TRIBUNTRAVEL.COM - Sebelum semua apartemen dan ruang kantor HDB mulai bermunculan, banyak lingkungan di Singapura pernah menjadi tempat pemakaman para imigran paling awal.
Sangat disayangkan bahwa beberapa pemakaman pertama di Singapura harus dibongkar untuk pembangunan.
Tiket Universal Studios Singapore
Tiket Gardens by the Bay di Singapura
Beberapa tempat yang dibangun di atas pemakaman ini cukup terkenal di Singapura.
Dilansir dari thesmartlocal, berikut 5 tempat di Singapura yang dibangun di atas pemakaman.
Tiket Wahana Jewel Changi Airport di Singapura
1. Bishan – Bekas kuburan imigran Kanton & Hakka

Tiket ArtScience Museum di Marina Bay Sands
Didirikan pada akhir tahun 1800-an, Pemakaman Peck San Theng memiliki luas lebih dari 324 hektar – atau 18 lapangan sepak bola.
Setelah sekitar 100 tahun penguburan, rencana pemerintah untuk lingkungan ini berarti bahwa semua penguburan dihentikan sejak tahun 1973 dan kuburan digali pada tahun 1982.
Namun Yayasan Kwong Wai Siew berhasil mendapatkan lahan seluas 3 hektar untuk melestarikan kuil leluhur dan membangun kuil baru.
2. Orchard – Kota Ngee Ann dulunya berada di pemakaman Tai Shan Ting

Baca juga: 6 Tempat Wisata Indoor di Singapura yang Cocok Dikunjungi Bareng Sahabat, Bisa Main ala Call of Duty
Sulit membayangkan distrik perbelanjaan paling populer di Singapura ini dulunya adalah tempat terdapat hampir 30.000 kuburan Teochew yang tidak terganggu.
Namun itulah Orchard Road – khususnya yang membentang dari ION Orchard hingga Cathay Cineleisure – dari tahun 1845 hingga 1951.
Real estate utama dioperasikan oleh Ngee Ann Kongsi, dan ketika mereka menggali kuburan pada tahun 1950an, mereka membakar persembahan senilai lebih dari “$500 juta” untuk menenangkan roh.
3. Novena – Stasiun MRT dibangun di atas pemakaman Yahudi

Baca juga: 10 Mal Terbaik di Singapura Buat Berburu Oleh-oleh Unik, dari Kallang Wave Mall hingga Lucky Plaza
MRT Novena tidak hanya terkenal dengan ubin hijaunya yang mudah dikenali.
Dari tahun 1904 hingga 1973, tempat ini juga merupakan satu dari sedikit kuburan Yahudi di Singapura.
Tentu saja, kita tidak boleh mengganggu orang mati dengan kebisingan semua kereta, itulah sebabnya lokasi tersebut dibersihkan sekitar tahun 1985.
4. Tiong Bahru – Diterjemahkan sebagai “Pemakaman Baru” dalam bahasa Hokkien dan Melayu

Baca juga: 6 Bazar Ramadan Terbaik di Singapura Buat Berburu Menu Buka Puasa, Cek Jadwal dan Lokasinya
Etimologi Tiong Bahru adalah petunjuk terbesar dalam sejarahnya.
“Tiong” diterjemahkan menjadi “mati” atau “akhir” dalam bahasa Hokkien, sedangkan “Bahru” berarti “baru” dalam bahasa Melayu, memberikan lingkungan tersebut julukan ceria “Pemakaman Baru,” dengan “Pemakaman Lama” atau Teong Lama berada di lokasi tersebut.
Menurut laporan dari tahun 1875, Teong Baru – demikian sebutannya saat itu – sudah digunakan sebagai kuburan sejak tahun 1875, dengan sekitar 500 orang dimakamkan di sana setiap tahunnya.
5. Bidadari – Dulunya merupakan kediaman Istana Sultan Johor, sekarang menjadi kawasan BTO

Baca juga: 8 Tempat Wisata Terbaik di Kampong Glam yang Menarik Buat Dijelajahi saat Liburan ke Singapura
Kamu mungkin mengenal Bidadari sebagai satu perkebunan BTO terbesar di Singapura.
Namun sebelum menjadi surga bagi flat 5 kamar, tempat ini merupakan lokasi Pemakaman Bidadari dari tahun 1907 hingga 1972.
Tempat peristirahatan ini cukup beragam karena menampung makam umat Kristen, Muslim, Hindu, dan Sinhala.
Konon juga tokoh terkemuka di masa kejayaan Singapura, Dr Lim Boon Keng, dimakamkan di Bidadari.
Yang lebih menarik lagi, kawasan ini dulunya merupakan rumah Istana milik Temenggong Abu Bakar dari tahun 1860-an hingga 1880-an.
Dia kemudian “meninggalkan” hal tersebut ketika menjadi Sultan Johor pada tahun 1885.
Ambar/TribunTravel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.