7 Tempat Wisata di Tokyo Jepang yang Dapat Diakses Pengguna Kursi Roda

Didirikan pada 645 M, Kuil Sensoji menarik jutaan pengunjung setiap tahunnya dengan Kaminarimon (“Gerbang Guntur”) yang ikonik, jalan perbelanjaan Nakamise yang ramai, dan aula utama yang mengesankan.

Aksesibilitas

Sensoji telah menjadi yang terdepan dalam hal aksesibilitas selama bertahun-tahun, dengan upaya yang disengaja untuk membuat fasilitasnya ramah bagi semua orang.

Tangga di bawah Kaminarimon telah dihapus dan jalur utama mulus dan lebar, dapat mengakomodasi pengguna kursi roda.

Lift dan jalur landai yang menyatu dengan arsitektur kuil menyediakan akses ke aula utama.

Toilet yang mudah diakses terletak di dalam area kuil, meskipun agak ketinggalan jaman jika dibandingkan dengan toilet baru.

Asakusa Bunka Center di dekatnya memiliki toilet yang lebih baik dan menawarkan pemandangan kuil yang indah.

Hanya sepelemparan batu, Hoppy Dori memiliki beberapa tempat makan enak yang memiliki meja di pinggir jalan.

Ini mudah dilakukan oleh pengguna kursi roda, dan kamu dapat menikmati makan dan minum bersama penduduk setempat.

2. Kuil Meiji Jingu

Baca juga: 7 Tempat Wisata di Shibuya Tokyo Jepang yang Menarik saat Dikunjungi Malam Hari

Meiji Jingu , di Shibuya, adalah kuil tenang yang didedikasikan untuk Kaisar Meiji dan Permaisuri Shoken.

Dikelilingi oleh hutan seluas 70 hektar, Kuil Meiji Jingu menawarkan pelarian dari kesibukan kota.

Kompleks kuil, dibangun dengan gaya tradisional Jepang, memiliki gerbang torii yang indah, jalan setapak, dan taman bagian dalam.

Kuil Meiji Jingu adalah tempat yang populer bagi penduduk lokal dan wisatawan, terutama selama Tahun Baru dan acara tradisional lainnya.

Aksesibilitas

Jalan panjang menuju kuil terbuat dari kerikil, namun jalan setapak yang mulus telah ditambahkan dan membuat perjalanan menjadi lebih mudah bagi pengguna kursi roda.

Kompleks kuil utama memiliki jalur landai yang ditambahkan ke semua bangunan untuk memastikan akses yang sama bagi semua orang.

Jarak ke kuil dari pintu masuk agak jauh, namun pusat pengunjung dengan tempat istirahat dan toilet yang dapat diakses tersedia di tengah jalan.

Catatan: Sayangnya, taman hanya bisa diakses melalui tangga.

3. Tokyo Skytree

Baca juga: 7 Tempat Wisata Instagramable di Shinjuku Tokyo Jepang, Omoide Yokocho Dipenuhi Izakaya

Tokyo Skytree , yang menjulang setinggi 634 meter, adalah bangunan tertinggi di Jepang dan landmark terkenal di Tokyo.

Terletak di Daerah Sumida, Tokyo Skytree berfungsi sebagai menara penyiaran dan memiliki dua dek observasi yang menawarkan pemandangan panorama kota.

Tokyo Skytree juga memiliki kompleks perbelanjaan, akuarium, dan planetarium.

Aksesibilitas

Sebagai gedung baru, Tokyo Skytree dirancang dengan mempertimbangkan aksesibilitas, memastikan pengunjung penyandang disabilitas dapat menikmati berbagai atraksinya.

Fasilitas ini menawarkan penyewaan kursi roda dan memiliki akses bebas langkah, termasuk akses prioritas ke lift ke dek observasi.

Toilet yang dapat diakses tersedia di beberapa lantai, dan pengerasan jalan taktil membantu navigasi bagi tunanetra di titik-titik tertentu (seperti atas/bawah tangga).

Staf dilatih untuk membantu pengunjung berkebutuhan khusus, dan anjing pemandu dipersilakan.

4. Avatar Robot Café DAWN

Avatar Robot Café DAWN , di Nihonbashi, menawarkan pengalaman bersantap futuristik dengan sentuhan unik.

Kafe ini menggunakan robot yang dioperasikan dari jarak jauh oleh penyandang disabilitas fisik atau batasan lain yang mencegah mereka meninggalkan rumah dengan mudah.

Ini memberi mereka peluang kerja dan sarana untuk berinteraksi dengan pelanggan.

Robot-robot tersebut, yang dikenal dengan nama OriHime-D, menyajikan makanan dan minuman, terlibat dalam percakapan, dan menciptakan suasana inklusif di mana teknologi menjembatani kesenjangan antar individu.

Aksesibilitas

Kafe ini memiliki interior yang luas dan meja-meja yang dapat menampung kursi roda — bahkan, kamu dapat meminjam kursi roda untuk mencoba bagaimana rasanya duduk dan bergerak.

Stafnya dilatih untuk membantu pengunjung berkebutuhan khusus (termasuk memotong makanan atau menyediakan mixer untuk menghaluskan makanan bagi mereka yang kesulitan menelan), dan konsep kafe itu sendiri mempromosikan inklusivitas dengan memberdayakan individu penyandang disabilitas.

Kamu bahkan dapat mencoba mengoperasikan salah satu robot, atau membeli biji kopi yang dibuat oleh perusahaan yang mempekerjakan staf penyandang disabilitas.

5. Museum Nezu

Populer karena pintu masuknya yang sangat Instagrammable, Museum Nezu di Daerah Minato menyimpan banyak koleksi seni Jepang pra-modern dan Asia Timur.

Didirikan oleh Nezu Kaichirō , tempat ini menampilkan serangkaian keramik, lukisan, patung, dan tekstil.

Desain arsitektur modern karya Kengo Kuma berpadu harmonis dengan karya seni tradisional, menciptakan suasana tenang dan kontemplatif.

Museum ini juga memiliki taman Jepang yang indah.

Aksesibilitas

Museum ini mudah dinavigasi, dengan aula luas dan lift untuk berpindah antar lantai dan pameran.

Kursi roda dapat dipinjam oleh pengunjung jika diperlukan, dan tersedia toilet yang dapat diakses oleh penyandang disabilitas.

Kafe yang populer ini memiliki pintu masuk tanpa tangga dan meja yang dapat dengan mudah menampung pengguna kursi roda.

Jalur taman, meskipun terkadang tidak rata, sebagian besar dapat dinavigasi oleh mereka yang memiliki alat bantu mobilitas, dan terdapat peta rute yang dapat diakses untuk membantu pengunjung menghindari langkah-langkah.

6. Museum Miraikan

Miraikan, Museum Nasional Sains dan Inovasi yang Berkembang, berada di kawasan Odaiba yang populer.

Museum ini menawarkan pengalaman langsung dengan kemajuan terkini dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

Ini menampilkan pameran interaktif tentang topik-topik seperti eksplorasi ruang angkasa, robotika, dan ilmu kehidupan, menjadikannya tujuan yang menyenangkan bagi penggemar sains dan keluarga.

Aksesibilitas

Pameran museum memiliki jalur yang lebar, dan lift yang luas memungkinkan pergerakan yang mudah di seluruh fasilitas.

Toilet yang mudah diakses tersedia di beberapa lantai, dan kursi roda serta kereta bayi dapat dipinjam di meja informasi.

Selain itu, banyak pameran menampilkan elemen yang dapat disesuaikan dan interaktif yang mengakomodasi pengunjung dengan kebutuhan berbeda — termasuk elemen sentuhan bagi mereka yang memiliki gangguan penglihatan.

Sebagai museum ilmu pengetahuan baru, mereka bereksperimen dengan cara-cara inovatif untuk membuat museum lebih mudah diakses oleh semua orang, dengan penemuan seperti layar yang dibawa/dipakai oleh pemandu yang menyediakan terjemahan waktu nyata, dan koper otonom yang dapat menuntun orang-orang tunanetra.

7. Edo-Tokyo Open Air Architectural Museum

Edo-Tokyo Open Air Architectural Museum di Koganei memamerkan bangunan bersejarah dari zaman Edo hingga awal era Showa.

Edo-Tokyo Open Air Architectural Museum melestarikan dan memamerkan berbagai bangunan, termasuk rumah tradisional, toko, dan bangunan umum, yang menawarkan sekilas warisan arsitektur Tokyo.

Kamu juga dapat menjelajahi interior bangunan ini.

Aksesibilitas

Halaman museum memiliki jalur beraspal mulus yang cocok untuk pengguna kursi roda, dan jalur landai disediakan untuk mengakses banyak bangunan.

Beberapa bahkan memiliki lift ke lantai atas, meskipun pengunjung yang menggunakan kursi roda listrik mungkin perlu pindah ke kursi roda yang disediakan museum agar dapat masuk ke dalam lift kecil.

Toilet yang dapat diakses tersedia, dan terdapat tempat istirahat di seluruh museum.

Ambar/TribunTravel