TRIBUNTRAVEL.COM - Ada beragam kasus penganiayaan yang terjadi pada anak.
Beberapa kasus penganiayaan ini menjadi viral di media sosial.
Baca juga: Harga Tiket Mulai Rp 56 Ribuan, Cek Jadwal Kereta Api Rute Surabaya-Banyuwangi
Baca juga: Harga Menginap Mulai Rp 71 Ribuan per Malam, Cek 5 Hotel Murah di Surabaya Dekat Pusat Kota
Yang terbaru ada kasus penganiayaan anak selebgram Aghnia Punjabi yang dilakukan oleh pengasuhnya.
Dilansir dari Tribuntrends, berikut 5 kasus penyiksaan anak paling pilu di Indonesia yang menjadi viral di media sosial.
Baca juga: 8 Hotel di Surabaya yang Menawarkan Paket Bukber All You Can Eat Ramadan, Harga Mulai Rp 80 Ribuan
1. Kasus anak Agnia Punjabi

Baca juga: 8 Hotel di Surabaya Tawarkan Paket Bukber All You Can Eat Mulai Rp 88 Ribu per Pax
IPS melakukan dugaan kekerasan terhadap anaknya selama satu jam lebih.
Hal itu ia ungkapkan setelah melihat rekaman CCTV yang ada di kamar.
Adapun Aghnia Punjabi menitipkan sang anak ke IPS karena ada pekerjaan di Jakarta selama dua hari.
“Kalau melihat CCTV anak saya disiksa satu jam lebih tanpa ada ampun.
Disiksa dalam artian anak saya lari ke sana ke sini dikejar sampai mampus,” ujar Aghnia sembari menangis ditemani sang suami Reinukky Abidharma saat bicara di Polresta Malang Kota dikutip dari tayangan Kompas TV, Minggu (31/3/2024).
Aghnia mengatakan, anaknya tidak ada yang menolong karena kamar sang anak saat itu dikunci.
Meski ada asisten rumah tangga (ART) yang lain, mereka tidak mendengar tangisan anak Aghnia karena kamarnya dikunci.
“Itu anak tiga tahun tidak ada yang nolong karena pada saat itu kamarnya dikunci dan itu pada sahur mbak-mbak saya di bawah basement. Jadi tidak ada yang mendengar,” kata Aghnia.
Aghnia menyebut tidak hanya dikunci, sang anak juga hanya diberi makan satu kali dalam satu hari.
Baca juga: Jadwal Kereta Api Rute Surabaya Gubeng-Purwokerto Naik KA Logawa, Ranggajati, hingga Argo Semeru
2. Anak Tamara Tyasmara
Pihak kepolisian buka suara terkait kelanjutan kasus dugaan pembunuhan Raden Andante Khalif Pramudityo yang dilakukan oleh Yudha Arfandi.
Dalam kesempatan kali ini, polisi mengungkap dua kebohongan Yudha Arfandi.
Seperti yang diketahui, Yudha Arfandi telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuh Dante.
Berdasar hasil tes poligraf, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyampaikan ada dua kebohongan Yudha.
"Hasilnya sudah keluar, ada dua kebohongan berdasarkan pemeriksaan ahli poligraf," kata Ade dikutip dari YouTube Intens Investigasi.
Kebohongan pertama berdasarkan hasil poligraf adalah Yudha telah berbohong soal akses CCTV kolam renang, tempat di mana Dante dihilangkan nyawanya.
"Pertama tentang browsing cctv kolam renang," ucap Ade.
"Hasil pemeriksaan ahli poligraf menyatakan bahwa, jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh ahli poligraf menunjukkan bahwa subyek yang diperiksa atau tersangka itu berbohong atau deception indicated," jelasnya.
Kebohongan kedua Yudha adalah soal kekerasan yang dilakukan pada Tamara Tyasmara.
"Yang kedua pertanyaan terkait kekerasan fisik terhadap saudari Tamara," kata Ade.
"Dari pertanyaan yang disampaikan oleh ahli, menunjukkan bahwa tersangka berbohong atau deception indicated," lanjutnya.
Sebelumnya, saat dilakukan rekonstruksi juga ditemukan fakta bahwa Yudha sempat memeriksa keberadaan CCTV kolam renang. Namun Yudha tidak mengakui hal itu.
"Ada satu adegan di mana tersangka tidak mengakui telah mengakses CCTV melalui browsing di internet untuk mengecek apakah ada CCTV atau tidak," ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra, Rabu (28/2/2024).
3. Ibu di Surabaya
Kasus berikutnya ada penyiksaan terhadap anak yang dilakukan oleh ACA (26).
ACA warga Manyar Tirtoyoso Selatan VIII, Surabaya sempat menyatakan kepada Pemkot Surabaya tak sanggup merawat putrinya GEL (9) yang menurutnya nakal.
ACA pernah menyatakan kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) bahwa dirinya tidak sanggup merawat GEL yang dia sebut nakal.
Maka DP5A memutuskan merawat GEL. Dari situlah DP5A mengetahui bahwa GEL kerap menjadi korban kekerasan.
"Si ACA ini dikenal mendidik anaknya sangat keras. Kalau melakukan kesalahan pasti dikasih sanksi yang seperti itu (kekerasan)," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono di Mapolrestabes Surabaya, Senin (22/1/2024).
"Pada 16 Januari 2024 pihak DP5A mengetahui ACA melakukan kekerasan. Bahwa korban kembali mendapat perlakukan kasar seperti disiram dengan air panas," ujar Hendro.
Mengetahui hal itu, DP5A kembali mengajak GEL dan menyerahkannya kepada Dinsos Surabaya.
Keesokan harinya, yakni Selasa (17/1/2024), petugas Dinsos membawa korban ke Polrestabes Surabaya untuk membuat laporan polisi.
Lalu dilakukan visum di RS Bhayangkara Polda Jatim.
4. Pengasuh aniaya anak majikan sambil nyanyi

Kasus penganiaayaan yang terjadi pada balita terungkap melalui rekaman CCTV.
Diketahui, penganiayaan tersebut dilakukan oleh SB (23) asal NTT.
Pelaku terlihat berbuat kejam dengan mencekik dan membanting anak majikannya.
Diakui Joanna Hartono, saat itu ia dan suami pagi itu sedang bekerja di kantor.
Sehingga, anak bungsunya yang masih berusia 2 tahun itu pun dititipkan pada pengasuh.
Meski ditinggal kerja, Joanna Harttono selaku ibu selalu memantau sang anak lewat CCTV yang dipasang di penjuru rumah.
"Kejadian terjadi kemarin Senin 3 Mei 2021, antara jam 09.30 - 10.00 di jam tidur pagi anak saya.
"Saat kejadian, saya dan papanya sedang WFO, kakakny sedang SFH (bisa terdengar suara-suara belajar dari CCTV), dan Omanya sedang mandi.," tulis Joanna Hartono, di akun Instagram pribadinya..
Akan tetapi, saat di kantor dan mengecek CCTV rumah, betapa terkejutnya Joanna.
Pasalnya, pengasuh itu terlihat melakukan penganiayaan kepada anak majikannya.
Diposting ulang akun Instagram @manaberita, terlihat pengasuh itu menjambak, mencakar dan mencekik anak kecil tersebut, kemudian memukulnya.
Tak hanya itu yang lebih miris, sang pengasuh sempat membanting anak majikannya di kasur.
Saat melakukan penganiayaan tersebut, pengasuh bahkan sambil menyanyi.
Sementara itu, ketika dianiaya pengasuh anak itu selalu berusaha memeluk sang suster.
Melihat kelakuan keji sang pengasuh, Joanna menduga susternya itu mengidap gangguan jiwa.
"Bisa dilihat di CCTV, pelaku sepertinya ada gangguan jiwa karena bisa menyiksa anak sambil bernyanyi lagu rohani dan jg berpura2 bersikap spt tdk ada apa-apa," tulis Joanna.
Diketahui, pelaku sudah bekerja di rumah sang majikan sejak akhir Januari 2021 lalu hingga 3 Mei 2021.
Usai terpergok melakukan aksi tidak pantas, SB langsung dipecat.
"Per hari ini 4 Mei 2021, kami berhentikan dari rumah karena sudah melakukan penganiayaan terhadap baby kami yg hari ini berulang tahun yg kedua," ungkap Joanna.
5. Anak Javier Justin
Shannuel, anak presenter dam model ternama Jevier Justin mendapat perilaku yang tak mengenakkan dari pengasuhya.
Sekedar infomeasi, Shannuel, putri Jevier Justin mengidap cerebral atrophy dan belum bisa berjalan sampai saat ini ketika usianya menginjak 7 tahun.
Kabarnya, pengasuh Shannuel menganiaya saat merawat anak tercintanya, Shannuel tersebut.
Jevier Justin menceritakan bagaimana pengasuh anaknya itu menganiaya putrinya yang mengidap cerebral Atrophy.
Dilansir dari instagram @jevierjustin pada 9 Maret 203, pada rekaman cctv rumah terlihat pengasuh tersebut telah melakukan beberapa tindakan kekerasan.
Pengasuh tersebut kedapatan memandikan Shannuel dengan air dingin hingga membuat bibirnya membiru dan menggigil.
Sebagaimana diketahui, sang pengasuh rupanya baru berusia 17 tahun.
Sang pengasuh juga mengguyur air secara terus menerus hingga air masuk ke dalam mulut dan hidung Shannuel. Hal tersebut sampai-sampai membuat Shannuel kesulitan untuk bernapas.
Bahkan, parahnya, bak ak mandi yang masih ditempati Shannuel juga langsung digulingkan sehingga Shannuel pun ikut terjatuh di lantai kamar mandi.
Jevier mengatakan bahwa kejadian tersebut bukanlah yang pertama kali. Pasalnya, kejadian tersebut terjadi setiap kali sang pengasuh memandikan anaknya.
Saat makan pun, sang pengasuh memperlihatkan tindakan kasarnya tersebut kepada Shannuel. Shannuel disuap secara paksa hingga membuatnya tersedak hingga muntah.
(TribunTrends/Dhimas)
Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul 5 Kasus Penganiayaan Anak Paling Pilu: Terbaru Anak Aghnia Punjabi, Tamara Tyasmara, Ibu di Surabaya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.