TRIBUNTRAVEL.COM - Kue Bakul Merbau merupakan kue bakul yang legendaris di Kota Medan.
Sejak 1970-an, Kue Bakul Merbau selalu menemani masyarakat Tionghoa di Kota Medan dalam merayakan Imlek.

Kue Bakul Merbau merupakan sebuah brand nama sebuah pabrik kecil atau nama usaha rumahaan tempat pembuatan kue bakul, yang terletak di kawasan Jalan Merbau Nomor 11/7, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara.
Penerus usaha Kue Bakul Merbau, Haidin Wijaya, mengatakan bahwa usaha ini telah turun menurun.
Baca juga: Daftar Harga Bolu Stim Menara, Oleh-oleh Khas Medan yang Jadi Favorit Wisatawan
Haidin merupakan generasi ketiga sebagai penerus usaha Kue Bakul Merbau.
Haidin menjelaskan usaha kue bakul ini dirintis oleh kakek dan eneknya, kemudian diteruskan oleh ibu Haidin dan kini dilanjutkan olehnya.
Haidin pun menceritakan terkait brand nama usaha yang dibuat menjadi Kue Bakul Merbau.
LIHAT JUGA:
Menurut dia, hal ini tak lepas dari nama jalan tempat usahanya, yakni di Jalan Merbau.
Karena itulah, keluarganya menyematkan brand Kue Bakul Merbau agar mudah dikenali masyarakat.
Menurut Haidin, produksi kue bakul hanyalah menjelang hari Imlek.
Sebab, kue bakul merupakan kue atau penganan tradisional orang Tionghoa beragama Buddha.
Meskipun begitu, Haidin sang pemilik usaha Kue Bakul Merbau bersuku Tionghoa ini bukanlah pengamut agam Buddha, melainkan beragama Islam.
Promo hotel murah di Medan, klik di sini
Biasanya produksi kue bakul menjelang 10 hari Imlek, diproduksi setiap harinya mencapai 150 kilogram. Jadi, selama 10 hari hanya bisa mencapai 1.500 kg.
Namun, pada era tahun 80-an saat leluhurnya menjalankan usaha tersebut, menjelang imlek selama sepuluh hari bisa memproduksi sebesar 60 ton.
Kemudian, Haidin menjelaskan di tempat produksi kue bakulnya, terdiri dari lebih kurang 10 orang pekerja.
Dari 10 orang tersebut dibagi tugasnya masing-masing, seperti tugas membuat wadah kue bakul dari daun pisang, tugas mengadon dan memasak kue bakul, lalu tugas untuk mempacking kue bakul tersebut.
Baca juga: 4 Hotel Murah di Medan Tarif di Bawah Rp 100 Ribu, Tersedia WiFi Gratis dan AC
Proses Membuat Kue Bakul
Cara membuat kue bakul atau disebut keranjang itu cukup sederhana, yaitu campuran tepung beras ketan dan gula putih.
Biasanya kue itu akan masak sempurna setelah 16 jam.

Setelah menjadi, Kue Bakul itu bisa disimpan lebih lama bila disimpan di freezer, daya tahannya bisa sampai setahun.
Namun bila simpan di luar juga bisa bertahan setahun, akan tetapi jangan sampai disimpan dalam kondisi tertutup.
Apabila disimpan dalam kondisi tertutup maka akan berjamur.
Ia juga menambahkan bahwa bahan Kue Bakul ini tanpa pengawet, dan bila disimpan di luar bakal bertambah keras.
Cari tiket pesawat Medan-Padang, klik di sini
Sebelum membuat adonan, terlebih dahulu membuat wadahnya yang dilayur dengan api.
Kemudian, daun tersebut diletakkan di keranjang berbahan aluminium, lalu diisi dengan adonan kue bakul.
Adonan kue bakul merupakan ketan dan gula putih yang diadon pakai mixer sampai halus, lalu dimasukkan wadah Kue Bakul yang berbentuk aluminium dengan alas daun.
Selanjutnya dimasukkan ke dandang dan dimasak selama 16 jam.
Kemudian, Haidin Sanjaya mengatakan hampir semua orang Tionghoa pasti bisa membuat Kue Bakul.
Namun, hanya keluangan waktu saja pada saat ini yang membuat orang-orang tidak membuat Kue Bakul. Melainkan, hanya tinggal membeli saja atau memesan saja.
Pesan hotel di Berastagi harga promo, klik di sini
Selanjutnya, Haidin juga menjelaskan untuk wadah masak Kue Bakul tidak lagi dengan rotan beralaskan daun pisang.
Hal ini karena, rotan sudah sangat langka ditemui serta mahal.
Maka dari itu memakai aluminium.

Pangsa Pasar Kue Bakul Merbau
Untuk pangsa pasar Kue Bakul Merbau sendiri, Haidin Sanjaya, menjelaskan hanya masyarakat Kota Medan.
Namun banyak juga dipesan dari luar daerah seperti Pekanbaru dan luar negeri.
“Ya kalau pangsa pasarnya untuk sekitar Kota Medan saja, Namun banyak juga yang pesan dari luar dareah seperti Pekanbaru. Bahkan, pesanan luar negeri juga ada. Itu kebanyakan dari negeri jiran yaitu Malaysia,” tuturnya.
Cari tiket pesawat Medan-Jakarta, klik di sini
Haidin juga menambahkan di tahun baru Imlek 2020 ini, Kue Bakul Merbau baru terjual 2.000 kotak untuk sekitar Medan dan Pekanbaru.
Menurut Haidin, pihaknya tidak ada target penjualan Kue Bakul dalam perayaan Imlek tahun ini, karena semua hanya tergantung pada pemesanan.
“Ya tak bisa kami targetkan, karena sesuai pesanan saja, maka buat Kue Bakul sesuai pesanan saja. Namun, kalau sampai saat ini baru terjual sampai 2.000 Kotak untuk Medan dan Pekanbaru,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa Kue Bakul Merbau ada berbagai ukuran, dari ukuran 1/4 , 1/5 kg, 1 kg, bahkan sampai 2 kg.
Untuk harganya juga bervarian, dari harga Rp 45 ribuan sampai Rp 300 ribuan untuk harga satu kotak berisi satu lusin.
(cr22/Tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul TRIBUN-MEDAN-WIKI: Kue Bakul Merbau nan Legendaris di Kota Medan, Sudah Ada Sejak 1970.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.