilihan hotel murah di Demak yang dapat dijadikan pilihan menginap saat liburan.

1. SPOT ON 92188 Ndalem Eyang Guesthouse Syariah

4 dari 4 halaman

SPOT ON 92188 Ndalem Eyang Guesthouse Syariah menawarkan lounge bersama dan layanan kamar. 

Unit di hotel dilengkapi area tempat duduk dan TV.

SPOT ON 92188 Ndalem Eyang Guesthouse Syariah juga menyediakan WiFi gratis.

SPOT ON 92188 Ndalem Eyang Guesthouse Syariah berlokasi di Wedung, Demak, Jawa Tengah.

Tarif menginap mulai Rp 39.600 per malam.

2. SPOT ON 90744 Alika Homestay

SPOT ON 90744 Alika Homestay menyediakan kamar dengan WiFi gratis.

Kamarnya dilengkapi dengan double bed.

Tarif menginap di SPOT ON 90744 Alika Homestay mulai Rp 61.217 per malam.

SPOT ON 90744 Alika Homestay berlokasi di Jalan Pemuda, Demak, Jawa Tengah.

(Tribun-Pantura.com/Reza Gustav Pradana)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Pantura.com dengan judul Museum Glagah Wangi Demak, Simpan Benda Kuno Warisan Kerajaan Era Hindu-Buddha, Islam, dan Tiongkok.

Selanjutnya
Tags:
Jawa TengahDemakMataLokalTravel
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved