TRIBUNTRAVEL.COM - Belajar sejarah makin menarik dengan dikemas dalam kegiatan wisata.
Terlebih belajar dengan datang ke tempat-tempat bersejarah secara langsung.
Saat ini di sejumlah kota-kota besar di Indonesia terdapat sebuah komunitas jalan-jalan bagi yang menyukai sejarah.
Yang dimana jalan-jalan tersebut akan mengunjungi langsung tempat-tempat bersejarah.
Nama lain dari kegiatan jalan-jalan tersebut ialah walking tour.
Waliking tour ialah kegiatan jalan-jalan ke tempat bersejarah dengan maksimal 20 orang peserta yang dipandu langsung oleh seorang guide yang mengerti tentang sejarah sebuah bangunan yang akan dituju.
Baca juga: Brambang Asem Mbah Wongso, Kuliner Solo yang Jadi Langganan Keluarga Presiden Soeharto
Dalam kegiatan walking tour ini bisa kamu ikuti untuk menambah suatu wawasan tentang sejarah yang belum pernah kita ketahui sebelumnya.
Mohammad Firmansyah selaku penulis artikel yang mengikuti magang di TribunNewsSolo yang bergabung di portal TribunTravel berkesempatan untuk mengikuti walking tour yang ada di Kota Surakarta.
Terdapat sebuah komunitas jalan-jalan sejarah di Kota Solo yang diberi nama SoerakartaWalkingTour.
SoerakartaWalkingTour merupakan sebuah komunitas yang sudah berjalan sejak tahun 2017 dan sudah mengajak banyak wisatawan yang ingin mengetahui sejarah di Kota Solo.
Yang dimana dalam kegiataan jalan-jalan tersebut penulis diajak berkunjung ke tempat Kepatihan Kasunanan Surakarta.
Kepatihan diambil dari kata patih, yaitu petinggi pemerintahan di Keraton Kasunan Surakarta, ibaratnya seperti perdana menteri di zaman sekarang.
Dulu, kantor Kepatihan sendiri berdiri sangat megah dan letaknya sekitar 1,5 km di sisi utara dari Keraton Surakarta.
Namun sayangnya setelah mencoba jalan-jalan kesana kemegahan bangunan tersebut hanya tersisa sedikit.
Di Kepatihan Kasunan Surakarta penulis diajak ke beberapa titik tempat yang jadi saksi bekas Kepatihan Kasunan Surakarta pada tempo dulu, di antara lain seperti
- Gapura untuk masuk ke area Kepatihan yang masih utuh dan dijaga keasliannya dari dulu sampai sekarang.
- Bekas tempat garasi kuda dan tempat parkir keretanya yang sekarang sudah jadi tempat pemukiman warga.
- Masjid Al Fatih yang dibangun di jaman kasunan tersebut dengan masih adanya gaya kerajinan kaligrafi di pintu masjid tersebut.
- Regon atau tempat kerja Kepatihan.
- Masuk area dalem Kepatihan yang sekarang dijadikan SMKI 8, dan masih ada beberapa tempat lagi bekas peninggalan Kepatihan Kasunanan Surakarta.
Yuk rencanakan liburan seru bareng keluarga, nikmati diskon s.d. 50 persen + 30 persen, klik di sini.
Dengan adanya SoerakartaWalkingTour ini, bisa jadi salah satu cara unik bagi kamu yang ingin jelajah Kota Solo dengan cara yang beda.
Menariknya juga dari Komunitas Soerakartawalkingtour ini Ketika mengadakan jalan-jalan seperti ini tidak pernah mematok tarif khusus, Soerakartawalkingtour ini menerapkan konsep we don’t set a price, pay as you wish.
Sebagai mahasiswa magang sendiri, walking tour ini ialah kegiatan baru yang tidak pernah penulis ikuti sebelumnya.
Dengan mengikuti kegaiatan walking tour ini, penulis jadi mengerti untuk belajar sejarah kita bisa lakukan dengan cara seperti ikut kegiatan seperti ini lho!
Sampai sekaarang SoerakartaWalkingTour sendiri sudah memiliki 66 titik area yang digunakan untuk tujuan walking tour yang tersebar luas di area Solo Raya.
Untuk kamu yang mau gabung kegiatan jalan-jalan ini kamu bisa pantengin Instagram dari @Soerakartawalkingtour.
Biasanya mereka akan share agenda kegiatan yang akan mereka lakukan seminggu sebelum melakukan kegiatan tersebut.
Pendafatran bisa kamu lakukan by Dm dengan menulis format “nama rute – nam peserta – asal kota – jumlah peserta (mak. 4)”.
Baca juga: 5 Hotel Murah di Solo yang Nyaman dan Bagus, Tawarkan Banyak Fasilitas Menarik
Bagaimana sobat TribunTravel, tertarik untuk ikut Soerakarta Walking Tour? Untuk informasi lengkapnya bisa kamu dapatkan dari Instagram @SoerakartaWalkingTour ya.
(TribunTravel/MohammadFirmansyah)
Baca artikel berita menarik lainnya di sini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.