Breaking News:

Bahaya! Unggah Foto Boarding Pass di Media Sosial Bisa Mengundang Kejahatan

Tampak seperti hal sepele namun bisa membahayakan. Yuk hindari mengunggah foto boarding di media sosial.

Gambar oleh Joshua Woroniecki dari Pixabay
Tampak seperti hal sepele namun membahayakan, menggunggah foto boarding pass bisa mengundang kejahatan. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Pernahkah kamu selfie di bandara dengan boarding pass di tangan? 

Hati-hati, hal sepele bisa jadi bumerang bagimu! 

Baca juga: Jangan Sembarangan Posting Boarding Pass di Media Sosial, 5 Infomasi Ini Bisa Terbongkar

Ilustrasi tiket boarding pass. Kesalahan kecil pada boarding pass ini bisa bikin kamu gagal naik pesawat
Ilustrasi tiket boarding pass. Hindari mengunggah foto boarding pass di mesia sosial. (Flickr/mroach)

Baca juga: Tunjukin Boarding Pass Kereta Api Bisa Dapat Banyak Diskon, Ada Hotel hingga Restoran

Mungkin kamu berniat berbagi kebahagiaan liburan, tapi bisa jadi undangan bagi penjahat siber.

Banyak yang tidak sadar bahwa unggahan foto boarding pass di media sosial bisa menimbulkan risiko keamanan siber.

Bukan tanpa alasan, boarding pass berisi informasi pribadi penumpang.

Seperti nama, nomor penerbangan, dan bahkan kode pemesanan bisa diakses oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Baca juga: Alasan Pramugari Sering Minta Boarding Pass Penumpang saat Naik Pesawat, Jangan Salah Paham!

Baca juga: Video Viral Pasangan Turis Tak Bawa Boarding Pass Paksa Seluruh Penumpang Turun dari Pesawat

Saat kamu memamerkan momen seru sebelum terbang, ada yang mungkin sedang mengincar kesempatan itu.

Melansir dari laman simpleflying, salah satu masalah terbesar tak hanya terletak pada informasi pribadi pada boarding pass, melainkan pada kode batang.

Boarding pass maskapai penerbangan modern umumnya dilengkapi kode batang atau kode QR yang menyimpan banyak informasi. 

Selain identifikasi pribadi dan detail kontak, kode batang ini sering kali berisi nomor reservasi, ID frequent flyer, dan terkadang nomor paspor atau SIM penumpang.

2 dari 3 halaman

"Peretas dapat menggunakan pemindai kode batang untuk mencuri informasi dari boarding pass yang dibagikan secara daring atau tertinggal di pesawat dan bandara. Bergantung pada maskapai penerbangannya, pemindai kode batang dapat mengungkap nomor akun maskapai penerbangan penumpang, email dan nomor telepon terkait, serta kode konfirmasi penerbangan Anda — informasi yang semuanya dapat digunakan untuk membuat serangan phishing tampak lebih realistis", kata Kevin Roundy, seorang peneliti dan direktur teknis senior di Norton.

Begitu peretas mengakses informasi ini, mereka dapat memanipulasi pemesanan penerbangan, terlibat dalam pencurian identitas, dan bahkan menggunakan taktik rekayasa sosial. 

Kumpulan informasi pribadi ini menjadi sebuah harta karun bagi peretas untuk meluncurkan penipuan atau penjualan yang ditargetkan di deepweb.

Dan kemudian hal tersebut menjadi pintu masuk pencurian identitas lebih lanjut, pembelian tidak sah, dan aktivitas dunia siber jahat lainnya.

Menurut pendiri dan CEO Breachsense, perusahaan pemantauan pelanggaran data, Josh Amishav mengatakan peretas dapat menggunakan teknik rekayasa sosial dan phising untuk menggali informasi pribadi lebih lanjut.

"Nomor frequent flyer, nama, dan PNR Anda sangat penting untuk pencurian identitas, yang memungkinkan penipuan seperti membuka rekening kartu kredit atau melakukan pembelian yang tidak sah. Peretas dapat menggunakan teknik rekayasa sosial, berpura-pura menjadi perwakilan maskapai penerbangan untuk mengelabui Anda agar mengungkapkan lebih banyak data pribadi. Mereka juga dapat membuat upaya phishing yang ditargetkan menggunakan info boarding pass Anda, yang mengarah pada klik tautan berbahaya atau berbagi data sensitif", kata Josh Amishav.

Baca juga: Cerita Pria Miliki Kode SSSS di Boarding Pass, Sempat Ditolak Check-in Pihak Maskapai

Ilustrasi suasana di dalam kabin pesawat.
Ilustrasi suasana di dalam kabin pesawat terbang. (topcools tee /Unsplash)

Informasi paling sensitif yang diperoleh dari gambar boarding pass mencakup Catatan Nama Penumpang (PNR) dan nomor frequent flyer. 

Berbekal PNR, peretas dapat mengakses akun maskapai penerbangan penumpang dan bahkan mengubah atau membatalkan penerbangan tanpa harus memecahkan kata sandi. 

Selain itu, membagikan foto boarding pass juga dapat menyebabkan ancaman keamanan fisik seperti pencurian yang menargetkan rumah-rumah kosong.

Siapa sih yang mau liburan dengan tenang tanpa mengkhawatirkan barang-barangnya?

3 dari 3 halaman

Nah, untuk mencegah ancaman ini, para traveler dapat melindungi diri dengan beberapa cara.

Forbes menyatakan bahwa pilihan terbaik dan teraman adalah tidak mengunggah foto perjalanan saat masih dalam perjalanan dan tidak membagikan gambar yang berisi boarding pass.

Selain itu, memilih mobile boarding pass atau membuang pass yang sudah dicetak dengan aman juga dapat membantu mengurangi risiko eksploitasi informasi.

Meski begitu, boarding pass digital juga tidak kebal terhadap tindak peretasan.

Jika foto boarding pass harus dibagikan karena suatu alasan, orang yang membagikannya harus mengaburkan detail identitas dan menunda unggahan hingga kembali ke rumah.

Alih-alih berbagi foto boarding pass, kenapa tidak berbagi momen seru dari liburanmu? 

Yuk, jadi traveler cerdas dan hindari pamer boarding pass di media sosial.

Keamanan lebih penting daripada sekadar likes, kan?

(TribunTravel.com/VionaSebastianNolani)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
pasporboarding passnaik pesawat
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved