TRIBUNTRAVEL.COM - Fotografi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan dan pariwisata, yang memungkinkan para pengunjung untuk mengabadikan kenangan dan berbagi pengalaman mereka.
Bagi para fotografer yang gemar memotret, tidak ada kekecewaan yang lebih besar daripada mengetahui bahwa memotret di tempat-tempat tertentu benar-benar dilarang.
Baca juga: Momen Langka Song Hye Kyo dan Bae Suzy Nongkrong Bareng, Pamer Foto Bare Face Cantik Sekali
Baca juga: Viral Momen Duta Sheila on 7 Salat Idul Adha, Warga Antre Minta Foto Bareng
Daya tarik untuk mengambil foto sekali seumur hidup di tempat terlarang terlalu kuat bagi sebagian fotografer untuk menolaknya.
Namun, mengabaikan larangan mengambil foto di tempat-tempat ini tidak hanya tidak sopan - tetapi juga dapat membuat kamu terjerat masalah hukum yang serius.
Dilansir dari indiatimes, berikut 5 tempat wisata populer di dunia tempat kamu harus menyimpan kamera dengan aman di dalam tas.
Baca juga: Heboh 2 Guru Resign setelah Ketahuan Merayu dan Kirim Foto Tak Senonoh pada Siswa
1. Sistine Chapel, Vatican City

Baca juga: Pelayan Dipecat karena Posting Foto Pelanggan yang Kencan dengan Boneka Seks di Restoran
Sistine Chapel, yang terletak di dalam Vatican City, terkenal dengan langit-langitnya yang megah yang dilukis oleh Michelangelo, sebuah mahakarya seni Renaisans.
Meskipun ada godaan untuk mengabadikan lukisan dinding yang mengagumkan itu, memotret dilarang keras di dalam kapel.
Larangan ini diberlakukan untuk melindungi karya seni yang rapuh itu dari potensi kerusakan yang disebabkan oleh lampu kilat kamera.
Selain itu juga untuk menjaga suasana penghormatan dan kontemplasi.
2. Taj Mahal, India

Baca juga: 5 Tempat Wisata Hits di Purwakarta, Kunjungi Cikao Park yang Punya Spot Foto Instagramable
Taj Mahal, satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Baru, adalah keajaiban arsitektur yang terletak di Agra, India.
Meskipun memotret diperbolehkan di taman dan area luar, fotografi dilarang keras di dalam mausoleum utama.
Pembatasan ini diberlakukan untuk melindungi karya marmer yang rumit dan untuk memastikan kekhidmatan situs tersebut, yang merupakan makam yang didedikasikan untuk Mumtaz Mahal, istri tercinta Kaisar Shah Jahan.
Pengunjung wajib untuk menghormati kesucian monumen dan menikmati suasana yang tenang tanpa sibuk memfoto.
3. Menara Eiffel, Paris

Menara Eiffel adalah simbol ikonik Paris Prancis, yang menarik jutaan pengunjung setiap tahun.
Meskipun memfoto siang hari diperbolehkan, mengambil gambar menara pada malam hari sebenarnya dilarang karena undang-undang hak cipta.
Tampilan pencahayaan menara, yang dirancang oleh Pierre Bideau dan diterapkan pada tahun 1985, dianggap sebagai karya seni terpisah yang dilindungi oleh hak cipta.
Oleh karena itu, penggunaan komersial yang tidak sah atas foto yang diambil pada malam hari adalah ilegal tanpa izin.
Meskipun ini mungkin tampak mengejutkan, aturan ini bertujuan untuk melindungi hak-hak desainer pencahayaan dan integritas estetika bangunan bersejarah tersebut.
4. Uluru (Ayers Rock), Australia

Uluru, yang juga dikenal sebagai Ayers Rock, adalah monolit batu pasir besar di jantung Teritori Utara Australia.
Batu ini memiliki makna spiritual yang besar bagi masyarakat adat Anangu, penjaga tradisional tanah tersebut.
Untuk menghormati kepercayaan budaya mereka dan menjaga kesucian situs suci ini, beberapa area di Uluru dilarang untuk difoto.
Selain itu, pendakian di Uluru telah dilarang sejak Oktober 2019, sesuai dengan keinginan masyarakat Anangu.
Pengunjung didorong untuk merasakan keindahan dan warisan budaya Uluru melalui tur berpemandu dan program pendidikan.
5. Alamo, Amerika Serikat

Alamo, terletak di San Antonio, Texas, adalah situs bersejarah tempat terjadinya pertempuran penting selama Revolusi Texas pada tahun 1836.
Misi sebelumnya dan lokasinya berfungsi sebagai peringatan bagi para pembela Texas yang bertempur dan tewas di sana.
Fotografi dilarang di dalam gereja Alamo untuk menjaga kekhidmatan situs dan untuk menghormati kenangan mereka yang meninggal.
Pembatasan ini juga membantu melindungi artefak dan dokumen sejarah yang disimpan di dalam gereja.
Ambar/TribunTravel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.