TRIBUNTRAVEL.COM - Ketika John Jacob Astor IV menaiki RMS Titanic pada 10 April 1912, dia adalah salah satu orang terkaya di dunia.
Namun ketika kapalnya tenggelam beberapa hari kemudian di Atlantik Utara, ia menjadi salah satu dari 1.500 korban tragedi tersebut.

Jenazahnya ditemukan bersama sejumlah barang mahal, termasuk jam tangan emas yang baru saja terjual puluhan miliar.
Menurut rumah lelang yang menjual jam tangan tersebut, Henry Aldridge & Sons, hal ini menghancurkan perkiraan pra-penjualan.
Baca juga: Viral Detik-detik Terakhir Pesawat yang Dibajak Jatuh ke Laut, Tewaskan 125 Orang
Ketika Henry Aldridge & Sons melelang jam saku emas John Jacob Astor, mereka memperkirakan jam itu akan terjual antara Rp 2 miliar - Rp 3 miliar.
Sebaliknya, harga jam tangan tersebut beberapa kali lipat dibandingkan saat dijual pada tanggal 27 April.
Pembeli anonim membelinya seharga $1,46 juta atau setara Rp 23,7 miliar, mengutip laman allthatsinteresting.com, Selasa (30/4/2024).
Jam tangan menjadi artefak Titanic termahal yang pernah dijual, melampaui rekor yang sebelumnya dipegang oleh penjualan biola pemimpin band Titanic Wallace Hartley.
Pada tahun 2013, biola itu terjual seharga Rp 22,4 miliar.
Baca juga: Viral Momen Haru Adik Pinjamkan Toga Wisuda untuk Sang Kakak yang Hanya Lulusan SMP
Menurut rumah lelang , jam tangan ditemukan dari tubuh Astor pada 22 April 1912, seminggu setelah RMS Titanic tenggelam di Atlantik Utara.
Astor membawa sejumlah benda mahal, termasuk cincin berlian, kancing manset emas dan berlian.
Setelah itu, jam tangan menjadi milik putra sulung Astor.

"Jam tangan itu sendiri telah direstorasi seluruhnya setelah dikembalikan ke keluarga Astor dan dipakai oleh putranya," jelas rumah lelang.
"Menjadikannya bagian unik dari kisah Titanic dan salah satu bagian terpenting dalam sejarah horologi yang berkaitan dengan sebagian besar kapal Titanic. kapal terkenal di dunia," imbuh rumah lelang itu.
Pada 10 April 1912, John Jacob Astor menaiki RMS Titanic di Cherbourg, Prancis, bersama istri barunya, Madeleine Talmage Force.
Baca juga: Viral Restoran Tugaskan Robot Cantik Mirip Manusia Sebagai Pramusaji, Banyak Pelanggan yang Terkecoh
Pernikahan mereka pada tahun 1911 telah menimbulkan skandal, sehingga pengantin baru tersebut meninggalkan Amerika Serikat dengan harapan bisa kembali setelah guncangan seputar pernikahan mereka mereda.
Namun baru beberapa hari dalam perjalanan pulang, pada pukul 23.40 tanggal 14 April 1912, Titanic menabrak gunung es.
Menurut Henry Aldridge & Sons, Astor awalnya tidak percaya Titanic akan tenggelam.
Ketika sudah jelas bahwa bencana akan segera terjadi, dia membantu istrinya naik ke sekoci dan bertanya apakah dia bisa bergabung dengannya karena "kondisinya yang sulit" (Madeleine sedang hamil).

Baca juga: Viral Modus Kejahatan Baru di Jalan Raya, Pengendara Motor Hadang Mobil Ngaku Kecipratan Air
Astor ditolak dan diberitahu bahwa sekoci itu hanya untuk wanita dan anak-anak.
Astor meminta nomor sekoci lalu menyalakan rokok dan melemparkan sarung tangannya kepada istrinya.
Dia kemudian pergi untuk merokok bersama penulis Jacques Futrelle, tidak ada satupun yang selamat dari tenggelamnya kapal tersebut.
Orang terkaya di kapal, dia terakhir terlihat di dek Titanic sambil memegang arloji sakunya.
Jenazahnya kemudian diidentifikasi dengan inisial yang dijahit di jaketnya dan diukir di jam tangan.
Pada abad berikutnya, John Jacob Astor menjadi salah satu korban Titanic yang paling terkenal.
Kematiannya menunjukkan bagaimana tenggelamnya Titanic, meskipun jauh lebih fatal bagi mereka yang berada di kelas tiga, tidak melakukan diskriminasi.
Bahkan kekayaan Astor tidak bisa melindunginya dari malapetaka.
Dan arlojinya, seperti yang dinyatakan oleh rumah lelang, "benar-benar sebuah karya sejarah yang unik."
Baca juga: Viral Mahasiswi Penerima Bantuan Kuliah Hidup Hedon, Mampu Beli Motor Mewah
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.