TRIBUNTRAVEL.COM - Pesawat Garuda nomor penerbangan GA-1105 terbakar sesaat setelah lepas landas.
Saat itu pesawat Garuda membawa 450 jamaah haji asal Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Baca juga: 4 Maskapai Tawarkan Tiket Pesawat Murah Bengkulu-Jakarta, Termasuk Garuda Indonesia

Baca juga: 4 Maskapai Tawarkan Tiket Pesawat Murah Jakarta-Lampung, Naik Garuda Indonesia Cuma Rp 626 Ribuan
Pesawat Garuda yang terbakar diduga terjadi setelah lepas landas dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar pada Rabu (15/5/2024)
Dirangkum dari TribunTrends, berikut 5 fakta pesawat Garuda yang terbakar di udara yang mengangkut 450 jamaah Haji.
Baca juga: Tiket Pesawat Murah Jakarta-Solo untuk Terbang Akhir Pekan, Naik Garuda Indonesia Cuma Rp 1,1 Jutaan
Baca juga: Daftar Promo Tiket Pesawat Garuda Indonesia Ramadan Sale, Jakarta-Bali PP Mulai Rp 2,5 Jutaan
1. Terbakar sesaat setelah lepas landas
Pesawat Garuda terbakar saat di udara.
Pesawat tipe Boeing 747-412 mengangkut 420 jemaah calon haji kloter Embarkasi Makassar.
Dalam video yang menjadi viral, pesawat mengeluarkan api di bagian sayap kanan.
Peristiwa itu terjadi sesaat setelah pesawat take off pada 15.38 Wita.
2. Pesawat sempat berputar 9 kali
Berdasarkan data dari situs monitor penerbangan Flightaware.com, pesawat berubah arah setelah 8 menit terbang di ketinggian 3.200 kaki pada kecepatan 328 mil/jam.
Dalam ketinggian 3.400 kaki, pesawat berputar-putar dan naik di ketinggian 6.200 kaki.
Selama di udara, pesawat sempat berputar 9 kali hingga akhirnya mendarat ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
Pesawat mendarat pada 17.07 Wita setelah 1 jam 29 menit berada di udara.
3. Mesin bermasalah
Dalam foto yang beredar menunjukkan sayap kanan pesawat yang mengeluarkan api dan asap tebal.
Saat pesawat mendarat darurat, kondisi mesin sudah rusak.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra mengatakan, pilot memutuskan return to base sebagai langkah cepat guna memitigasi risiko pada aspek safety dan keamanan operasional pada penerbangan tersebut.
"Keputusan RTB tersebut diambil oleh Pilot in Command (PIC) segera setelah pesawat lepas landas dengan mempertimbangkan kondisi kendala engine pesawat yang memerlukan pemeriksaaan lebih lanjut, setelah diketahui adanya percikan api pada salah satu engine," ujarnya, Rabu (15/5/2024).
Atas kondisi itu, menurut Irfan, engine pesawat diharuskan menjalani prosedur pengecekan secara menyeluruh sebagai bagian dari upaya memastikan kesiapan armada untuk dapat kembali beroperasi.
Baca juga: Harga Tiket Masuk GWK Bali Februari 2024, Ada Tur ke Lantai 23 Patung Garuda Wisnu Kencana
4. Seluruh penumpang selamat

Meski pesawat Garuda terbakar saat di udara, seluruh penumpang selamat.
Kakanwil Kemenag Sulsel, Muh Tonang memastikan, 450 jemaah kloter 5 Embarkasi Makassar asal Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) dalam kondisi baik, pasca insiden pesawat Garuda mengalami kendala.
Tonang mengatakan, seluruh jemaah yang kembali di Asrama Haji telah mendapat pelayanan kesehatan dari dokter.
"Kita berikan hak-haknya termasuk pelayanan kesehatan, mengecek seluruh jemaah dari aspek kesehatan melalui dokter kita yang ada di Asrama Haji dan dibantu oleh semua pihak petugas Embarkasi," kata Tonang kepada awak media di Aula Mina Asrama Haji Makassar, Rabu (15/5/2024) malam.
"Kita juga siapkan konsumsi untuk seluruh jemaah haji dan snack juga dan Alhamdulillah mereka baik-baik saja," sambungnya.
Dia juga mengungkapkan, pasca kejadian, kondisi seluruh jemaah dinilai tidak ada yang merasa panik.
"Kita lihat semua jemaah haji kita ini seperti tidak merasakan apa-apa.
Alhamdulillah jemaah sudah sehat-sehat semu dan diajak ketawa-ketawa," ungkapnya.
Seluruh jemaah, lanjut Tonang, siap untuk kembali melakukan penerbangan ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji.
"Saat ini mereka telah siap-siap untuk boarding kembali ke Bandara.
Informasi yang kami dapatkan bahwa pesawat yang akan digunakan nantinya telah siap digunakan," pungkas dia.
5. Cerita jemaah haji
Satu jamaah yang enggan disebutkan namanya mengaku sempat kepanasan dalam pesawat.
"Panas di atas tidak jalan AC-nya, tidak berasap-ji di atas pesawat tapi panas, mungkin karena itu (terbakar mesin)," ujarnya.
Dari cerita jamaah tersebut, pesawat sudah lepas landas dari bandara internasional Sultan Hasanuddin Makassar.
"Sudah hampir 1 jam perjalanan, sudah 45 menit kita terbang," katanya.
Saat di tengah perjalanan, ia mengaku mendapatkan informasi terdapat kerusakan mesin.
"Baru ada informasi bilang ada kerusakan mesin terpaksa kita harus putar," ungkapnya.
Dua kali memutari pulau, kata jamaah tersebut, barulah pesawat dapat kembali ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
"Jadi dua kali dia putari itu pulau baru kembali ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin," jelasnya.
"Jadi lebih satu jam, karena kita berangkat tadi 15:35 Wita," katanya menambahkan.
Ambar/TribunTravel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.