7 Tempat Paling Terpencil di Bumi, Butuh 4 Hari Naik perahu Buat Bisa Mencapai Tristan Da Cunha

Bagian dari kepulauan lima pulau yang memiliki nama yang sama, Tristan Da Cunha berjarak 1.750 mil dari Cape Town, Afrika Selatan, dan hanya menempati lahan seluas 38 mil persegi.

Edinburgh of the Seven Seas adalah pemukiman utama di Tristan Da Cunha, dan memiliki 238 penduduk tetap.

Perekonomiannya didasarkan pada pertanian subsisten dan perikanan, penjualan perangko, dan pariwisata terbatas.

Tidak ada bandara, jadi satu-satunya cara menuju ke sana adalah dengan perahu dari Afrika Selatan, perjalanan yang memakan waktu enam hari.

Kapal nelayan datang delapan atau sembilan kali dalam setahun.

2. Kepulauan Pitcairn, Samudera Pasifik Selatan

Baca juga: Viral Video Kapal Titanic di Dasar Samudra Atlantik Dirilis untuk Pertama Kali

Kepulauan Pitcairn, sekelompok empat pulau vulkanik di Samudera Pasifik Selatan, juga merupakan bagian dari Wilayah Luar Negeri Inggris.

Hanya satu, daratan seluas dua mil persegi yaitu Pulau Pitcairn, yang berpenghuni.

Menurut situs pemerintah, "Penduduk Pitcairn adalah keturunan dari para pemberontak HMAV (Kapal Bersenjata Yang Mulia) Bounty dan rekan-rekan Tahiti mereka."

Dalam dekade setelah skandal pelecehan seksual terhadap anak-anak pada tahun 2004, yang menyebabkan wali kota dan lima pria lainnya dipenjara, populasi Pulau Pitcairn menyusut.

Sejak itu, pemerintah mencoba memberikan tanah secara gratis untuk menumbuhkan masyarakat.

Menurut Tinjauan Ekonomi Pulau Pitcairn, jumlah penduduknya hanya sekitar 50 orang

Pulau ini terbuka untuk pariwisata.

Kamu sekarang dapat naik kapal barang dari Selandia Baru ke pulau-pulau tersebut atau melihat jadwal berlayar seperti biasanya.

3. Pulau Paskah, Chili

Pulau Paskah, atau Rapa Nui, secara teknis adalah bagian dari Chili, meskipun pulau terpencil ini terletak sekitar 2.200 mil di lepas pantai.

Jaraknya lebih dari 2.600 mil dari Tahiti (tempat banyak turis melakukan perjalanan), 1.200 mil dari Pulau Pitcairn, dan 2.600 mil dari Kepulauan Gambier terbesar di Polinesia Prancis, Mangareva.

Pulau ini terkenal dengan 887 patung monolitiknya, yang disebut moai, yang diukir dari batu vulkanik oleh penduduk asli Rapa Nui antara tahun 1250 dan 1500 M.

Pulau ini sekarang menjadi situs Warisan Dunia UNESCO, yang menampung kurang dari 8.000 penduduk tetap.

Secara kebetulan, pulau terpencil ini adalah daratan yang paling dekat dengan kutub samudera yang sulit diakses.

Juga dikenal sebagai Point Nemo, ini adalah lokasi di lautan ( 48°52.6′S 123°23.6′W ) yang terjauh dari daratan.

Point Nemo berjarak lebih dari 1.000 mil dari pantai Pulau Paskah, Pulau Ducie (salah satu Kepulauan Pitcairn), dan Pulau Maher di lepas pantai Antartika.

4. Pulau Devon, Kanada

Pulau Devon (dikenal sebagai Tallurutit di Inuktitut) di Wilayah Nunavut Kanada adalah pulau tak berpenghuni terbesar di planet ini dengan lanskap yang sangat dingin, berbatu, dan terisolasi sehingga para ilmuwan menghabiskan dua dekade di sana dengan berpura-pura bahwa itu adalah Mars.

Ekspedisi simulasi musiman dipusatkan dan diberi nama berdasarkan kawah tumbukan meteorit berusia 23 juta tahun di Pulau Devon yang lebarnya 12,5 mil dan berusia 23 juta tahun, Haughton.

Di sinilah NASA telah menguji robot, pakaian antariksa, bor, dan peralatan luar angkasa lainnya sejak tahun 1990an.

Meskipun tidak terpencil seperti Pulau Paskah, kamu masih cukup jauh dari peradaban terdekat.

Pulau Cornwallis, dengan populasi sekitar 200 orang, berjarak 50 mil.

5. Ittoqqortoormiit, Greenland

Terbeku selama sembilan bulan dalam setahun, Ittoqqortoormiit terletak di antara Taman Nasional Greenland (yang terbesar di dunia, mencakup sekitar 604.000 mil persegi) dan Scoresby Sound (fjord terbesar di Bumi, seluas 23.600 mil persegi).

Dari sekitar 56.000 orang yang diperkirakan tinggal di Greenland, 450 di antaranya tinggal di pemukiman kecil terpencil ini , dipenuhi rumah-rumah berwarna pelangi, pegunungan, dan gletser, dikelilingi oleh sekitar 600 mil tanah tak berpenghuni di semua sisinya.

Kawasan ini terkenal dengan satwa liar dan biota lautnya, seperti beruang kutub, anjing laut, muskoxen, halibut, dan paus.

Ittoqqortoormiit memiliki pub lokal yang buka satu malam dalam seminggu.

Warga naik helikopter ke dan dari bandara terdekat.

Saat cuaca hangat, mereka juga bisa naik perahu.

6. Oymyakon, Rusia

Oymyakon, Rusia, terletak lebih dekat ke Lingkaran Arktik dibandingkan kota besar terdekat—Yakutsk, yang berjarak 920 km.

Sekitar 500 orang tangguh tinggal di sudut Siberia ini, yang memegang rekor tempat berpenghuni terdingin di Bumi.

Rekor suhu terendahnya adalah minus 90 derajat Fahrenheit, yang tercatat pada tanggal 6 Februari 1933.

Posisi yang sangat utara berarti langit gelap selama 21 jam sehari selama musim dingin.

Di musim panas, keadaan gelap hanya selama tiga jam setiap hari.

Iklimnya sangat tidak bersahabat sehingga pesawat tidak dapat mendarat selama musim dingin, sehingga kota ini berjarak dua hari berkendara dari kota besar terdekat.

Namun penduduk setempat mempunyai trik bertahan hidup, seperti pola makan rusa dan susu kuda, yang mengandung zat gizi mikro, dan daging sapi, yang memasok kalori yang cukup bagi tubuh untuk melawan unsur-unsur tersebut.

7. Villa Las Estrellas, Antartika

Villa Las Estrellas adalah sebuah desa dan stasiun penelitian di Chili, yang dihuni kurang dari 200 orang, di Pulau King George, sekitar 75 mil lepas pantai Antartika dan hampir 2.000 mil dari Chili bagian selatan.

Lokasinya sangat terpencil sehingga usus buntu orang-orang yang tinggal di sini harus diangkat sebelum tiba, menurut laporan BBC , karena rumah sakit besar terdekat berjarak 600 mil.

Villa Las Estrellas (bahasa Spanyol untuk "kota bintang") didirikan pada tahun 1984 dan sekarang dihuni kurang dari 200 orang.

Komunitas tersebut mencakup 14 rumah, cabang Bank Kredit, sekolah negeri dengan kurang dari selusin siswa, kantor pos, gimnasium, asrama, dan toko suvenir.

Kebanyakan orang yang tinggal di sini adalah ilmuwan atau personel militer Chili.

Sayangnya, anjing tidak diperbolehkan masuk karena dapat menyebabkan penyakit anjing pada satwa liar Antartika yang rentan.

Penduduk harus puas dengan melihat sekilas penguin Adélie dan anjing laut gajah yang menggemaskan.

Ambar/TribunTravel