Breaking News:

Viral Seorang Gadis Menyamar Jadi Laki-laki Agar Bisa Kerja Jadi Kuli, Rambutnya Dipangkas Pendek

Seorang gadis berusia 22 tahun terpaksa menyamar jadi laki-laki demi mendapatkan pekerjaan.

Editor: Sinta Agustina
Unsplash/Tim Marshall
Ilustrasi. Seorang gadis berusia 22 tahun terpaksa menyamar jadi laki-laki demi mendapatkan pekerjaan. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Viral kisah seorang gadis berusia 22 tahun di Indramayu, Jawa Barat, yang terpaksa menyamar jadi laki-laki demi mendapatkan pekerjaan sebagai buruh bangunan.

Dia adalah Sopyah Supriatin.

Sopyah Supriatin, gadis di Indramayu yang menyamar jadi laki-laki demi mendapatkan pekerjaan sebagai buruh bangunan.
Sopyah Supriatin, gadis di Indramayu yang menyamar jadi laki-laki demi mendapatkan pekerjaan sebagai buruh bangunan. (TribunJabar)

Untuk memuluskan penyamaran, Sopyah rela memotong pendek rambutnya.

Apa yang dilakukan Sopyah semata-mata untuk menghidupi adiknya, Samsul Ramadan (15).

Baca juga: Kisah Pria Selamat dari Kecelakaan Pesawat yang Menewaskan 137 Penumpang, Ada yang Tak Beres

Wanita itu diketahui bernama Sopyah Supriatin, saat ini dia bekerja sebagai buruh bangunan.

Mereka tinggal berdua di sebuah rumah sederhana di atas tanah pemerintah di Jalan Samsu Blok Bong, Kelurahan Lemah Mekar, Kecamatan Indramayu, setelah ibu meninggal dan sang ayah memutuskan merantau menjadi buruh serabutan.

LIHAT JUGA:

Uang dari sang ayah belum cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Sopyah dan Samsul.

Sopyah sampai rela putus sekolah sejak beberapa tahun lalu.

Kini, Samsul pun turut putus sekolah karena biaya.

2 dari 4 halaman

Padahal, Samsul adalah sosok murid yang berprestasi.

Ia pernah membawa pulang piala Juara 2 ajang Wall Climbing Competition (WCC) bersama Mahameru Climbing Club (MCC) Indramayu yang diadakan oleh Mahasiswa Kehutanan Pecinta Alam (Mahakupala) Universitas Kuningan.

Sopyah dapat bantuan dari Pemerintah Daerah Indramayu.
Sopyah dapat bantuan dari Pemerintah Daerah Indramayu. (TribunJabar)

Kerap dibantu tetangga

Selama ditinggal orang tuanya, Sopyah mengaku, tetangga kerap memberikan bantuan makanan.

Namun, Sopyah bertekad untuk tidak membebani siapapun dan mencari penghasilan dengan keringatnya untuk menyambung hidup.

"Kalau sekarang suka ikut-ikut kerja bangunan," ujar Sopyah pada Tribunjabar.id, Kamis (16/5/2024).

Baca juga: Heboh Seorang Gadis Kaget Sadari Organ Laki-laki Berkembang di Tubuhnya, Pernikahan Jadi Tertunda

Apapun Sopyah Supriatin lakukan ketika bekerja, mulai dari mengangkut semen, mengaduk semen, dan lainnya.

Jika bekerja, Sopyah bisa membawa upah hingga Rp 120 ribu dalam satu hari.

Namun, pekerjaan tersebut tidak datang setiap hari.

Dalam beberapa hari terakhir ini, Sopyah menganggur karena tidak ada panggilan bekerja.

3 dari 4 halaman

"Ini juga lagi enggak kerja-kerja," ujar dia.

Ketika tidak bekerja, Sopyah dan adiknya terkadang sampai tidak makan karena tidak memiliki uang.

Sopyah Supriatin, wanita di Indramayu yang terpaksa menyamar jadi laki-laki demi mendapatkan pekerjaan sebagai buruh bangunan.
Sopyah Supriatin, wanita di Indramayu yang terpaksa menyamar jadi laki-laki demi mendapatkan pekerjaan sebagai buruh bangunan. (TribunJabar)

"Kadang pernah dua hari enggak makan, kadang pernah tiga hari," ujar dia.

Beruntung, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Indramayu dan Pemerintah Kecamatan Indramayu bertindak cepat dengan mendatangi rumah keduanya.

Mereka turut membawa sejumlah bantuan untuk Sopyah dan Samsul.

"Alhamdulillah saya bersama teman-teman Disdikbud bersama juga Pak Camat sudah mengunjungi kediaman Sopyah bersama Samsul," ujar Kepala Disdikbud Indramayu, Caridin, kepada Tribuncirebon.com, Kamis (16/5/2024).

Caridin menyampaikan, pihaknya sudah berbicara dari hati ke hati dengan kakak-beradik tersebut.

Baca juga: Viral Wanita Menculik Gadis Berusia 11 Tahun untuk Dibesarkan Sebagai Istri Sempurna bagi Putranya

Mereka mengaku sangat ingin melanjutkan sekolah.

Samsul Ramadan sekarang pun sudah kembali bersekolah lagi.

Ia pindah dari SMPN 4 Sindang ke SMPN 3 Sindang untuk melanjutkan pendidikan.

4 dari 4 halaman

Sementara Sopyah Supriatin, ia juga punya keinginan yang sama untuk sekolah.

Hanya saja, sebagai kakak, ia mengaku tidak bisa melakukan keinginan tersebut karena tetap harus jadi tulang punggung menghidupi adiknya.

Ilustrasi rupiah.
Ilustrasi rupiah. (Pxhere)

Faktor usia pun menjadi alasan bagi Sopyah, sehingga tidak memungkinkan untuknya kembali bersekolah.

"Sehingga inginnya itu ia membuka usaha saja. Insya Allah untuk Sopyah kita fasilitasi untuk ikut kejar paket B dan nanti diteruskan ke kejar paket C," ujar dia.

Baca juga: Keluhkan Jam Kerja, Gadis yang Baru Pertama Kali Bekerja Ngaku Dipecat dari Pekerjaannya

Caridin menyampaikan, pihaknya juga akan memfasilitasi dan memenuhi kebutuhan sekolah untuk Samsul, mulai dari seragam hingga peralatan sekolah lainnya.

Disdikbud Indramayu juga akan mengupayakan agar Samsul mendapat beasiswa.

Mengingat, Samsul merupakan salah satu siswa yang berprestasi di bidang olahraga panjat tebing.

"Untuk alasan keduanya tidak melanjutkan sekolah karena faktor ekonomi," ujar dia.

Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul Kisah Gadis Indramayu, Nyamar Jadi Laki-laki Demi Jadi Kuli, Terpaksa Dilakukan Demi Hidupi Adiknya.

Selanjutnya
Tags:
Jawa BaratIndramayuviral Beskap Cromboloni Farhana Nariswari Pondok Zidane
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved