Breaking News:

Mencicipi Sompil Bu Sri Koco di Klaten, Kuliner Khas Jateng yang Kini Mulai Langka

Salah satu penjaja sompil di Klaten adalah Sri Sukoco (76) dengan dengan istri, Sri Hartini (65).

|
Penulis: Sinta Agustina
Editor: Sinta Agustina
TRIBUNSOLO.COM/Zharfan Muhana
Sompil Bu Sri Koco, makanan langka jarang ditemui di Desa Gondangan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Jika liburan ke Klaten, jangan lupa untuk mencicipi sompil.

Nama sompil memang tidak cukup populer.

Sompil Bu Sri Koco, makanan langka jarang ditemui di Desa Gondangan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Sompil Bu Sri Koco, makanan langka jarang ditemui di Desa Gondangan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. (TribunSolo.com/Zharfan Muhana)

Namun demikian, sompil memiliki cita rasa yang lezat.

Salah satu penjaja sompil di Klaten adalah Sri Sukoco (76) dengan dengan istri, Sri Hartini (65).

Baca juga: Suguhkan Kolam Renang Alami, Umbul Manten di Tulung, Klaten, Jawa Tengah Jadi Favorit Wisatawan

Ia menjajakan sompil di Desa Gondangan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Kepada TribunSolo.com, Sukoco mengatakan usaha ini telah dijalani selama belasan tahun.

LIHAT JUGA:

"Usaha jualan ini sejak 2008, sesudah gempa Jogja," ujar Sukoco saat ditemui Rabu (16/10/2024).

Awalnya, ia bekerja sebagai buruh proyek bangunan dan istri berjualan nasi gudang nasi gurih pagi hari.

Sompil sendiri merupakan makanan tradisional, yakni seperti ketupat atau lontong yang dibungkus daun bambu.

Baca juga: 5 Tempat Wisata Hits di Klaten Jawa Tengah, Umbul Ponggok Surganya Spot Foto Unik

2 dari 4 halaman

Makanan ini biasanya disajikan setahun sekali, saat bulan syawal untuk upacara kenduri.

"Jadi niat ingsun nggih supaya dilestarikan, supaya tidak punah. Pikiran saya begitu," kata Koco

Sompil Bu Sri Koco, makanan langka jarang ditemui di Desa Gondangan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Sompil Bu Sri Koco, makanan langka jarang ditemui di Desa Gondangan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. (TRIBUNSOLO.COM/Zharfan Muhana)

Koco lalu menggagas untuk berjualan sompil setiap hari, dan mengutarakan hal ini kepada sang istri.

"Ibu berjanji mau (boleh), asal saya mencari godong pring (daun bambu). Karena yang susah itu mencari godong pring," jelasnya.

Usaha ini kini terus berlanjut, hingga sekarang.

Satu porsi sompil dijual seharga Rp 10 ribu, dengan isian sompil, telur opor, ayam suwir, dan sambel goreng kacang tolo.

Baca juga: Harga Tiket Masuk Wisata Dales Indah Klaten, Jawa Tengah, Termasuk Tarif Kemping di Sana

Proses Membuat Sompil

Sompil sendiri dibuat dari bahan beras, seperti halnya ketupat maupun lontong.

"Sompil itu yang dibuat bahannya sama seperti lontong dan ketupat, yang membedakan bungkusnya. Bungkusnya dari daun bambu apus," ujar suaki pemilik usaha Sompil Bu Sri Koco, Sukoco (76).

Proses membuat sompil, dimulai dari mencari daun bambu sebagai bungkus. 

3 dari 4 halaman

"Kalau cari yang dekat di tengah dusun sekitar 500 meter, paling jauh 1 kilometer," jelasnya.

Tak ada ukuran khusus untulk lebar daun yang dipakai, hanya untuk ukuran panjang dicari yang 7 cm.

Sompil Bu Sri Koco, makanan langka jarang ditemui di Desa Gondangan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Sompil Bu Sri Koco, makanan langka jarang ditemui di Desa Gondangan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. (TRIBUNSOLO.COM/Zharfan Muhana)

Selanjutnya, daun bambu dilakukan pembersihan dengan cara direndam menggunakan air.

Dalam sehari, Koco memasak empat kilogram beras untuk dijadikan sekitar 300 biji sompil.

Lalu untuk proses membungkus, setidaknya memerlukan waktu yang lama.

"Bungkus paling tidak 1,5 jam sampai 2 jam paling cepat. Lalu direbus, waktunya minimal 2 jam," kata Koco.

Proses merebus dilakukan hingga air rebusan berkurang asat.

Baca juga: Harga Tiket Masuk The Honduras, Tempat Wisata Air di Ponggok, Polanharjo, Klaten, Jateng

Setelahnya, sompil ditiriskan dan siap untuk disajikan.

Bila penasaran, wisatawan bisa berkunjung ke Desa Gondangan untuk mencicipi sompil.

Letaknya dapat ditempuh 1 jam 20 menit dari Kota Solo, bila mengendarai kendaraan baik motor atau mobil.

4 dari 4 halaman

Bisa pula naik kereta lokal atau commuter line dan turun di Stasiun Srowot. 

Sompil Bu Sri Koco buka pada pukul 11.00 WIB hingga habis atau pukul 15.00 WIB.

Rekomendasi Hotel Murah di Klaten

Wisatawan yang liburan ke Klaten naik kereta api, bisa mencari hotel murah di sekitar stasiun.

Ada beberapa pilihan hotel murah di Klaten dekat stasiun yang bisa digunakan untuk menginap selama liburan.

Ilustrasi hotel murah.
Ilustrasi hotel murah. (Unsplash/@felipepelaquim)

1. Super OYO Capital O 93204 Hotel Mulia Dua Syariah

Super OYO Capital O 93204 Hotel Mulia Dua Syariah menawarkan fasilitas lengkap, termasuk WiFi gratis, kamar ber-AC, single/double bed, coffee marker, dan lain sebagainya.

Untuk menginap di Super OYO Capital O 93204 Hotel Mulia Dua Syariah, tarifnya mulai dari Rp 126.117 per malam.

Tersedia kamar suite keluarga maupun pribadi yang bisa kamu pesan dengan fasilitas yang berbeda.

Alamat: Jalan Karanganom, Klaten, Jawa Tengah

Baca juga: Lokasi dan Rute Menuju Wisata Deles Indah di Sidorejo, Kemalang, Klaten, Jateng

2. RedDoorz @ Umbul Ponggok Waterpark Klaten

Ada penawaran promo tarif inap jika menginap di RedDoorz @ Umbul Ponggok Waterpark Klaten.

Dari harga Rp 174.720, kamu bisa bayar Rp 139.776 per malam di kamar standard double.

Tarif inap tersebut cukup terjangkau buat kamu yang mau bermalam dengan bujet terbatas.

Fasilitasnya cukup komplet, ada AC, WiFi gratis, LED TV, kamar mandi pribadi dengan shower, perlengkapan mandi, dan lain sebagainya.

Alamat: Jalan Jeblogan, Ponggok, Kec. Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah

(TribunSolo.com/Zharfan Muhana)(TribunTravel.com/Sinta/Nurul)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Solo
Tags:
Jawa TengahKlatenJogonalanSompil Bu Sri Koco
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved