TRIBUNTRAVEL.COM - Jepang sejak lama dikenal akan teknologinya yang maju.
Sebut saja Tokyo, Kyoto atau Osaka.
Baca juga: 10 Festival Terbaik di Jepang yang Wajib Kamu Saksikan saat Pertama Kali Liburan ke Sana

Baca juga: 10 Tempat Wisata Terbaik di Nara Jepang, Cocok Buat Menenangkan Diri
Lalu bagaimana dengan suasana pedesaan Jepang?
Suasana pedesaan Jepang ternyata jauh dari kata modern.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Universal Studios Japan di Osaka Jepang 2024 Buat Liburan Bareng Keluarga
Baca juga: 7 Kafe Hewan Terbaik di Tokyo Jepang, Bisa Ajak Kucing dan Capybara Bermain
Potret pedesaan Jepang ini diabadikan oleh seorang WNI yang bekerja di sana,
WNI ini diketahui bekerja di pabrik kerang Oyster sehingga ia diharuskan tinggal di pelosok Jepang.
Berikut ini, suasana pedesaan di Jepang yang dirangkum TribunTrends.com dari akun YouTube Manturu Jepang, pada Minggu (12/5).
Selayaknya suasana pedesaan pada umumnya, di Jepang juga dipenuhi dengan pepohonan, jalanan kanan kiri masih banyak rawa-rawa yang tidak terawat.
Dan layaknya di tanah air, disana juga minim sekali pencahayaan sehingga sangat gelap gulita ketika malam hari.
YouTuber tersebut mengatakan kalau di Indonesia seperti di Gunungkidul.
Tidak hanya soal penerangan saja, bahkan pada malam hari banyak sekali babi hutan yang turun dari perbukitan di samping jalan.
“Jadi aromanya di sini itu kayak apa ya, kayak kandang sapi gitu loh. Emang kalau aroma celeng itu beda sama babi yang dipelihara ya,” ucap pemilik akun.
Memang banyak rumah hunian yang lampunya menyala, namun tampak tidak ada penghuninya.
Suasana tersebut sangat membuat para WNI kaget saat datang pertama kali ke desa tersebut.
"Dulu pertama aku datang di sini ya lumayan syok lah," ujar pemilik akun.
Kebetulan pria tersebut naik sepeda saat sore sehingga langit terlihat sangat cantik menuju malam.
Dan ini dia puncaknya, soal sampah di Jepang.
Memang Jepang terkenal dengan negara tanpa sampah, negara dengan minim sampah, dan masih banyak lagi.
Dan ternyata benar saja, sampah-sampah disana ditata dengan rapi dan dibungkus plastik dan diletakkan dalam wadah yang sudah disediakan.
Meski lokasi tempat tinggalnya di pedesaan namun dekat dengan laut sehingga memberi pemandangan yang indah di sore hari.
Itulah sisi lain dari Jepang yang selama ini dibenak kita hanya kota saja yang maju teknologi.
Ternyata disisi lain, tepat di pedesaannya jauh dari kata megah layaknya kota pusatnya.
Berbicara tentang Jepang, ada beberapa fakta unik yang mungkin belum pernah kamu dengar sebelumnya.
Baca juga: 10 Tempat Wisata Terbaik di Hakone Jepang, dari Museum, Hotel, Restoran hingga Bar
1. Jepang mengalami sekitar 1.500 gempa bumi setiap tahun, dan getaran kecil terjadi hampir setiap hari.
Ada sekitar 111 gunung berapi aktif di Jepang, dan sekitar 15 peristiwa vulkanik termasuk letusan terjadi setiap tahun.
Banyak dari bencana ini merupakan ancaman serius bagi kehidupan manusia.

Jepang juga terletak di "Ring of Fire," sebuah daerah di mana lempeng benua dan samudera bertemu.
Karena itu, Jepang telah menjadi target dari bencana alam terburuk abad ini.
Meski demikian, Jepang tetap tangguh, bangkit kembali setiap bencana, dan memiliki ekonomi maju terbesar kedua di dunia.
2. Meskipun merupakan rumah bagi satu kepadatan populasi manusia tertinggi, lebih dari 68 persen Jepang tertutup hutan.
Kebijakan pengelolaan hutannya dimulai lebih dari empat abad yang lalu.
Gelombang kedua penghijauan dimulai setelah Perang Dunia II, dan hingga hari ini, baik pemerintah maupun organisasi swasta menanam pohon asli untuk mengimbangi emisi karbon.
3. Di sekolah-sekolah Jepang, kebersihan adalah bagian dari kurikulum.
Anak-anak yang berusia mulai dari enam tahun diajarkan untuk membersihkan sebagai bagian dari kegiatan sekolah sehari-hari.
Tujuannya untuk menanamkan rasa hormat, tanggung jawab, dan kesetaraan.
Beberapa pekerjaan seperti membersihkan kamar mandi dan memperbaiki peralatan sekolah diserahkan kepada petugas kebersihan profesional.
4. Jepang memiliki kereta api paling tepat waktu di dunia.
Penundaan sangat jarang sehingga kondektur mengumumkan permintaan maaf dan perusahaan kereta api bahkan dapat mengeluarkan "sertifikat penundaan" jika kereta terlambat lima menit.
Jika terlambat satu jam, itu muncul di berita.
5. Jepang memiliki tingkat obesitas terendah di antara negara-negara maju di dunia.
Berdasarkan standar internasional yang mendefinisikan indeks massa tubuh (BMI) , hanya 4,3 persen orang Jepang mengalami obesitas dibandingkan dengan 36,2 persen orang Amerika pada 2019.
Pada 2008, Jepang telah memperkenalkan undang-undang yang dikenal sebagai “hukum metabo” yang mewajibkan warga negara antara 40 dan 75 tahun mengukur lingkar pinggang mereka setahun sekali untuk menjaga penyebaran penyakit metabolik seperti diabetes dan stroke.
Individu yang kelebihan berat badan diharuskan menghadiri kelas diet, jika tidak, mereka akan didenda.
6. Ada lebih dari 5 juta mesin penjual otomatis di Jepang.
Orang Jepang sangat suka dengan mesin penjual otomatis.
Mesin penjual otomatis di Jepang tidak hanya menjual minuman, namun juga hot dog, buku komik, kertas toilet, payung, ramen instan, beras, pisang, dan bahkan telur segar.
7. Di Jepang, banyak sekolah dan perusahaan menyelenggarakan "lokakarya menangis" untuk mendorong siswa atau staf mereka menangis dalam upaya meredakan stres dan membantu mereka merasa nyaman dan mampu berbagi emosi.
Perusahaan-perusahaan tersebut mempekerjakan seorang lelaki yang menangis, memperlihatkan video-video sedih dan menyeka air mata para peserta.
Di sekolah-sekolah, seorang profesional yang dikenal sebagai "namida sensei" atau "guru air mata" menyelenggarakan berbagai kegiatan dan ceramah tentang menangis.
8. Di Jepang, anak-anak berusia 3 tahun sudah naik bus sekolah sendiri, dan pada lima atau enam tahun , mereka belajar menggunakan transportasi umum atau berjalan sepanjang jalan ke sekolah tanpa orang tua mereka.
Sekolah dan orang tua mengajarkan keterampilan ini kepada anak-anak sehingga mereka bisa mandiri.
9. Tingkat kejahatan di Jepang telah menurun selama 17 tahun terakhir, dari 2,8 juta kejahatan yang tercatat pada 2002 menjadi kurang dari satu juta pada 2017.
Anehnya, pelaku kejahatan paling banyak dilakukan orang tua berusia lebih dari 6 tahun.
Para orang tua ini melakukan kejahatan empat kali lebih banyak dari sebelumnya.
10. Harapan hidup rata-rata di Jepang adalah satu yang tertinggi di dunia.
Siapa pun yang mencapai 100 tahun di Jepang dihormati oleh Perdana Menteri dengan hadiah piala perak, sebuah tradisi yang dimulai pada 2009.
Pada 2019, ada hampir 70.000 orang berusia 100 atau lebih.
(TribunTrends/TribunTravel)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.