Breaking News:

Lembah Si Cangkring

Lembah Si Cangkring di Tempel, Sleman, Jogja Padukan Wisata Alam dan Kuliner Tradisional

Lembah Si Cangkring di Banyurejo, Tempel, Sleman, Jogja bisa menjadi pilihan untuk berwisata dengan nuansa alam sekaligus kuliner jadul.

TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Pengunjung menikmati kuliner jadoel di Lembah Si Cangkring di Dusun Jambeyan, Banyurejo, Tempel, Sleman, Jogja 

TRIBUNTRAVEL.COM - Ingin mengunjungi wisata alam sekaligus berburu kuliner tradisional?

Jajal pengalaman mengunjungi obyek wisata Lembah Si Cangkring di Jogja.

Pengunjung menikmati kuliner jadoel di Lembah Si Cangkring , Dusun Jambeyan, Banyurejo, Tempel, Sleman.
Pengunjung menikmati kuliner jadoel di Lembah Si Cangkring , Dusun Jambeyan, Banyurejo, Tempel, Sleman. (TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin)

Lembah Si Cangkring tentu saja patut masuk dalam wishlist destinasi wisata selagi liburan ke Kota Pelajar.

Sebab Lembah Si Cangkring menawarkan senasi aneka sajian tradisional di pinggir Kali Krasak.

Baca juga: Suguhkan Spot Sunset Menawan, Kunjungi Obelix Sea View di Purwosari, Gunungkidul, Jogja yang Hits

Lokasinya berada di Dusun Jambeyan, Kalurahan Banyurejo, Kecamatan Tempel, Sleman, Jogja.

Destinasi ini terbilang memiliki daya tarik yang berebda dari tempat wisata lain.

Tak heran bila setiap momen liburan tiba terutama akhir pekan, Lembah Si Cangkring selalu ramai dikunjungi wisatawan.

Tak hanya masyarakat Jogja, pengunjung Lembah Si Cangkring juga datang dari berbagai daerah.

Padahal dulunya, tempat ini adalah lahan sawah - pekarangan milik Kalurahan Banyurejo, yang banyak ditumbuhi tanaman liar.

Baca juga: Serunya Susur Sungai Sewu Watu di Imogiri, Bantul, Jogja, Cocok Bagi Pencinta Adrenalin

"Dulunya ini sawah pekarangan, tanah kas desa, banyak tumbuhan liar. Lahan yang tidak diperhatikan. Kemudian setelah diberi izin mengelola, kami bersihkan," kata Bendahara sekaligus Inisiator Lembah si Cangkring, Adriyantopo.

2 dari 4 halaman

Perjuangan hingga akhirnya bisa ramai dan dikunjungi banyak orang tidaklah mudah.

Andriyantopo bercerita, awal mula lahan dibersihkan tahun 2018. Setelah itu, Desember akhir 2020, Ia mengajak warga untuk berjualan. Namun peminatnya sedikit. Karena saat itu, lokasinya masih sepi dan warga lebih tertarik berjualan online.

a
Pengunjung menikmati kuliner jadoel di Lembah Si Cangkring , Dusun Jambeyan, Banyurejo, Tempel, Sleman. (TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin)

Tanggal 1 Januari 2021 resmi dibuka. Ia sendiri menjadi inisiator yang mengawali membuka lapak dengan berjualan menu makanan tradisional.

Di antaranya, Bubur Krecek, Nasi Bebek dan Nasi Megono.

Ternyata, dagangannya itu banyak diminati pengunjung.

Terutama pesepeda yang melintas di Jalur Banyurejo - Bligo.

Baca juga: Cobain Sensasi Ekstrem Melewati Tanjakan Sambalado di Gunung Kencana, Megamendung, Bogor, Jawa Barat

Perlahan tempat itu mulai ramai.

Banyak warga yang akhirnya tertarik berjualan. Kini, sudah ada 15 pedagang. Konsepnya adalah pasar jadoel yang menjual aneka makanan tradisional.

"Kita akan tetap menjaga ketradasionalannya. Kedepan, mungkin akan menambahkan dengan menggali menu yang belum ada. Seperti Brongkos, maupun Serabi. Kami juga ingin ada spot atraksi memasak kuliner tradisional," kata dia.

Ilustrasi sajian brongkos.
Ilustrasi sajian brongkos. (SajianSedap.grid.id)

Tiap akhir pekan, lembah si Cangkring ramai dikunjungi banyak orang. Di hari Sabtu, Andiyantopo yang berjualan bubur Krecek, mengaku mampu menghabiskan 1.5 sampai 2 kilogram beras.

3 dari 4 halaman

Jika hari Minggu bahkan peminatnya lebih banyak lagi bisa menghabiskan 3 kilogram beras.

Ketua Paguyuban Pasar Lembah si Cangkring, Eko Putro Susilo, mengatakan hampir mayoritas yang dijajakan di pasar ini adalah kuliner tradisional.

Konsep kuliner jadul itulah yang menjadi magnet bagi pengunjung. Apalagi harga makanan yang dijual cukup terjangkau.

Rata-rata tidak lebih dari Rp 20 ribu.

"Saya itu kepengen pengunjung yang datang ke sini, makan tidak lebih dari Rp 20 ribu. Jadi kalau kesini bawa uang Rp 20 ribu ya, kira-kira bisa buat makan, sekaligus beli minuman," tutur dia, lalu tertawa.

Baca juga: Terbaru, Harga Tiket Masuk Victory Waterpark Soreang untuk September 2024 Lengkap dengan Promonya

Beragam kuliner jadul tersaji di pasar ini. Mulai dari Bubur kricak, Megono, Gudeg Pecel, Jadah tempe, Cucur, Lopis, Gatot, Tiwul, Wajik hingga Nasi Wiwit dengan lauk suwiran ayam.

Di bagian minuman tersedia wedang Bajigur, Dawet, Bandrek, Es jadeol, kopi tubruk, sekoteng, wedang uwuh dan Jahe gula jawa sereh.

Konsep pasar ini sebenarnya cukup sederhana. Stand pedagang berjejer dan pengunjung bisa menikmati kuliner di tepi sungai yang telah ditata. Suasananya menyenangkan.

Selain makanan tradisional dan harga yang terjangkau, Lembah si Cangkring juga menjajakan aneka mainan tradisional. Mulai dari gangsingan dan otok-otok. Kadang juga tersedia suling.

Eko mengatakan, penambahan mainan ini, agar pengunjung yang datang dengan membawa buah hatinya bisa sekaligus mengenalkan permainan tradisional kepada si anak.

4 dari 4 halaman

"Jadi bisa nostalgia. Ibu bisa mengenalkan ke anaknya. Ini loh dulu Ibu mainannya seperti ini. Semacam transformasi informasi. Mengenalkan anak-anak pada permainan tradisional zaman dulu," ujar dia.

Lembah si Cangkring tidak buka setiap hari. Hanya Sabtu - Minggu dan hari libur nasional. Pasar dibuka sejak pagi pukul 07.00 WIB hingga makanan habis atau biasanya pukul 12.00 WIB. Tidak ada retribusi. Pengunjung yang datang cukup membayar parkir seikhlasnya.

Rekomendasi Tempat Sewa Motor di Jogja

Jika ingin berkeliling Jogja dengan lebih praktis, ada sederet rekomendasi tempat sewa motor yang bisa dipilih.

Mana saja? Yuk simak rekomendasi yang telah TribunTravel rangkum berikut ini.

1. Ay Rental Motor

Mencari tempat sewa motor di Jogja dengan fasilitas lengkap?

Go Transport mungkin bisa menjadi pilihan yang tepat.

Terlebih tarifnya cukup terjangkau, yakni mulai Rp 40.000 per hari.

Harga tersebut sudah termasuk sejumlah fasilitas seperti 2 helm, jas hujan dan layanan gratis antar jemput.

Untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut, silahkan hubungi 089528232720.

Lokasi: Jalan Gambir Anom No 11 D, Pandeyan, Umbulharjo, Kota Jogja, Jogja.

2. Pamitran Rental Motor

Pamitran Rental Motor memiliki beragam unit motor terbaru dengan fasilitas yang lengkap.

Mulai dari 2 helm, 2 jas hujan hingga layanan antar jemput gratis untuk radius 5 kilometer dari lokasi Pamitran.

Seperti halnya Stasiun Tugu, Stasiun Lempuyangan, Tugu Jogja, Malioboro dan sekitarnya.

Tarif sewa Pamitran Rental Motor masih sangat terjangkau, yakni mulai Rp 60.000 per hari.

Untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut, silahkan hubungi 085878686610.

Lokasi: Jalan Perkutut Gang Rumah Pengadilan Nomor 1, Demangan, Gondokusuman, Kota Jogja, Jogja.

Baca juga: Serunya Wisata Petik Melon di Green House Bodean, Desa Klepu, Pringapus, Semarang, Jateng

3. Dwipa Transport

Berikutnya, ada Dwipa Transport yang bisa menjadi pilihan untuk menyewa motor di Jogja.

Dengan tarif mulai Rp 50.000 per hari, Dwipa Transport menawarkan fasilitas lengkap guna kenyamanan pelanggan.

Di antaranya layanan 24 jam, 2 helm SNI, jas hujan serta layanan antar jemput gratis dalam kota.

Menyewa motor di Dwipa Transport tentu akan mempermudah mobilitasmu selagi liburan ke Jogja.

Untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut, silahkan hubungi 085249958880.

Lokasi: Jalan Johar, Area Sawah, Banyuraden, Gamping, Kabupaten Sleman, Jogja.

(Tribunjogja.com/Rif)(TribunTravel.com/mym)

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul WISATA JOGJA : Sensasi Menikmati Kuliner Tradisional di Pinggir Kali Krasak

 

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jogja
Tags:
JogjaSlemanTempelLembah Si CangkringMataLokalTravel
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved